16/20

759 155 134
                                        

2 tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2 tahun kemudian.

Restoran Johnny dan Liana semakin terkenal. Bahkan, restoran yang mereka namai Nusantara ini sering kali di-booking oleh petinggi pemerintahan ketika melakukan pertemuan penting dengan pihak luar. Sehingga tidak heran kalau Sandi maupun Jeffrey sama-sama sudah familiar dengan Nusantara yang merupakan salah satu restoran milik Liana dan Johnny.

"Kamu mau ke Nusantara lagi, Jeff? Sekalian pesankan pecel lele dan siomay, ya?"

Jeffrey mengangguk singkat. Karena dia baru saja selesai mandi dan sedang bersiap mendatangi Nusantara seperti biasa. Apalagi kalau bukan untuk melihat Joanna yang memang selalu datang pada sore hingga petang.

"Anakmu itu, Pa! Setiap sore selalu berangkat ke Nusantara, caper dengan anaknya Liana."

Sandi terkekeh pelan. Saat ini dia sedang duduk di ruang kerja sembari membaca berbagai berkas.

"Biarkan saja. Selagi masih muda."

"Tapi, ya---kasihan juga. Sepertinya sudah ditolak, tapi masih tidak berhenti hingga sekarang."

"Tidak apa-apa, Ma. Selagi bahagia, biarkan Jeffrey melakukan apapun yang dia suka."

"Apa kita perlu bantu, Pa? Liana, bukannya dia pernah menjadi anggota dewan juga? Pasti Papa bisa me-lobby dia. Barang kali anaknya belum ada pacar, bisa kita jodohkan saja."

"Boleh juga, asal Mama tidak keberatan."

"Keberatan soal? Oh, itu! Ya Tuhan! Aku sampai lupa! Ya, tidak apa-apa! Selagi Jeffrey suka. Buktinya, sudah dua tahun putus tapi tetap dikejar-kerjar. Sudah pasti dia punya kredibilitas yang bisa membuat Jeffrey suka."

"Ya sudah, nanti Papa coba hubungi Liana. Siapa tahu anaknya memang belum ada pasangan. Kasihan juga anak kita, dua tahun ini selalu galau tidak jelas. Meskipun sudah didekatkan dengan anak Ariana---itu juga tidak membantu apa-apa."

Jessica tersenyum senang. Karena selama ini dia cukup prihatin juga dengan keadaan anak semata wayangnya yang tampak tidak memiliki semangat hidup pasca putus dengan pacarnya dua tahun silam.

5. 50 PM

Jeffrey sudah duduk di pojok ruangan restoran. Dia memang sengaja duduk di sana agar kehadirannya tidak diinterupsi orang dan agar dia bisa lebih bebas menatap Joanna yang setiap sore menjaga kasir di sana.

Petang hampir datang, namun Jeffrey tidak kunjung menemukan Joanna di sana. Bahkan, tugas menjaga kasir juga masih dikerjakan oleh salah satu mahasiswa yang sedang bekerja paruh waktu di sana.

"Eh, Mas Jeffrey. Mencari Mbak Joanna, ya?"

Tanya Maria, si kasir yang biasanya digantikan Joanna.

"Iya, hari ini tidak datang? Sakit, ya?"

"Iya, Mas. Bu Dhe Liana juga tidak masuk. Mau mengatar Mbak Joanna priksa katanya."

JUSTICE IN LAW [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang