Joanna sedang memejamkan mata, namun tiba-tiba saja pintu kamar diketuk dari luar. Membuatnya malas membuka mata dan mengguman pelan. Karena mengira bahwa itu adalah Liana.Ceklek...
Pintu kamar terbuka, Joanna langsung terlonjak ketika melihat Jeffrey sudah berdiri di depannya. Dengan kaos polo warna hitam dan celana dengan warna yang sama. Membuatnya tampak terlihat semakin tinggi menjulang meskipun sedang bertelanjang kaki sekarang.
"Kamu sakit apa?"
Tanya Jeffrey sembari menduduki ranjang, kemudian menyentuh salah satu kaki Joanna yang sudah terbungkus selimut tebal. Karena sejak dulu dia memang suka dipijat jika sedang tidak enak badan.
"Hanya demam biasa. Lepas! Aku tidak suka."
Joanna berusaha menarik kakinya, namun Jeffrey dengan cepat langsung menahannya. Bahkan, kini dia sudah memangku kedua kaki Joanna guna dipijat lebih kencang dari sebelumnya.
Hening cukup lama. Baik Jeffrey maupun Joanna, mereka sama-sama enggan memulai pembicaraan karena rasa canggung tidak kunjung sirna diantara mereka.
"Sudah. Kamu tidak perlu datang."
Joanna masih berusaha menarik kedua kakinya, namun lagi-lagi Jeffrey bersih keras ingin terus memijat hingga pintu kamar kembali terbuka.
Jani, dia datang dengan sesenggukan. Lalu berlutut di depan Joanna guna memohon ampunan.
Plak...
Liana yang baru saja datang langsung menampar Jani di tempat. Di depan Jessica dan Sandi yang saat ini sudah ikut masuk ke dalam kamar. Mereka shock tentu saja, tidak menyangka bahwa keluarga wanita yang disukai Jeffrey memang cukup bermasalah.
Dimulai dari ayah biologisnya, rumor yang beredar bahwa dia bersama ibunya menumpang di rumah Ariana untuk waktu yang lama, hingga sekarang---berita tentang Joanna yang merupakan anak dari Liana bersama laki-laki yang telah memiliki keluarga. Dalam artian, Joanna adalah anak dari hasil perselingkuhan antara Liana entah dengan siapa yang namanya belum dibocorkan di media.
Lalu apa hubungannya dengan Jani yang tiba-tiba datang dan meminta ampunan? Tentu saja ini karena dia dalangnya. Selama ini dia memang sering kali mengambinghitamkan Joanna di depan ibunya. Dari hal kecil hingga besar, agar dia tampak sempurna dan tanpa cela. Sehingga membuat Ariana begitu membenci Joanna setelah tahu bahwa Sandi dan Jessica sedang mendatangi apartemen Liana sekarang. Ya, apalagi kalau bukan untuk menyatukan hubungan anak mereka yang sempat berpisah.
Ariana yang memang tidak terima karena merasa anaknya lebih berhak mendapat apa yang didapat Joanna, tentu saja marah dan mulai membuat gara-gara dan menyebar berita demikian di media. Dengan harapan agar Sandi dan Jessica mau berpikir ulang karena calon menantunya sangat problematik masa lalunya.
Para ajudan mulai mengamankan Sandi dan Jessica, berikut Jeffrey yang ikut diseret keluar dari apartemen Liana. Karena kedatangan mereka telah diendus oleh media dan telah diberitakan tanpa sepengetahuan mereka. Sehingga saat ini mereka hampir terkepung oleh massa yang haus berita ataupun ingin unjuk rasa.
Jani, dia sudah pergi juga. Karena Liana benar-benar murka karena saat ini Joanna tampak begitu kecewa padanya. Kecewa akan kesalahan yang pernah dilakukan pada masa mudanya.
"Joanna---"
Setelah menutup pintu rapat-rapat, Liana kembali mendatangi kamar anaknya. Lalu menatap Joanna yang sudah menangis sesenggukan di sana.
"Bu, kenapa Ibu melakukan itu? Selama ini aku tidak pernah bertanya siapa Ayahku karena Ibu pernah mengatakan bahwa orang itu tidak mau bertanggungjawab dan kabur. Demi menjaga perasaan Ibu, aku bahkan tidak pernah sekalipun menyingggung apalagi mencoba mencari tahu siapa Ayah kandungku meskipun dalam hati kecilku aku begitu penasaran sakan siapa laki-laki itu. Tapi---kenapa Ibu begitu tega membohongiku? Kenapa Ibu tega merusak keluarga lain demi membesarkanku?"
Joanna merasa kecewa luar biasa, dia baru saja membaca berita tentang dirinya. Tentang keluarga yang menjadi korban keeogisan Liana dan si ayah biologisnya.
"Maafkan Ibu---Ibu memang sangat jahat di masa lalu. Ibu---"
"Siapa mereka? Aku akan meminta ampunan pada mereka. Di sini tertera bahwa keluarga mereka hancur berantakan karena Ibu berusaha membesarkanku. Kenapa tidak bunuh aku saja, Bu!? Kenapa Ibu melahirkanku hanya untuk membuat banyak orang menderita seumur hidup?"
Joanna sudah bangun dari ranjang sekarang. Dia marah, marah pada dirinya sendiri yang terus saja menjadi masalah bagi semua orang.
Joanna dan ibunya berasal dari keluarga biasa dan tidak memiliki background orang tua yang berada. Mereka bisa tinggal di apartemen mewah dan tempat nyaman seperti sekarang karena hasil kerja keras Liana menjadi suruhan Ariana. Jika tidak, mana mungkin mereka bisa merasakan AC hampir 24 jam. Sangat beruntung, bukan? Itu sebabnya Joanna semakin terluka ketika membayangkan kehidupan keluarga lain yang disebut menderita di media karena dirinya.
"SIAPA? SIAPA MEREKA? SIAPA AYAH KANDUNGKU DAN SIAPA KELUARGA YANG TELAH MENDERITA KARENAKU!?"
Liana hanya bisa menangis tanpa suara. Dia benar-benar sudah kalut sekarang. Sebab, ini adalah hal yang paling ditakutkan seumur hidupnya. Ketika Joanna bertanya siapa ayah kandungnya dan bertanya apa alasan kenapa dia harus hidup menderita tanpa nama ayah di akta kelahirannya.
"Ayahmu sudah meninggal, dia diplomat---"
"Om Hermawan?"
Tepat sasaran, tebakan asal Joanna berhasil membuat Liana menangis kencang. Bahkan, dia harus menutupi mulut guna menghalau suara nyaringnya.
Joanna kembali terduduk sekarang, lalu bersandar pada tepi ranjang. Meratapi apa yang sedang menimpa hidupnya. Memalukan, menjijikkan, pantas saja dia terus mendapat cobaan dan sepertinya sangat susah untuk menggapai kebahagiaan.
"Lalu kenapa Ibu membawku ke sana? Lalu kenapa Ibu datang ke rumah Tante Ariana dan membuatku seolah-olah menjadi rival Jani hingga sekarang? Kanapa, Bu? Kenapa Ibu melakukan ini padaku? Apa Ibu sedang menghukumku? Apa Ibu ingin aku mati perlahan karena rasa benci yang diam-diam mereka pupuk padaku?"
Air mata Joanna semakin mengalir deras sekarang. Dia merasa dikhianati oleh ibu kandungnya. Iya, karena Rendy Hermawan adalah suami Ariana yang katanya meninggal ketika bertugas di Eropa. Padahal, sebenarnya dia meninggal karena ingin mengunjungi Liana yang sedang melahirkan.
Di tempat lain, Jani sedang marah pada ibunya. Dia membanting seluruh barang di ruang kerja ibunya. Termasuk seluruh piala dan plakat atas nama ibunya. Ariana Maharani, perempuan yang selama ini selalu digadang-gadang sebagai independent woman Jakarta.
"JANI! APA YANG KAMU LAKUKAN, HAH!?"
"SEHARUSNYA AKU YANG BERTANYA! APA YANG MAMA LAKUKAN!? KENAPA MAMA TEGA SEKALI MEMBUAT JOANNA DAN TANTE LIANA MENDERITA!? FOTO DAN IDENTITAS MEREKA TERPAMPANG JELAS DI MEDIA! ITU PASTI PEKERJAAN MAMA, KAN!? MAMA JAHAT! MAMA SEPERTI MONS---"
Plak...
Ariana murka, dia langsung menampar Jani sembari beruarai air mata. Kecewa karena Jani telah begitu banyak membela mereka meskipun sudah tahu siapa Liana dan Joanna yang sebenarnya. Iya, Ariana dan Jani sudah tahu bahwa Liana dan Joanna adalah dua orang tidak tahu malu yang telah membuat keluarga mereka berantakan sebab Rendy meninggal ketika ingin mendatangi si selingkuhan. Hingga membuat Ariana harus berjuang sendirian dalam mengurus harta dan Jani yang baru saja dilahirkan.
Itu sebabnya---dulu Jani sangat suka melukai Joanna. Entah secara sengaja atau tidak. Karena memang itu adalah tujuannya. Membuat Joanna dan ibunya hidup menderita diam-diam. Namun, lambat laun Jani mulai benar-benar meyayangi Joanna---karena dia selalu bungkam ketika diganggu olehnya. Bahkan, Joanna tidak pernah membela diri ketika disalahkan. Dia hanya iya-iya saja ketika terkena amukan dan diberi hukuman, karena selama ini dia memang tidak tahu jika Liana, Ariana dan Jani sudah tahu akan fakta bahwa sebenarnya mereka adalah rival.
Bahkan Liana juga demikian, dia tidak tahu jika selama ini Ariana dan Jani sudah tahu siapa dia dan Joanna yang sebenarnya. Karena mereka begitu apik memainkan peran hingga membuat Liana maupun Joanna sama-sama telena dan akhirnya dibuat terluka dari dalam. Karena merasa bahwa diri mereka adalah sumber masalah yang sebenarnya. Padahal, bukan seperti itu kenyataannya.
Coba kasih komentar kalian, pas tahu berita tentang si anak tunggal presiden kita yang punya mantan pacar problematik seperti Joanna? Next chapter, kalo udh rame. Ok.
Tbc...
