19/20

851 154 158
                                        

3 tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3 tahun kemudian.

Siapa juga yang tidak kenal dengan Jeffrey di negara ini? Si anak presiden RI yang cukup populer di kalangan kaum hawa karena ketampanannya yang tiada tanding. Tinggi, berwibawa dan baik hati.

Lihat saja, di usia yang baru menginjak 30an---dia sudah membangun begitu banyak panti asuhan di setiap penjuru Indonesia. Awalnya hanya memakai uangnya sendiri, namun lama-lama dia mulai mendapat banyak sponsor untuk mendanai kegiatan sosialnya ini. Terlebih, ayahnya seorang presiden RI. Semakin mudah pula cita-citanya terwujud kali ini. Guna membantu para anak-anak kurang beruntung yang tidak memiliki orang tua sejak kecil.

"Masa jabatan Papa sebentar lagi selesai. Menurutmu, Papa masih bisa melanjutkan ini sampai dua periode?"

"Terserah, Papa. Semua ini Papa yang kerjakan. Kalau Papa memang merasa bahwa pekerjaan ini tidak memberatkan masa tua Papa, cukup lakukan. Kesempatan tidak datang dua kali, kan?"

"Lalu kamu?"

"Maksud Mama?"

"Kamu tidak ingin menikah?"

"Kenapa tiba-tiba bertanya soal menikah? Hahaha, biasanya kalian santai-santai saja. Mau menjodohkanku lagi? Aku tidak mau, aku sudah besar. Bisa mencari pendamping hidup sendiri."

"Bukan itu maksud Mama. Sejak dulu Mama dan Papa apa pernah memaksamu dalam sebuah perjodohan? Tidak, kan? Soal Jani dulu, itu saja kita terpaksa menyetujui dengan catatan kita tidak akan memaksamu jika kalian tidak cocok nanti."

Jeffrey diam sejenak, mencerna ucapan ibunya yang ternyata membahas tentang si mantan pacar. Namun tidak berani dengan frontal karena takut melukai hatinya. Sebab, setelah insiden sebelumnya, Jeffrey memutuskan untuk mengubur rasanya. Demi kebaikan banyak orang, termasuk nama baik orang tuanya.

Jadi, tidak heran kalau Sandi dan Jessica merasa bersalah pada anaknya. Hingga mempertimbangakan untuk menyalonkan diri menjadi presiden lagi atau tidak. Padahal, sebenarnya banyak sekali warga yang mendukung dirinya. Dari berbagai kalangan, mulai dari yang berstatus sosial rendah hingga kelas atas. Karena Sandi memang tidak lupa daratan dan tetap menginjak tanah meskipun sudah setinggi apa posisinya sekarang.

Ditambah, ada istri dan anak yang selalu mengingatkan. Mereka selalu menjadi penasehat utama ketika dia akan mengambil keputusan. Kemiskinan dan campur tangan elit global? Memang tidak bisa 100% Sandi hilangkan. Namun bisa diminimalisir dengan cara memperketat penyaringan kesepakatan dan meningkatkan pendidikan di berbagai tempat yang tertinggal.

Ditambah, Jeffrey mulai tertarik untuk melakukan kegiatan sosial seperti membangun panti asuhan dan mempekerjakan banyak fresh graduate yang masih memiliki girah muda dan kompeten untuk mengajari mereka.

Politik itu kotor. Tidak ada yang 100% bersih. Sandi juga mengakui itu. Itu sebabnya dia mendukung Jeffrey untuk melakukan ini. Tidak juga memaksanya untuk ikut terjun di politik seperti dirinya saat ini.

JUSTICE IN LAW [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang