TUJUH

370 87 113
                                    




📞
"Besok aku jemput kamu ya ?" Ujar Andra.

"Nggak perlu, aku bisa naik bus kayak biasanya" sahut Anggieta sembari m meletakkan handphonenya diatas nakas. Ia beralih mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Aku nggak bakal telat" tangkas Andra di sebrangsana.

"Andra,"

"Kamu lagi ngapain ?" tanya Andra mengalihkan percakapan yang tidak ia suka.

"Baru selesai mandi" ketus Anggieta.

(Andra Mengalihkan panggilan ke videocall)
📲

"Mana katanya abis mandi?" ujar Andra menggoda Anggieta .

"DASAR MESUM ! Baru bilang abis mandi, langsung videocall" Anggieta mendengus kesal sembari naik ke atas kasur berukuran sedang. Ia duduk dan mengambil bantal untuk sandaran di dinding belakang kasur.

Andra tertawa melihat wajah pacarnya yang sekarang terlihat kesal karena ulahnya. Ia menatap wajah Anggieta di layar ponselnya sembari mengelus layar itu "kangenlirih nya.

"Kangen siapa?"

"KANGEN BU SELLA !" kesal Andra "Kangen kamu lah, aneh"

"Ck, tadi juga di sekolah ketemu" ujar Anggieta memutar malas bola mata nya.

"Iya, tapi sekarang aku udah kangen lagi" sargah Andra sembari berbalik badan, yang awalnya tengkurap menjadi terlentang dengan satu tangan dilipat menopang kepalanya.

"Selama jantung aku belum berhenti berdetak, aku nggak bakal bisa berhenti kangen sama kamu" .

"Aku yang bakal kangen kalo jantung kamu berhenti berdetak" Tangkas Anggieta.

•••

Andra sudah menunggu sekitar 10 menit di dalam mobil hitamnya yang terparkir tidak jauh dari rumah Anggieta.

"Udah aku bilang nggak perlu dijemput," ujar Anggieta yang baru masuk kedalam mobil.

Andra menghiraukan gerutu gadis itu. Ia memasang sabuk pengaman milik Anggieta, kemudian melajukan mobilnya.

Selama perjalanan hanya ada keheningan sejenak diantara mereka, sebelum akhirnya Anggieta memecahkan keheneningan itu.

"Syena berangkat sama siapa ?" tanya Anggieta tanpa menoleh, pandangannya lurus ke jalanan.

"Dianter papa nya," sahut Andra masih fokus menyetir.

"Ohh," Anggieta sedikit menganggukkan kepala. Bisa juga dia dianter papa nya, batin nya.

Andra menoleh sejenak ke arah Anggieta. "Pulang sekolah ke makam mama kamu dulu, yuk ?"

Ajakkan Andra membuat Anggieta seketika menoleh ke arahnya, ia menatap lekat pria itu.

Andra melihat Anggieta sejenak. "Kenapa ? Nggak mau ?"

"Mau," tangkas Anggieta mengangguk pelan.

ANGAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang