⏳
•
•
•Suara melengking Ibu Sella terdengar dari belakang berjalan ke arah Anggieta dan Beby.
Dara segera menoleh ke arah bu Sella setelah mendengar suara melengking guru nya itu, "Bu, tolongin Beby bu" ujar nya tergesa.
Mata ibu Sella menajam, sangat tajam melihat Anggieta yang masih mengcengkram kuat kepala Beby.
"ANGGIETA ! LEPASIN BEBY SEKARANG !"
"KAMU DENGER SAYA TIDAK !"
"ANGGIETA STOP ! LEPASIN TANGAN KAMU DARI KEPALA BEBY !"
Setelah beberapa bentakan dari ibu Sella, akhirnya Anggieta berhasil tersentak. Ia melepas cengkraman nya dengan kasar.
Nafasnya yang berderu tidak beraturan serta isak tangis yang tak juga berhenti. Anggieta menoleh ke arah Ibu Sella yang sedari tadi melontarkan tatapan tajam pada nya.
"IKUT KE RUANGAN SAYA, SEKARANG !"
"YANG LAIN BUBAR !" bentak bu Sella sebelum ia melanggang pergi lebih dulu
...
"Apa-apaan kamu ini, hah !" tegas bu Sella, "Setelah berita kamu berbuat mesum dengan Pak Bagas, guru kamu sendiri. Sekarang kamu bikin ulah lagi dengan berbuat kekerasan sama temen kamu sendiri ?!"
"Dia bukan teman saya bu" tangkas Anggieta.
"ANGGIETA," sargah bu Sella.
Bu Sella menghela nafas kasar, ia tidak habis fikir dengan sikap bragas Anggieta sekarang, "Kamu mau dikeluarin dari sekolah ?"
Anggieta mengangkat wajah nya dan menggeleng dengan cepat, "Nggak bu, jangan keluarin saya dari sekolah. Saya beneran nggak ada hubungan apa-apa sama pak Bagas, apalagi berbuat mesum sama dia"
"Saya nggak pernah ngelakuin hal sekotor itu, buk" tegas Anggieta, nafas nya tak berhenti berderu.
"Tapi bukti nya sudah jelas, Anggieta. Kamu nggak bisa mengelak lagi," sargah bu Sella menatap nanar wajah Anggieta.
Anggieta menggeleng keras, "Nggak bu. Saya nggak pernah ngelakuin itu"
"Pak Bagas sudah mengakui itu, Anggieta" ujar bu sella menyela ucapan Anggieta.
Anggieta sontak menatap wajah bu Sella dengan mata nanar, "M-maksud ibu ?" tanya nya dengan suara parau.
Bu Sella menelan ludah nya secara paksa, tenggorokan nya tiba-tiba terasa cekat, "Pak Bagas, dia sudah mengakui hubungan kalian lebih dari sekedar seorang siswa dan guru"
Bagaikan hantaman kuat di kepala Anggieta. Nafas gadis itu semakin berderu serta tubuhnya yang kembali bergetar hebat.
Hubungan lebih dari sekedar siswa dan guru, kalimat itu terus berdengung di telinga dan kepala nya. Bagas sudah benar-benar tidak waras. Hubungan lebih dari sekedar seorang siswa dan guru apa yang dia maksud ?
Sudah jelas kejadian di ruang lab itu, murni karena otak mesum nya itu sendiri. Seharusnya hanya dia yang bisa di salahkan dan di rendahkan saat ini. Anggieta hanya seorang siswa yang nyaris jadi korban perbuatan mesum dari si Bagas itu.
Tapi apa sekarang ? Kenapa Anggieta ikut di tuduh dan di hina. Dan, apa mau pria brengsek itu ? Kenapa dia mengatakan hal konyol seperti itu.
Anggieta meremas kuat ujung rok nya dengan kedua tangan untuk meluapkan emosi yang sudah sangat mendidih. Dirinya masih menatap nanar ibu Sella.
Anggieta kembali menggeleng kuat, "Saya nggak ada hubungan apapun sama pak Bagas. Dia bohong bu" lirih nya.
"Orang itu bohong,"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGAN
General Fiction#1 Angan (19 Maret 2022) ... "Diem ANJING !" bentak Dego menarik kerah baju Andra, "Lo nggak usah bersikap seolah lo juga nggak ambil peran dari lukanya dia !" "Setidaknya nya gue nggak cuma diem liat dia hampir mati karena di pukulin !" Andra meng...