⏳
•
•
•Anggieta berjalan menyusuri lorong ke arah kelas nya, namun ia sedikit kebingungan dan merasa aneh dengan tatapan siswa-siswi lain pada nya. Tatapan mereka seperti mengintimidasi, secara bergilir mereka berbisik-bisik.
Sebenarnya apa yang salah pada Anggieta hari ini. Apa dia salah mengenakkan seragam sekolah ? Apa mungkin di wajah nya ada kotoran atau semacam nya ?
"Pantesan dapet rengking satu mulu. Ternyata bermodal pinter ngerayu," suara Beby terdengar cukup lantang di belakang Anggieta.
Anggieta yang tidak mengerti dengan ucapan atau pun sindiran Beby yang entah di tujukan untuk siapa, ia justru hendak melanjutkan langkah nya yang sempat terhenti sejenak tadi karena suara lantang Beby.
Namun, Beby dengan kasar nya menarik kerah baju Anggieta dari belakang sehingga membuat gadis itu tertarik mendekat ke arah Beby.
Anggieta menepis kasar tangan Beby yang masih mencengkeram kerah baju bagian belakang nya.
"Lo, apa-apaan sih !" sargah Anggieta.
Bukan nya merasa bersalah, kini Beby justru memyunggingkan senyum remeh "Ternyata ini sifat asli dari orang terpintar di sekolah kita,"
Alis Anggieta menyerinyit "Maksud lo apaan ?"
Sekali lagi Beby menyunggingkan senyum laknat nya itu.
"Gila sih, Lo. Berani banget main kotor cuma, demi jadi nomor satu di sekolah" ucapan Beby semakin membuat Anggieta menjadi pusing.
Tidak bisa kah perempuan ini memberi penjelasan secara to the point ?
"Maksud lo apaan sih, Bi. Ngomong tuh yang jelas, nggak usah belibet" ujar Anggieta yang geram dengan ucapan Beby yang sangat bertele-tele
Beby sedikit mencondongkan wajah nya ke wajah Anggieta,
"Lo mau tau maksud gue apaan, hem ?" ujar Beby menatap lekat mata Anggieta masih dengan senyum yang nampak sangat meremehkan kan itu tetap menempel di wajah nya.
"Liat mading. Lo bakalan liat foto-foto lo yang jadi trending topik di sekolah, hari ini"
"Lain kali kalo mau berbuat mesum, hati-hati, biar nggak ketangkep basah" ujar Beby sekali lagi sebelum akhirnya menjauhkan wajah nya dari Anggieta.
Beby menyilang kedua tangan nya di dada sambil tertawa puas dengan kedua teman nya yang sedari hanya diam di sebelah nya dengan tatapan yang sama remeh pada Anggieta.
Tanpa berlama-lama, Anggieta dengan cepat melangkah panjang ke arah mading dekat ruangan guru.
Banyak siswa yang sudah berkerumun di depan mading sekolah, mereka memasang wajah jijik serta benci dan berbagai ekspresi ketidak sukaan.
Anggieta yang sudah hampir sampai di sana, seketika menjadi sorotan bagi siswa yang sedang berkerumun disana. Ia melihat nanar setiap siswa di sekeliling nya, tatapan mereka benar-benar tajam.
Satu persatu siswa membiarkan Anggieta menelisik ke depan papan mading. Angietta menyipitkan mata nya setelah melihat foto-foto yang terpajang di papan mading itu. Foto itu adalah foto dimana Anggieta sedang berpelukan dengan pak Bagas serta ada foto pak bagas seperti sedang memeluk nya dari belakang, yang padahal saat itu Anggieta tidak menyadari bahwa pak Bagas sempat melingkarkan tangan nya di sekitar pingang Anggieta saat membenarkan bagian zoom pada mikroskop.
Di kertas itu juga bertulis kan,
"Kepintaran yang bulshit, DASAR CEWEK MURAHAN ! MENJIJIK KAN BANGET CARA LO, ANJING !"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGAN
General Fiction#1 Angan (19 Maret 2022) ... "Diem ANJING !" bentak Dego menarik kerah baju Andra, "Lo nggak usah bersikap seolah lo juga nggak ambil peran dari lukanya dia !" "Setidaknya nya gue nggak cuma diem liat dia hampir mati karena di pukulin !" Andra meng...