Bagian 10

1.6K 266 21
                                    

Haikal sudah memakirkan mobilnya di depan rumah milik Aruna. Karena semalam Aruna meminta padanya supaya mengantarkan Arka ke sekolahnya karena mobil Aruna berada di bengkel.

Haikal tersenyum melihat Aruna keluar dari rumahnya sambil menggandeng tangan Arka.

" OM IKAAAL! " teriak Arka saat memasuki mobil milik Haikal.

" Hey boy, ganteng banget si keponakan om "

" Iya dong! Aka ganteng emangnya om ikal jelek " ucap Arka sambil memeletkan lidahnya pada Haikal.

" Heh enak aja! om ikal juga ganteng. Ya, walaupun tetep gantengan Aka sih "

Aruna hanya tertawa melihatnya " Udah deh kal, buruan nyetir nanti Aka telat sekolahnya. "

" Siap meluncur "

Setelah mengantar Arka ke sekolahnya, kini Haikal mengantarkan Aruna ke butiknya. Haikal melirik Aruna yang duduk di sebelahnya.

" Mobil lo kenapa bisa ada di bengkel? " tanya Haikal, Aruna menolehkan kepalanya pada Haikal.

" Iya, semalem mogok "

" Kok bisa? terus lo balik sama siapa? sama bang Mario? "

Aruna terdiam. Ia kembali mengingat kejadian semalam. Dimana ia diantarkan oleh Aska. Orang yang paling ia hindari.

" Woi malah bengong! " Seru Haikal.

" Dianter Aska "

Haikal terkejut, ia menolehkan kepalanya pada Aruna " KOK BISA? "

" Berisik! Nggak usah teriak. " dengus Aruna.

" Ya gue kaget lah gila. Kok bisa lo dianterin Aska??? Aska loh ini. Orang yang paling lo hindarin. "

Aruna menghela nafasnya. " Iya, kemaren kebetulan dia lewat dan ngeliat gue dijalan lagi nyoba benerin mesin mobil, dia juga yang nelefon bengkel langganannya buat ngambil mobil gue "

" Kok lo nggak telefon gue atau bang Mario? "

" Hp gue mati dan juga gue lagi ngehindar dari mas Mario "

" Kenapa? "

" Apalagi kalau bukan karena orang tuanya mas Mario " lirih Aruna.

Haikal terdiam menatap pada Aruna.

" Udahlah run, mending lo nikah sama gue aja daripada sama bang Mario nggak di restuin sama orang tuanya. " ujar Haikal  menatap Aruna dengan tatapan tengilnya.

Aruna membalakan matanya lalu memukul lengan Haikal dengan sangat kencang membuat pria itu meringgis kesakitan.

" Bercandaan lo ya kal. Jangan gila deh! Gia mau lo kemanain "

Haikal tertawa pelan melihat reaksi Aruna. " Gue serius run. Dari dulu gue serius bilang mau tanggung jawab atas kehamilan lo dan nikahin lo " Haikal menatap mata Aruna dengan tulus.

Aruna hanya diam dan mengalihkan pandangannya keluar jendela. Mobil Haikal telah sampai di butik milik Aruna. Ia berdeham
" Makasih ya kal " Aruna bergegas turun dari mobil Haikal. Beruntung ia sudah sampai di butik miliknya. Aruna tidak ingin membahas itu lagi.

Haikal menatap sendu punggung Aruna yang memasuki butiknya.







Mario melangkahkan kakinya memasuki butik milik Aruna. Sudah hampir 3 hari Aruna menghindarinya. Ia tidak bisa diam saja.

" Aruna.. "

Aruna yang sedang mengamati para asistennya yang sedang merancang baju itu menolehkan kepalanya terkejut melihat Mario. Yang kini sudah berada di  butik nya.

The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang