Aska kini sedang tertidur nyaman di kasur apartement nya. Semalam Aska merasakan tubuhnya yang kurang enak, demam, dan merasakan pusing yang luar biasa. Akhirnya ia memutuskan untuk tidur dan ia kira besok akan sembuh begitu saja, namun perkiraannya salah. Hari ini pun ia masih merasakan demam dan pusing. Aska memilih untuk tidak masuk ke kantor nya dan meminta Assisten nya yang mengurus pekerjaannya.
Pintu apartement milik Aska terbuka, terdapat Haikal dan Arka memasuki apartement pria itu. Aska memang memberi tahu pin apartement nya pada Haikal. Jadi Haikal bisa leluasa untuk masuk ke apartement milik temannya itu.
" Om ikal ini kita ada di rumah siapa? " tanya Arka seraya melihat sekeliling apartement Aska.
" Ketemu temen om, ayo kita samperin temen om nya, dia pasti seneng Aka dateng " ucap Haikal sambil tersenyum lembut pada Arka. Pria kecil itu mengikuti Haikal yang mulai memasuki sebuah kamar.
Terlihat Aska sedang bergulung dengan selimutnya. Haikal mencoba membangunkan Aska. Aska mengerang kesal saat Haikal mencoba membangunkannya.
" Apa sih anjing Haikal. Pala gue masih pusing "
" Gue bawa obat buat lo nih " ucap Haikal.
" Iya taro aja dimeja gue. Lo balik aja " jawab Aska dengan mengeratkan selimutnya pada badannya.
" Yah ka, kita disuruh pulang sama Om Aska, diusir nih ka kita "
Aska membuka matanya, ia membalikan badannya menghadap Haikal. Matanya berbinar saat melihat Arka yang berdiri di sebelah Haikal. Dengan cepat Aska langsung mendudukan dirinya di kasur. Tidak peduli dengan rasa pusing yang menyerang kepalanya. Ia sangat bahagia melihat Arka berada di apartementnya.
" Arka " Aska tersenyum dengan lebar hingga matanya menyipit membentuk bulan sabit
" Om ganteng lagi sakit? "
Arka mencoba menaiki tempat tidur milik Aska. Ia mencoba memegang kening Aska, dengan sigap Aska mencoba membungkukan badannya untuk memudahkan Arka memegang keningnya." Badan om panas banget "
Aska tersenyum lalu memangku Arka.
" Nggak apa-apa kok aka "" Om jangan sakit, Aka nggak suka liat om sakit " ucap Arka, pria kecil itu menatap Aska dengan tatapan sendu.
Aska tersenyum semakin lebar ia mengelus rambut Arka " Besok om pasti sembuh kok! "
Haikal tersenyum kecil melihat interaksi ayah dan anak itu.
" Gue beliin lo makan dulu ya ka, gue tau lo belum makan " ucap Haikal seraya pergi meninggalkan apartement Aska.
Haikal ingin memberi waktu untuk Aska agar bisa menghabiskan waktu dengan Arka. Anak kandungnya sendiri.
ㅡ
Aska tak henti-henti nya tersenyum melihat Arka yang saat ini sedang berada di pangkuannya, pria kecil itu sedang bercerita tentang sekolahnya. Aska dengan senantiasa mendengarkan cerita Arka.
" Aka mau tau rahasia nggak? "
" Huh? rahasia apa om? " Arka memiringkan kepalanya dan menatap Aska dengan tatapan polosnya.
" Om sama bunda kamu itu pernah pacaran "
" Pacaran? "
" Iya, dulu om sama bunda kamu pacaran "
" Pacaran itu apa? "
" Om sama bunda dulu saling jatuh cinta tapi sampai sekarang om masih tetep cinta dan sayang sama bunda kamu "
" Oh! kaya Aka dong. Aka juga sayang sama bunda "
Aska terkekeh pelan " Iya sama kaya Aka om juga sayang sama bunda kamu "
" Kalau gitu Aka kasih tau bunda ya pasti bunda seneng. Soalnya kalau Aka bilang sayang ke bunda pasti bunda langsung seneng terus suka peluk sama cium Aka "
Aska tertawa mendengar ucapan polos Arka, ia menggelengkan kepalanya seraya mencubit pipi Arka dengan gemas.
" Jangan kasih tau bunda kamu, ini kan rahasia. Rahasia antara om sama Aka oke ssssttt "
" ssssstttt. "
Haikal memasuki kamar Aska ia tersenyum kecil melihat kedekatan kedua anak dan ayah itu, sayang sekali Aska tidak tahu jika yang di hadapannya itu adalah anak kandung nya sendiri. Mungkin jika Aska tau pria itu akan teramat senang.
" Asik bener kayanya kalian, udah kaya anak sama ayah aja. " Kekeh Haikal.
" Kan emang Arka anak gue "
Haikal sedikit terkejut mendengar ucapan Aska
" Sinting lo. Nih ka gue beliin bubur buat lo "" Thanks kal " Aska tersenyum tulus pada sahabatnya itu.
" Om, mau Aka suapin nggak? " Tawar Arka.
Aska tersenyum ceria, dengan semangat ia menganggukan kepalanya.
" Makan sendiri elah. Masa lo di suapin sama Arka yang masih kecil "
" Sirik aja lo "
Haikal hanya mendengus pelan. Pria itu mengambilkan mangkok dan menuangkan bubur kedalam mangkoknya lalu memberikannya pada Arka. Dengan sigap Arka menyuapi Aska. Haikal hanya duduk melihat pemandangan keduanya.
" Abis lo makan gue sama Arka balik ya, udah ditanyain Aruna "
Aska menoleh pada Haikal, wajahnya tiba-tiba berubah murung. " Nggak bisa apa Arka nginep disini "
" Nggak. Nanti yang ada gue di gantung sama Aruna. "
ㅡ
" BUNDAA AKA PULANG " Teriak Arka memasuki rumahnya seraya menghampiri Aruna yang sedang duduk di sofa menikmati cookies buatannya.
Aruna tersenyum hangat lalu memeluk tubuh Arka.
" Anak kesayangan bunda tadi main kemana aja sama om Haikal? "
" Main kerumah om ganteng! Om ganteng lagi sakit bunda jadi Aka tadi jengukin om ganteng " Ucap Arka dengan semangat.
" Om ganteng? " Gumam Aruna.
Haikal sudah ketar ketir ia lupa mengajak kerja sama Arka untuk tidak memberitahu Aruna. Namun apadaya kini Aruna sedang menatap tajam pada Haikal.
" Aka sayang, sekarang Aka naik ke kamarnya. Bersih bersih. Bunda bikinin makan buat kamu "
" Oke bunda! "
Aruna menatap tajam pada Haikal. Sedangkan Haikal hanya bisa tersenyum pasrah.
" Jelasin. " Aruna menyilangkan tangannya di dada.
" Anu run gini ㅡ
" To the point! "
" Iya tadi gue tuh mau ngajak main Arka terus tiba-tiba gue di telefon sama si Aska suruh beliin obat karena dia lagi sakit gak bisa bangun sama sekali. Ya gue sebagai sahabatnya nggak tega kan run. "
' Maaf gue boong run '
" Lo nggak sengaja ngajak Arka ke dia kan? "
" Nggak run suer, itu cuman kebetulan aja. Serius "
" Gue kan udah bilang jangan pernah bawa Aka ke dia Haikal! " Geram Aruna.
" Iya, maafin gue Aruna. " Haikal menatap wajah sahabatnya itu dengan wajah memelasnya.
Aruna menghela nafasnya pelan. Merasa jahat karena melarang Arka untuk bertemu dengan Aska. Namun itu semua ia lakukan karena Aruna takut. Takut jika Aska tau kebenarannya. Aruna takut Aska akan merebut Arka darinya.
to be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold
FanfictionJeno x Karina. Kisah Aruna Senjani yang harus menyembunyikan kebenaran dari masa lalunya.