Aska kini sedang duduk disebuah ruang tunggu. Tangannya membawa sebuah plastik kecil berisi rambut Aska dengan Arka. Ia harus membuktikan bahwa Arka memang anak kandungnya atau bukan. Karena ia merasa ada yang janggal dan ia juga merasa Aruna tengah menyembunyikan sesuatu darinya.
" Aska " panggil seorang pria dengan menggunakan jas putih.
Aska menolehkan kepalanya saat mendengar namanya di panggil, ia bangkit dari duduknya lalu menghampiri pria itu.
" Bang Tama, gue minta tolong buat tes dna ini. " ujar Aska sambil menyerahkan sampel 2 helai rambut. Miliknya dan milik Arka.
" Tes Dna? ini rambut punya siapa? " tanya pria yang bernama Tama itu.
" Itu rambut gue sama seseorang bang. Gue harus mastiin kalau dia anak gue atau bukan. "
Pria itu membalakan matanya terkejut saat mendengar ucapan dari Aska.
" Lo punya anak? "
" Gue ngga tau itu anak gue apa bukan, panjang bang ceritanya. Pokonya gue minta hasil tes dna itu secepatnya "
" Oke, nanti gue kabarin kalau hasilnya udah keluar "
" Makasih banget sebelumnya "
Aska berharap, hasil dari tes dna itu cocok dan Arka memang anak kandungnya.
ㅡ
Aska kembali ke ruangan dimana Arka di rawat dengan membawa makanan ubtuk Gia dan Aruna.
" Sorry lama, tadi agak ngantri soalnya. Nih kalian makan dulu " ucap Aska dengan memberikan makanan pada keduanya.
" Thanks ka. " jawab Gia
Aska hanya menganggukan kepalanya, lalu ia berjalan menuju ranjang Arka, pria itu berdiri dan menatap Arka dengan tatapan sedih.
" Cepet sadar ya jagoan " lirih Aska.
Aruna diam-diam melirik Aska. Disisi lain hatinya merasa hangat melihat Aska yang sangat perhatian dan khawatir pada Arka tapi disisi lain ia juga merasa takut, takut jika Aska mengetahui fakta yang sebenarnya.
Aska beralih menatap Aruna yang sedang menatapnya, membuat wanita itu terkejut dan mengalihkan pandangannya. Ia menghampiri Aruna dan duduk di depan Aruna.
" Makan dulu, lo belum makan kan dari tadi " ucap Aska sambil membuka bungkus makanan dan memberikannya pada Aruna.
Aruna tersenyum tipis, lalu mengambil makanan yang diberikan oleh Aska dan mulai memakan makanannya.
" Ekhemmm.. Run gue ke toilet dulu ya " ucap Gia.
Aruna hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.
Kini diruangan hanya tersisa Aruna dan Aska. Aruna hanya fokus memakan makanannya tanpa melirik pada Aska sedikitpun, sedangkan Aska mata pria itu tak pernah lepas menatap Aruna.
' cantik. lo selalu cantik run ' batin Aska
Pintu ruangan terbuka membuat Aruna dan Aska menolehkan kepalanya ke arah pintu, menampilkan Mario yang baru saja datang dari kantor polisi.
" Mas, gimana? pelakunya udah ketemu?"
Mario berjalan menghampiri Aruna, lalu duduk disebalh wanita itu.
Mario menggelengkan kepalanya pelan
" belum sayang, ini kayanya ada yang sengaja nyelakain Arka. Karena cctv di dekat sekolah Arka tiba-tiba aja mati. "Aruna menghela nafasnya pelan, mengusap wajahnya. Ia tak habis pikir dengan orang yang sengaja menyelakai Arka. Aruna tidak akan pernah memaafkan orang yang menyelakai anak semata wayangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold
FanfictionJeno x Karina. Kisah Aruna Senjani yang harus menyembunyikan kebenaran dari masa lalunya.