Kebahagiaan lain datang. Untuk saat ini, kembali dia rasakan, berjalan di aspal hangat dengan cuaca panas menyengat.
Tangan memegang helm dengan jaketnya yang tertutup resleting. Bersama kru lain, mereka bersiap dengan senjatanya untuk bertempur.
Moderator terus berbicara tanpa henti. Mereka menyemangati semua orang yang berada disini, bersorak menggemparkan dunia yang akan menonton balapan.
" Ready!!" Teriak Seulgi saat para kru mendorong bersama mobil yang akan di pakai balapan keluar dari truk yang disana banyak stiker nomor mobil 24 dan juga foto drivers nya.
Pembalapnya keluar dari basecamp. Terlihat Rosie yang membuka bungkus permen karet sambil menoleh sekitar untuk memperhatikan penonton disana.
" Daddy!!!!!!!"
Rosie melepas kacamatanya, memberikan pada asistennya di belakang sambil menatap anaknya yang berdiri sambil melambai.
El dan Daniel datang. Tidak hanya mereka, bahkan ada Areum dan juga orang tuanya. Di tengah-tengah duduk kembar, ada seseorang yang bercahaya sekali di mata Rosie.
Dia melihat Jennie yang melipat kakinya dan di payung oleh Jimin agar tidak kepanasan. Wanita itu meluangkan banyak waktu selama Rosie perawatan. Meski keduanya sudah balik nama sebagai seseorang yang berbeda.
Kata rujuk?
No~~
Jennie pernah menjawab hal ini setelah Rosie keluar rumah sakit dan akan balapan.
Flashback on
" Aku suka seperti ini. Jika kamu cemburu, lakukanlah. Hatiku tetap sama seperti apa yang kamu kenal. Seseorang jelas mendekatiku. Tapi aku menyukai diriku sendiri sekarang perihal anak-anak yang sudah dewasa. Aku tidak akan mau menikah lagi atau bahkan mencari pengganti dirimu. Rasa bahagia, sakit hati, atau bahkan kekacauan yang terjadi, aku tidak akan mau mengingatnya. Karena anak-anak lebih berarti bagiku. Aku tidak mau mereka sama seperti kita." Jelas Jennie yang meletakkan potongan blueberry di atas cake nya.
Tepat berada di depannya, ada Rosie. Pria itu duduk sehadapan dengan Jennie, di rumah Jennie!
Anak-anak ada. Namun karena ada Areum, jadinya mereka bermain di luar.
Rosie diam saja. Dia turun pandangan menatap perut Jennie lagi.
" Maafkan aku.....aku bukan suami yang jujur untukmu." Ucap Rosie dan Jennie akhirnya mengangkat pandangan lalu duduk leha lagi di kursinya karena tidak tahan berdiri lama.
" Setidaknya kamu pernah membahagiakanku." Jawab Jennie.
Flashback off
Mata Jennie memperhatikan sekali Rosie disana. Meski pandangannya sempit sekali akibat matanya yang sedikit minus. Tapi dia bisa jelas menatap mantan suaminya itu.
Rosie menoleh ke arah lain. Dia pun jalan lalu memasang helmnya untuk mendekati mobil yang siap di garis start.
Ini langkah terakhir Rosie sebagai seorang drivers. Hari terakhir balapan adalah hal yang sangat berkesan baginya.
Dia ingin mengenangnya, sejauh mana karir Rosie berlanjut bersamaan dengan kehidupan terburuknya terhadap istri.
Menang.....kalah......hal yang biasa.
Ini hanya piala kosong yang tidak berharga...
Ctak! Kaca helm di tutup. Rosie sudah menyentuh stir itu dan dia remas-remas sambil menatap jernih ke depan dan fokus.
" Aku pernah berada disini karena pamanku. Kisah cintaku juga berawal dari sini. Bertemu dengannya, kenal dengannya hingga akhirnya aku bersyukur mendapatkannya sebagai kenangan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Eye to heart 2 [COMPLETED]
Fanfic" Seharusnya kamu tuh nepatin janji buat jaga keluarga. Lakukan sama apa yang kamu bilang dulu buat nikahin aku!" - Jennie. " Aku benci Daddy!!!!" - El. " Daddy, aku bosan hidup." - Niel