ENJOY READING
ABAIKAN TYPOSebelum atau sesudah baca, di biasakan ngasih tanda tamu reader yang masuk ke lapak ini lewat vote/coment sebagai bentuk dukungan kepada author nya. Terimakasih...( ◜‿◝ )♡
..........
..........
Ceklek!!!
Pintu rumah terbuka. Rosie masuk ke dalam dan lihat Irene yang seperti biasa akan santai di ruang tamu dengan secangkir teh, kue lalu majalah fashion baru.
Mendadak sebuah buku tipis terhantam di meja menutupi majalah. Irene ngelirik dan dia dongak natap Rosie yang menarik nafas panjang untuk memulai pembicaraan.
" Kita cerai."
Irene buang muka. Dia bolak-balik majalahnya tanpa memperdulikan surat sah dari pengadilan agama yang sudah di buat oleh Rosie.
Memang, pernikahan mereka itu tidak sah! Tapi senggahnya, Rosie mempunyai perasaan dimana dia harus menceraikan Irene secara terhormat di depan agama.
" Kita cerai."
" Mhh. Pergilah."
Rosie balik badan. Dia benar-benar pergi setelah menyerahkan surat itu sama Irene. Si Irene juga nggak kelihatan ngotot untuk menolak perceraian sepihak dari Rosie.
Sudahlah! Rosie nggak peduli karena dia ingin menepati janji yang pernah terlontar dari mulutnya pada sang istri sah yang sudah memberikan dua anak untuk nya.
----
Broomm!!!! Motor El keluar pekarangan rumah sama Niel. Mereka pergi ke sekolah sore ini buat main basket bareng temen. Udah pamit sama Jennie dan pulangnya merek nggak bakal kemalaman.
Kalau Jennie mah selagi ada El, Niel tetap terpantau. Tapi kalau Niel pergi keluar sendiri, rasa ragu ada buat bebasin anak.
"Nyonya, boleh saya keluar sebentar? Ini tidak akan lama Nyonya. Saya hanya mau mengambil barang saja." Pamit Jimin.
" Pergilah." Jawab Jennie, memperbolehkan Jimin membawa mobilnya.
" Terimakasih Nyonya."
" Mhh."
Jennie berdiri dari sofa setelah Jimin pergi. Dia masuk ke dalam kamar karena tontonan tv sekarang lagi nggak bikin dia mood.
Tangan bongkar-bongkar lemari nakas. Dia ambil kotak perhiasan dan Jennie coba lihat isinya.
Isinya banyak! Semuanya di beliin Rosie untuk dia seorang. Dari awal Jennie pacaran sampai berumah tangga, semua perhiasan yang di belikan Rosie bakal Jennie letak di kotak yang sama untuk dia simpan.
Cup!! Mendadak Jennie kaget. Noleh ke belakang sambil siku perut Rosie yang tiba-tiba peluk dia setelah pulang ke rumah beberapa menit lalu.
" Daddy nih!!" Oceh Jennie yang tutup lagi kotak perhiasan nya terus di masukin ke dalam lemari nakas.
" Kapan pulang?"
" Barusan." Peluk Rosie yang nyandar dagu di bahu Jennie terus dia cium kecup leher istri.
Tangan Rosie letak sesuatu di atas nakas belakang Jennie. Terus dia angkat dagu dan elus pipi istrinya.
Rosie nunduk, angkat pelan dagu Jennie tapi Jennie nya buang muka. Menolak secara perlahan.
" Aku mandi dulu."
Jennie pengen lewatin Rosie yang menahan banget Jennie tuh jauh dari dia.
Rosie tuh nggak pernah loh cium Jennie lagi! Peluk pun selalu di tolak sama Jennie!! Mungkin untuk beberapa kesempatan Rosie bakal maruk. Memaksakan kehendak yang Jennie tolak dari dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eye to heart 2 [COMPLETED]
Fiksi Penggemar" Seharusnya kamu tuh nepatin janji buat jaga keluarga. Lakukan sama apa yang kamu bilang dulu buat nikahin aku!" - Jennie. " Aku benci Daddy!!!!" - El. " Daddy, aku bosan hidup." - Niel