Lima belas

1.6K 274 20
                                    

yang geli-an mending skip!

Jeongwoo sedang membantu haruto untuk membaringkan tubuhnya

"mau kemana" tahan haruto saat jeongwoo hendak pergi

"pulang" jawab jeongwoo

"kenapa?"

"kenapa? Apanya yang kenapa?" jeongwoo bingung

"jangan pulang, temani aku" mata haruto berkaca kaca, karena sakit menahan pening nya dan jeongwoo yang baru datang malah langsung meninggalkan nya

"kalau begitu cepat tidur, aku mau pulang!" jeongwoo lalu menepis tangan haruto dan duduk di kursi yang ada di dekat meja belajar haruto

"disini" haruto menepuk sisi kiri nya yang kosong

Jeongwoo tak ingin memperlambat jadi ia langsung duduk di sisi yang di tepuk haruto, melihat itu haruto tersenyum puas

"boleh peluk?" tanya haruto menatap jeongwoo yang duduk

"tidak! Cukup tutup mata mu dan tidur jangan aneh aneh" tolak jeongwoo menatap layar ponselnya

"jeongwoo" panggil haruto

"apa kau tak bisa diam?! Tidur atau aku meninggalkan mu" ancam jeongwoo

"aku sangat ingin, apa tak boleh hanya sampai aku tertidur" haruto

Jeongwoo menghela nafas kasar, "terserah mu!" jeongwoo pasrah

Haruto tersenyum dan bergerak meletakkan kepala nya paha jeongwoo dan memeluk erat perut jeongwoo

"jangan gesekkan kepala mu, geli!"jeongwoo sedikit mendorong kepala haruto

"suka" haruto tertawa kecil

"diam!" bentak jeongwoo

"kenapa kau dua kali kemari hanya sampai di pintu" tanya haruto mendongak menatap jeongwoo

"aku datang karena ayah yang menyuruh" jawab jeongwoo

"sekarang kau disini juga karena di suruh?" tanya haruto

"kau tak butuh aku"

"aku butuh"

"tapi aku tidak" jeongwoo

"berarti hanya aku yang butuh kau" haruto

"entah"

"mau menginap?"

"aku mau pulang, tapi kau memintaku tetap disini sampai kau tertidur bukannya tidur kau terus berbicara!"

Mendengar itu haruto kembali menenggelamkan kepalanya di perut jeongwoo

"apa kau benar benar tak peduli dengan ku?" suara haruto terdengar samar oleh jeongwoo

"cepat tidur jangan bicara haruto kau dengar tidak" jeongwoo

"aku hanya ingin tau" haruto lalu mendongak lagi

"apa?" jeongwoo menatap haruto

"aku sakit, apa aku merepotkan mu?"

"mungkin jika ayah ada di sini aku jawab jujur dia pasti langsung menyangkal ku" jeongwoo

"dia tak ada di sini" haruto

"ya, kau merepotkan ku. Aku ingin istirahat tapi aku di paksa datang kesini melihat mu" jeongwoo

"tapi yang aku lakukan lebih dari itu" haruto

"aku tak pernah meminta" jeongwoo

"apa kau tak bisa menyenangkan ku?" haruto duduk dan menatap jeongwoo dengan berkaca kaca

"menyenangkan mu? Aku sendiri bahkan tak senang dengan ini semua!" jeongwoo meninggi kan suara nya

"apa kau tak bisa berkorban untuk ku setelah apa yang ku lakukan?"

"berkorban kata mu? Aku mengorbankan semua nya haruto, mengikuti apa yang kau ucap kan sampai dimana saat kau meminta kita pisah kelas..." jeongwoo menggantung kalimatnya

"aku yang dulu nya menganggap mu teman tapi pada akhirnya aku bertanya tanya tentang itu" jeongwoo

"tentang apa?" haruto

"bertanya tanya kau pantas aku sebut teman atau tidak" jeongwoo

"jadi aku salah?" haruto

"tak salah, aku seharusnya berterima kasih. Karena kau meminta pindah kelas aku bisa berteman dengan Junghwan" jeongwoo

Haruto terdiam, "tak perlu di bahas lagi, tidur sekarang kau sakit" jeongwoo lalu berdiri

"aku tak bisa menunggu mu sampai tertidur, tidur sendiri saja" jeongwoo lalu berjalan menuju pintu

Tapi belum sempat pintu itu terbuka haruto lebih dulu memeluk jeongwoo dari belakang dan menahan nya

"tolong jangan pulang, temani aku" haruto

"kau merepotkan sekali! Apa tak bisa tidur sendiri di sana, bukan kah kau biasa dengan itu?!" jeongwoo emosi

"aku memaksa, untuk kali ini tolong turuti aku" haruto

Jeongwoo berusaha sabar dengan sikap haruto, "aku mengalah untuk kesekian kalinya di hari ini" jeongwoo lalu berjalan menuju ranjang haruto dan berbaring di sana

Disusul oleh haruto memeluk jeongwoo yang membelakangi nya, "apa tak bisa kau tidur tidak dengan posisi seperti ini?" jeongwoo

"kalau tak mau ku peluk jangan belakangi aku" haruto

Karena jeongwoo risih dengan pelukan itu ia lalu tidur terlentang, tapi belum sempat nyaman haruto sudah menempel di lengannya

"kau meminta ku menginap tapi kau terus menganggu! Aku lelah ingin istirahat tapi kau terus menganggu!" jeongwoo

"berhadapan dengan ku apa tak bisa?"

Jeongwoo lelah, ia lalu tidur menghadap ke haruto.jeongwoo menutup mata nya tak mau bertatapan dengan haruto

"aku merindukan mu, hampir seminggu aku tanpamu" haruto memainkan rambut jeongwoo

"kau manis, rambut coklat mu cantik, mata mu indah, hidung mu lucu" haruto mengelus pipi jeongwoo

"tidur! Apa kau tak dengar?" jeongwoo membuka mata nya karena orang di depannya ini terus menganggu nya

Jeongwoo menatap dalam wajah haruto yang merona karena sakit dan haruto menatap dalam mata jeongwoo

Haruto bergerak mendekati jeongwoo masih bertatapan, haruto memiringkan kepala nya dan mendekatkan wajahnya ke wajah jeongwoo

Cup!

Bibir kedua nya menempel, mata jeongwoo membulat sempurna sementara haruto menutup mata nya menikmati sensasi yang di salurkan ke tubuh nya

Kesadaran jeongwoo kembali sepenuhnya ia mendorong haruto, "apa yang.." ucapan jeongwoo terhenti karena haruto meletakkan jari telunjuk nya tepat di bibir jeongwoo

"aku suka" haruto tersenyum lalu menyapu bibir jeongwoo dengan ini jari nya "manis" haruto tersenyum

"kau gila?!" jeongwoo hendak bangun tapi haruto lebih dulu menahannya dengan pelukan

"itu yang pertama untuk kita berdua, aku senang bisa mengambil yang pertama mu dan memberi yang pertama ku" haruto mengelus kepala jeongwoo sayang

"k-kau sudah gila" suara jeongwoo bergetar karena gugup

"aku suka bibir mu" haruto lalu melepas pelukannya dan beralih menenggelamkan kepalanya ke dada jeongwoo

"peluk aku setidaknya sampai aku tertidur"

Jeongwoo sama sekali tak bergerak, ia terlalu bingung dengan yang terjadi barusan

"peluk aku sayang" haruto mendongak dan mengambil tangan Jeongwoo untuk ia lilitkan di punggung nya lalu ia menarik pinggang jeongwoo agar lebih dekat dan melingkarkan tangannya di sana

'sayang?' batin jeongwoo, jantung jeongwoo ingin meledak rasa pasti haruto bisa mendengar suara tak beraturan dari jantung nya


aku ngetik nya gila + geli sendiri! ><

Love Warning! [ʜᴀᴊᴇᴏɴɢᴡᴏᴏ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang