"jihoon sering memukul ku di hadapan jaehyuk, bukan hanya memukul bahkan dia sering membakar kulit ku dengan pemantik rokok atau dengan rokok nya" hyunsuk tesenyum pahit
"bukan kah dia kekasihmu hyung? kenapa dia melukai fisik mu?!" tanya jeongwoo
"dia memang kekasih ku, tapi setiap mood nya rusak aku lah yang kena imbas nya" hyunsuk tertunduk
"kenapa tak cerita pada orang lain hyung, atau kau laporkan saja langsung ke polisi" jeongwoo
"luka yang kudapat tak sebanding dengan luka nya jeongwoo"
"maksud mu?"
"luka yang ada di tubuh ku tak jauh beda dengan luka yang ada di tubuh nya"
"siapa yang melukai nya, apa kalian saling bakar bakar?" tanya jeongwoo
"dia dapat itu dari ayah nya" hyunsuk
"tapi tolong jangan katakan hal ini pada siapa pun, dia pasti akan malu" hyunsuk menatap jeongwoo
"tidak akan hyung, kau bisa percaya pada ku" jeongwoo mengenngam tangan hyunsuk
"BAGUS!!!" suara itu mengagetkan hyunsuk dan jeongwoo
"mau apa kau, menjauh sana!" usir jeongwoo, karena jaehyuk mendekati mereka
jihoon dengan cepat menarik hyunsuk yang ada di belakang jeongwoo
"diamlah jeongwoo, dia tak akan menyakiti nya" bisik jaehyuk pelan sambil menahan jeongwoo
apa apaan ini, kenapa suara nya tak seram seperti tadi ~ jeongwoo
"berani sekali bibir cantik mu ini" jihoon menepuk bibir hyunsuk
"m-maaf jihoon" cicit hyunsuk
"seperti nya tato ini makin cantik jika di bakar dengan bara" jihoon mencengram kuat luka yang ada di tangan hyunsuk
"berhenti! park jihoon sana kau" jeongwoo mendorong jihoon menjauh dari hyunsuk
"jeongwoo, jangan ikut campur untuk hal ini" jihoon
"semua manusia punya cerita buruk dengan orang tua nya, bukan hanya kau. aku juga! kau tak sendiri, jadi jangan lukai orang lain hanya untuk pelampiasan luka mu" mata jeongwoo berkaca kaca
"jeongwoo" panggil hyunsuk pelan
"jangan seperti ini jihoon, melukai orang lain atas luka mu tak membuat rasa sakit mu berkurang. jangan lukai hyunsuk hyung lagi. aku mohon" dan untuk pertama kali nya jeongwoo menangis setelah yang terakhir kali nya saat ibu nya pergi
"kenapa kau melindungi nya? kau menyukai nya?" tanya jihoon dengan nada dingin tapi tak sedingin saat dia bicara dengan hyunsuk
"dia membuat rasa sepi ku hilang, jangan sakiti dia lagi" mata jeongwoo masih mengeluarkan air
"oke, aku mengentikan ini. hyunsuk hyung aku minta maaf dan aku mau kita berhenti di sini" jihoon lalu keluar hyunsuk diam mencerna semua perkataan jihoon
"ini tak mimpikan jeongwoo" hyunsuk menatap kosong ke arah jeongwoo
"tidak hyung, ini nyata"
"sungguh?" hyunsuk merasa kaki nya tak kuat menahan beban tubuh nya lagi hingga ia tersungkur
"Hyung!" Jeongwoo terkejut
"Akhirnya" lirih hyunsuk
"Kau kenapa Hyung?!" Tanya jeongwoo panik
"Aku berulang kali meminta menghentikan semua ini pada jihoon tapi dia terus menolak hingga hari ini datang dan dia mengakhiri nya jeongwoo" hyunsuk lalu mendongak menatap jeongwoo
"K-kau marah Hyung? Maaf aku tak bermaksud" jeongwoo perlahan mundur karena senyum hyunsuk yang mendadak menakutkan bagi jeongwoo
"Aku senang jeongwoo!" Hyunsuk lalu memeluk jeongwoo
"Ha? Hyung jangan bercanda" jeongwoo sama sekali tak membalas pelukan itu dia hanya menjaga keseimbangan tubuhnya agar tak jatuh bersamaan dengan hyunsuk
"Aku senang jeongwoo" hyunsuk lalu melepas pelukannya
"Ku rasa kau mulai gila Hyung, ayo kita obati luka mu" jeongwoo menarik hyunsuk pergi dari roof top tanpa peduli hyunsuk yang masih tersenyum gila
🧸🌎
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, jeongwoo masih di ruang kesehatan. Setelah mengobati hyunsuk jeongwoo sama sekali tak bergerak dari tempatnya
"Pulang ke rumah lagi, besok sekolah setelah itu pulang, dan pagi tiba sekolah dan setelah itu pulang lagi. Hanya seperti itu setiap hari" jeongwoo mengomel sepanjang jalan menuju kelas nya
"Hai" sapa orang itu saat jeongwoo keluar menenteng tas nya
"hmm, kau? kenapa, ingin marah atau aku ingin memukuli ku?" tanya jeongwoo ketus
"tidak, hanya ingin berterima kasih"
"aku tak butuh rasa terima kasih mu, dan apa kau sudah minta maaf pada hyunsuk hyung? kau melukai nya bukan hanya hati tapi juga fisik nya" jeongwoo
"sudah, sekarang aku sadar tindakan ku salah" jihoon tersenyum kecut, mengingat perbuatannya yang menyiksa hyunsuk selama ini
"bukan hanya salah kau seharusnya masuk penjara saja" jeongwoo lalu meninggalkan jihoon yang masih sibuk dengan pikirannya
"mau berteman dengan ku?"
"untuk apa, aku tak butuh teman" jeongwoo
"Tapi aku sangat butuh itu" jihoon menahan jeongwoo
"Untuk apa? Untuk kau lukai?" Jeongwoo
"Untuk memotivasi ku ke arah yang lebih baik" jihoon
"Don't use me as an excuse!" Jeongwoo menatap jihoon marah
"Siapa yang ingin menjadi kan mu alasan" jihoon tertawa kecil "seperti hyunsuk Hyung yang menghilang rasa sepi mu aku ingin fungsi itu kau pakai dalam hidup ku" jihoon menatap jeongwoo penuh harap
"Cara nya?"
"Jadi teman ku!" Jihoon
"Kalau begitu mulai hari ini jadilah anak penurut, jangan ke bar, jangan balapan, dan yang paling penting jangan bully orang lain" jeongwoo
"Lalu aku harus apa? Itu kesenangan ku" jihoon tak terima
"Diam di kamar mu membaca buku, atau tidur, atau kau bisa cari hobby lain" saran jeongwoo
"Contoh nya?" Jihoon
"Makan, kau seperti orang kurang gizi! Aku yakin orang tua mu mencukupi kebutuhan untuk perut mu tapi aku yakin kau tak pernah menggunakan nya"
"Kau tau dari mana? Apa hyunsuk Hyung mengatakan hal itu juga?" Jihoon
"Seperti kata ku tadi kau terlihat seperti orang kurang gizi" jeongwoo lalu meninggalkan jihoon
"Okay, aku akan menuruti nya tapi jadi teman ku" jihoon lalu mengacungkan jari kelingking nya pada jeongwoo
"Tidak mau, berteman dengan tembok saja sana" jeongwoo mengabaikan jari jihoon
"Ayolah! Aku memaksa" jihoon lalu menarik paksa tangan Jeongwoo dan mengaitkan kelingking kedua nya
"DEAL!!" sorak jihoon yang bahagia sendiri
"Kau juga sama ternyata, mulai gila"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Warning! [ʜᴀᴊᴇᴏɴɢᴡᴏᴏ]✓
Losowe✎ -> end haruto hanya lah anak yatim-piatu yang bergantung pada ayah park. Start :27, aug 2021 Finish : 03, nov 2021 ⚠bxb⚠