dua puluh

1.4K 228 1
                                    

Seminggu setelah Chanyeol memapar anak nya itu dia kembali pulang ke rumah, “dimana anakku?”

“dia ada di kamar tuan bersama tuan haruto”

Tanpa ba-bi-bu Chanyeol langsung ke kamar anaknya

TOK...TOK...

“boleh ayah masuk?” tanya nya dari luar

“masuk saja ayah” itu suara haruto

Saat masuk Chanyeol mendapati jeongwoo yang sedang belajar dan haruto yang duduk di sofa memainkan ponselnya

“kenapa kepala mu seperti ini?!” Chanyeol tak terima kebotakan jeongwoo

Jeongwoo sama sekali tak menggubris ia tetap sibuk dengan pelajaran nya, “park jeongwoo apa kau tuli sekarang atau kau bisu, tak bisa jawab ayah?!” suara Chanyeol meninggi

“dia tak bicara apa apa dari seminggu yang lalu ayah” timpal haruto

“apa alasan mulut mu ini diam? Jawab park jeongwoo!!” suara Chanyeol menggema

Jeongwoo lalu berdiri meninggalkan kamar nya, hati nya sakit ia tak mau bicara karena ayah nya yang meminta nya waktu lalu untuk diam

“pak aku ingin mengunjungi ibu” ujar jeongwoo pada supir pribadi park

Penuturan jeongwoo jelas terdengar di telinga Chanyeol dan haruto, “pergi dengan haruto saja”

Jeongwoo mengabaikan kalimat ayah nya dan memilih keluar lebih dulu, “tuan, bukannya aku mau ikut campur tapi tolong jangan paksa dia untuk bicara sekarang”

“siapa kau tak berhak mengatur! Sekali ku katakan haruto tetap haruto, sana antar dia” Chanyeol menatap haruto

Haruto mengangguk dan menyusul jeongwoo, “ayah meminta ku mengantar mu” haruto

Tanpa bicara jeongwoo langsung masuk ke mobil putih yang biasa mereka gunakan, setelah sampai jeongwoo meletakkan bunga mawar putih kesukaan sang ibu

“aku hancur, jangan terkejut apa pun yang terjadi setelah ini. Bukan aku tapi ini tentang ku, bukan menuduh tapi ini firasat, aku menyayangimu” setelah mengucapkan kalimat itu jeongwoo langsung berbalik kembali ke mobil

Ucapan jeongwoo jelas terdengar di telinga nya, ia heran kenapa jeongwoo mengucapkan kalimat seperti itu

🧸🌎

Dua hari haruto was-was, dia terus berada di samping jeongwoo. Ia takut apa yang ia dengar di roof top saat jeongwoo mengatakan mengakhiri hidupnya terjadi, ya haruto memang ada di sana sebelum mereka datang untuk mendengar penjelasan jeongwoo

Dan perkataan jeongwoo di makam ibu nya kemarin juga semakin menghantui nya, sekarang haruto mengikuti jeongwoo mengelilingi perpustakaan

Bel pulang sekolah berbunyi, jeongwoo langsung mengambil tas nya yang  ada di meja perpustakaan

“pak aku ingin ke tempat Yoshi Hyung” ujar jeongwoo pada supir park yang menunggu nya di gerbang sekolah

“dengan ku saja” haruto datang dan menyela

Mendengar itu jeongwoo menghela nafas, ia harus terus mengalah. Saat sampai ia disambut baik oleh Yoshi

“kau lebih baik dengan rambut itu” ujar Yoshi

“ya” jawab jeongwoo seadanya ia mengedarkan pandangannya sampai mata nya tertuju pada seseorang yang bermain dengan anak anak tak jauh dari sana

“jihoon?” jeongwoo berlari ke arah jihoon

“jeongwoo kenapa kau di sini” jihoon

“Ibu ku dulu nya dibesarkan di tempat ini, Jadi aku memang sering berkunjung. Kau sendiri?” tanya jeongwoo balik

“saat aku berumur tiga tahun pernah hilang dan tempat ini yang mengurus ku selama tiga bulan, jadi aku juga sering berkunjung” jihoon

“kebetulan” kekeh jeongwoo “e-ehh... Astaga!” jeongwoo oleng dan hampir terjatuh untung jihoon dengan sigap menangkap nya

“tak papa?” tanya jihoon

Jeongwoo mengangguk, dan beralih pada gadis yang menabraknya hingga oleng, “kau tak papa” jeongwoo jongkok

Anak kecil itu mengangguk sambil mengusap matanya, “kau kenapa?” tanya jeongwoo bingung

“kau tak sakit seperti ibu ku kan?” gadis itu menatap ke arah kepala botak jeongwoo

“dia anak baru, ayah nya meninggal karena kecelakaan saat dia di kandungan dan ibu nya meninggal karena kanker otak seminggu yang lalu, jadi dia pikir kau sama dengan ibu nya karena kau botak” jelas Yoshi yang baru datang dengan haruto

“ohh, aku baik cantik. Kepala ku botak seperti ini karena aku ingin memangkasnya saja bukan karena sakit” jeongwoo tersenyum berharap anak di depannya ini tenang sejenak

“sungguh?” tanya gadis itu

Jeongwoo mengangguk, gadis itu beralih menatap jihoon yang ditatap menaikkan sebelah alisnya

“tolong berjanji pada ku” gadis itu masih menatap jihoon

“apa?” jihoon berjongkok

“tolong jaga dia” gadis itu menunjuk jeongwoo

“aku bisa menjaga diri ku sendiri” jeongwoo

“kau tidak bisa” gadis itu mengusap mata berair nya

“iya.. iyaa aku janji akan jaga dia, jangan sedih lagi” jihoon menatap jeongwoo seakan menyuruh nya diam

“jangan ingkar janji ya” gadis itu mengacungkan jari kelingking nya

“iya, aku akan berusaha” jihoon mengaitkan kelingking nya pada gadis itu

Haruto dan Yoshi seakan menjadi penonton, “ayo pulang” haruto

“aku pulang dulu ya” jeongwoo mengusap kepala anak kecil itu

Gadis itu mengangguk, “kau akan sering ke sini kan?”

“iya, nanti dia akan datang bersama ku” timpal jihoon

Jeongwoo tersenyum mengangguk membenarkan Kalimat jihoon, “kau juga pulang ini sudah sore” jeongwoo

“iya” jawab jihoon seadanya

Jeongwoo lalu berdiri dan pergi ke mobil meninggalkan mereka dengan haruto yang ada beberapa langkah di belakangnya

Love Warning! [ʜᴀᴊᴇᴏɴɢᴡᴏᴏ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang