delapan belas

1.5K 236 25
                                    

Haruto mendapati rambut jeongwoo berserak di lantai kamar mandi dengan mata jeongwoo yang merah

"APA YANG KAU LAKUKAN?!" haruto hendak mengambil gunting yang ada di tangan jeongwoo yang berdarah darah

"keluar kau" suruh jeongwoo dengan suara dingin tapi bergetar karena menahan emosi

"KAU GILA?! BERIKAN GUNTING NYA" teriakan haruto menggema

"keluar sebelum aku menusuk jantung mu dengan gunting ini!" ucap jeongwoo mengubah posisi gunting yang ada di tangannya

"JEONGWOO APA YANG KAU LAKUKAN ANAK BODOH!!" ayah jeongwoo datang dan masuk ke kamar mandi

"keluar!" jeongwoo menatap lurus

"kau selalu merepotkan! Haruto kau urus anak ini aku ada urusan ke luar negeri dan mungkin pulang Minggu depan" Chanyeol langsung keluar setelah mendapat jawaban anggukan dari haruto

"keluar!" jeongwoo menyuruh haruto

"berikan dulu gunting nya!" haruto menadah tangannya meminta gunting yang di tangan jeongwoo

Jeongwoo melempar gunting itu sampai ke depan pintu kamar mandi, setelah itu haruto mematikan shower yang mengguyur tubuh jeongwoo

"ayo mandi, kita obati tangan mu lalu kita rapikan rambut mu" haruto berjongkok

"keluar, jangan sentuh aku!" jeongwoo mendorong haruto yang mendekat

"jangan melawan jeongwoo" haruto

"KELUAR KAU! AKU TAK MAU MELIHAT WAJAH MU, AKU MEMBENCI MU APA KAU TAK TAU ITU, KELUAAARR!!!" teriak jeongwoo kuat hingga urat leher nya terlihat jelas

Jeongwoo lalu berdiri di depan cermin yang ada di dalam kamar mandi, "aku tak tau apa maksud mu"

PRANGG!!

kali ini jeongwoo meninju kaca itu dengan tangan kiri nya, "KAU GILA" haruto terkejut tindakan jeongwoo

"iya, aku gila karena ucapan mu yang menuduh orang lain" jeongwoo berjalan mendekati haruto

"apa kau sudah senang melihat ku tersiksa hingga hampir mati" jeongwoo lalu mengelapkan tangannya yang berdarah ke baju putih yang haruto kenakan

"aku tak bermaksud seperti itu tapi ini karena kau yang tak pernah mendengarkan ku"haruto mengusap kepala jeongwoo

"mulai sekarang aku akan mendengar kan semua perkataan mu, tapi kali ini dengarkan aku" jeongwoo sedikit mendongak menatap haruto

"apa?" tanya haruto

"keluar sekarang aku mau mandi, aku kotor. penuh dengan darah" jeongwoo

"kau tak akan melakukan yang aneh aneh kan?" haruto ragu meninggalkan jeongwoo sendirian

Jeongwoo menggeleng, "cepat, ini jorok! Kau juga mandi baju mu kotor karena darah dari tangan ku"

"cepat selesai kan mandi mu kalau begitu, kita obati tangan mu nanti" haruto lalu keluar

Dengan cepat jeongwoo menyelesaikan mandi nya dan langsung keluar merampas kunci mobil nya dan langsung pergi dari mansion nya

Haruto baru keluar dari kamar mandi dan mencari keberadaan jeongwoo, kosong ia tak melihat ada jeongwoo di sana

"dimana jeongwoo" tanya haruto pada seorang maid

"dia pergi tadi tuan" jawab nya

"apa sudah bersih?"

"sudah"

"sekarang kau bersihkan kamar jeongwoo dan kaca yang ada di kamar mandi" suruh haruto

'kau kemana lagi jeongwoo, astaga! Kedip mata kau langsung menghilang' haruto mengusap kasar kepala nya

🧸🌎

Sekarang jam delapan malam, jeongwoo baru memasuki mansion. Luka di kedua tangannya sudah di perban dan kepala nya juga sudah di obati dan rambut nya ia pangkas habis hingga botak

"jeongwoo! Kenapa kau.."

"tolong buatkan aku makan, aku lapar" jeongwoo memotong perkataan haruto

"baik tuan" jawab maid itu lalu ke dapur

Jeongwoo mengabaikan haruto, jeongwoo ke meja makan dan menunggu di sana

"kau dari mana?" tanya haruto duduk di sebelah jeongwoo

Jeongwoo melirik supir pribadi park yang ada tak jauh dari sana, "dari rumah sakit setelahnya merapikan rambut tuan jeongwoo"

"ini makanan mu tuan" maid itu menyodorkan makanan yang di siap kan sebelum nya ke depan jeongwoo

"pak bisa minta tolong?" tanya jeongwoo pada supir pribadi park

"tentu tuan"

"sulang aku" jeongwoo tersenyum menampakkan gigi rapi nya

Selesai dengan acara makannya jeongwoo langsung ke kamar nya, mengabaikan haruto

Haruto menghela nafas melihat jeongwoo yang berusaha menganggap nya tak ada, "apa dia yang meminta mu menjawab seperti tadi" tanya haruto

Yang di tanyai hanya mengangguk, haruto lalu menyusul jeongwoo ke kamar nya. Saat sampai ia mendapati jeongwoo tidur menghadap tembok

Haruto lalu berbaring tapi jeongwoo sama sekali tak merespon keberadaan nya, hingga haruto menarik jeongwoo untuk ia peluk dari belakang

Ingin marah? Pasti nya jeongwoo tak terima di perlakukan seperti, "tangan mu pasti sakit kan?" haruto mengusap usap tangan Jeongwoo

Haruto yang diabaikan sedikit memberi jarak diantara kedua nya, "berbalik sekarang!" ucap haruto penuh penekanan

Jeongwoo tanpa bicara langsung berbalik menghadapnya ke haruto tapi tak ada niat untuk membuka mata apalagi membuka mulut

Haruto menatap jeongwoo aneh karena mata jeongwoo terus mengeluarkan air, "kau kenapa?" haruto mengusap air mata nya

Jeongwoo masih belum Merespon apa apa, "tak bisa bicara lagi?" haruto mengusap usap wajah jeongwoo

Jeongwoo tetap diam, tak menjawab. Sampai haruto mendekatkan diri ke Jeongwoo dan mencium kedua mata tertutup jeongwoo yang terus mengeluarkan air

Ingatkan jeongwoo untuk memukul haruto nanti karena kalau sekarang diam adalah yang terbaik karena ia tak mau ada masalah baru

"buka mata mu, lihat aku" haruto

Jeongwoo lalu membuka mata nya air semakin deras keluar dari mata nya, "aku salah" haruto mengusap kepala tanpa rambut itu

Jeongwoo muak, ingin rasa nya menampar haruto. Jeongwoo lalu bangun dan mengambil sesuatu dari laci narkas

Setelah memasukkan dua pil dan meminum air yang sudah ada di sana, "kau belum minum obat?" haruto duduk menatap punggung jeongwoo

Lima menit berlalu jeongwoo masih duduk membelakangi haruto,"belum selesai" haruto mendekati jeongwoo dan menyenderkan kepalanya di bahu belakang jeongwoo

"ayo berbaring!" haruto lalu menarik jeongwoo untuk berbaring di sebelah nya

Yang di tarik sama sekali tak melawan, haruto memeluk jeongwoo dari belakang sembari mengusap usap tangan Jeongwoo yang terbalut perban

Haruto merasa nafas jeongwoo mulai teratur, "sudah tidur?" haruto menggeser tubuh nya untuk melihat jeongwoo

Tapi perhatian haruto teralihkan ke botol obat yang jeongwoo minum tadi, "sepeti bukan obat biasa" haruto mengerutkan keningnya mengamati obat yang ada di tangannya

Love Warning! [ʜᴀᴊᴇᴏɴɢᴡᴏᴏ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang