dua puluh empat

1.4K 206 6
                                    

jeongwoo berniat pulang, ini hari ke dua haruto tak masuk sekolah dan tak ada kabar ia hilang seperti di telan bumi

jeongwoo berniat ke apartement haruto, tapi tak mendapati siapa pun. jeongwoo hanya menemukan ponsel haruto terletak di kasur

jeongwoo semakin bertanya tanya, perasaan ia dan haruto baik baik saja. jeongwoo lalu memeriksa ponsel milik haruto dan melihat ada beberapa pesan dari nomor yang tak di simpan

jeongwoo sangat terkejut karena orang itu mengatakan pada haruto, bahwa ayah nya mengetahui hubungan antara jeongwoo dan haruto

jeongwoo dengan terburu buru kembali kerumah, saat sampai ia bahkan mengabaikan semua nya

"dimana ayah?" tanya jeongwoo

"dia ad di ruang kerja nya tuan, tolong jangan ganggu dia" 

"minggir, atau ku pukul kau" ancam jeongwoo

"tapi tuan park benar benar tak bisa diganggu" 

"aku tak peduli, aku harus menemui nya" jeongwoo memaksa dan membuka pintu ruang kerja ayah nya dengan kasar

"haruto!" jeongwoo hendak menolong haruto yang sudah terkapar karena dipukuli orang suruhan chanyeol

"tahan dia" suruh chanyeol

"ayah, apa apaan kau ini!!" jeongwoo

"ayah tak suka dengan hubungan kalian jeongwoo, kau tau itu. orang ini bahkan menyuruh orang untuk memukuli jihoon teman mu itu, tapi kau juga kena sampai di rawat di rumah sakit"

"ayah berpikir kau memang tak punya perasaan apa apa pada nya, tapi ayah salah kau memeluk nya dengan nyaman dan membiarkan dia mencium kening mu. apa menurutmu itu tak menjijikan?!" suara lantang chanyeol menggema di ruangan itu

"aku tak peduli apa pun itu, jangan lukai dia lagi!" jeongwoo

"jeongwoo, kau tau ayah tak suka itu. jangan melawan ayah lagi"

"kau yang membuat aku seperti ini, kau lupa kau selalu menyuruhku ada di dekat nya" jeongwoo

"bawa dia" suruh chanyeol menunjuk jeongwoo

"ayah! lepas" jeongwoo berontak

"jangan kau dekati putra ku lagi! aku tak membenci mu, aku hanya kecewa aku tak pernah menyangka kau bisa mencintai dan membuat putra ku jatuh cinta juga" chanyeol lalu meninggalkan haruto masih tergeletak di dalam sana

🍀

"kenapa kau tega melakukan ini?!" bentak haruto pada orang yang ada didepannya

"aku tak berniat melakukan ini, tapi perusahaan ayah ku begantung penuh pada yah jeongwoo, aku melakukan ini untuk menyelematkan perusahaan ayah ku, aku harap kau  mengerti untuk itu" orang itu lalu meninggalkan haruto yang masih membeku

haruto sendiri juga tak tega untuk marah atau memukul anak itu, karena ia melakukan ini memang untuk ayah nya

haruto menatap ke atas melihat langit abu abu, "apa aku harus bersiap untuk perpisahaan?" tanya haruto pada diri sendiri

Love Warning! [ʜᴀᴊᴇᴏɴɢᴡᴏᴏ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang