2.
Handphone era tahun 2000 itu berdering membuat Kayla yang sedang memakai dasi pun langsung mengambil handphone itu dangan cepat, Kayla menelan ludah dengan malas ketika melihat siapa yang menelepon nya
Kayla mengangkat nya dan menaruh handphone itu di telinganya, baru saja Kayla ingin mengucap salam malah sang menelpon berkata.
"Disini memang banyak cogan, disini juga banyak cecan, jadi kau jangan terlalu heboh kali ya Kay ngeliat cogan disini percaya diri boleh, tapi tau diri itu lebih penting. Zaman sekarang cowok mandang fisik, milih yang cantik dan putih dan kau tau itu kan. Jadi kau jangan terlalu berharap buat dapetin kakak-kakak kelas disini, kau itu cuma kacang bagi kakak-kakak itu karena kejelekan mu, kecuali kau cantik kayak aku sama Rara baru kau di Anggep sama kakak-kakak kelas itu"
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarukatu!"Ucap Kayla dengan notasi seperti host acara talk show islami yang tanyang sehabis subuh.
"Walaikumsalaam warahmatullahi wabarukatu."
Tut Tut Tut
Sang penelpon memutuskan sambungan telpon secara sepihak.
"Sabar Kayla, Orang sabar pantatnya lebar" ucapnya sembari mengelus dadanya.
"Enggak boleh emosi ok, tarik nafas buang" Kayla mencoba mengontrol emosi mengahadapi teman yang satu itu harus hati-hati dan ekstra sabar, untungnya Kayla mempunyai stok kesabaran banyak melebih popok kerang milik anak nya Spongebob dan Patrick.
Kayla melempar handphone itu ke tempat tidur dan beralih dengan buku-buku yang terletak di meja belajarnya.
Dia Lysa Andarame salah satu teman dekat Kayla sedari SMP wajahnya cantik putih mulus, tinggi badan yang ideal dan terlahir dari keluarga yang berada di kampungnya karena ayahnya memiliki warung sembako yang cukup besar dan memiliki banyak lahan kelapa sawit dan lahan pohon karet yang mumpuni, Lysa juga termasuk siswa yang pintar selalu mendapati ranting pertama di setiap pembagian rapot. Memiliki sifat cuek, judes, angkuh, sombong dan juga perkataanya yang pedas itulah dia, tapi kini sifat angkuh dan sombong nya sudah sedikit menghilang akan tetapi tidak dengan mulutnya yang kadang ceplas-ceplos dan judesnya masih ada di dalam dirinya dia adalah tipe perempuan yang kalo ngomong kadang SPDJ (singkat padat dan jelas) tapi terkadang dia juga bisa ngomong layaknya emak-emak yang belum dapat uang bulanan dari suaminya padahal sudah tanggal tua, perempuan yang susah sekali move on dan jika galau sampai berminggu-minggu hingga bulan.
Kayla menatap buku-buku yang berukuran tidak terlalu besar buku itu belum tercoret atau pun kusam buku yang bergambar animasi itu yang masih polos dan sampul depan pun masih kaku kayak tripleks
Kayla terdiam di tempat sembari memegang sebuah buku dengan wajah yang penuh dengan teka-teki, kini Kayla yang sedang berpikir, dia berpikir tentang perkataan temannya itu? Tentu saja tidak Kayla mana ambil pusing perkataan nya Lysa, Kayla hanya menganggap nya angin lewat saja. Terus apa yang membuatnya sampai berpikir?
"Teros! Aku di suruh bawa buku semua gitu?" Ucapan dengan nada tinggi itu di tunjuk untuk dirinya, Kayla menaruh bukunya di meja ini adalah hari pertama nya masuk sekolah otomatis belum ada jadwal pelajaran. Kayla memasukan beberapa buku nya dan pulpennya kedalam tasnya yang berukuran sedang dan berwarna ungu itu.
Handphone itu kembali berdering sehingga membuat Kayla langsung mengambil nya, berbeda dengan yang tadi Kayla kini tersenyum melihat nama yang tertera pada layar handphone itu, Kayla mengangkat nya dan menyelipkan handphone itu di jilbab pas di samping telinga Kayla duduk di atas tempat tidur lalu dia memakai sepatu
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Kisah Dari Kayla
Teen Fiction•Bahasa non baku •Banyak bahasa kasar dan kotor •ada beberapa part yang mengandung konten dewasa. •Ada beberapa part mengandung kata-kata kasar. •Bukan kisah nyata, tapi fiksi •author memakai dirinya sebagai castnya. Enggak suka? Skip! •2017-2020 Se...