Pulang dari sekolah Risa, Rara, dan Lysa pun berencana untuk ke rumah Kayla untuk menjenguk Kayla sekaligus memberikan hasil masakan yang mereka buat tadi.
Sesampai di rumah Kayla mereka turun dari motor masing-masing berjalan menuju pintu depan Kayla.
"Enggak di tutop (tutup) Weh masok (masuk) aja nih" tanya Rara sembari memegang daun pintu tersebut.
Lysa menggeleng pelan tanda ia tak ingin memberi saran dan Risah hanya menaikkan bahunya karena juga bingung apa yang harus mereka lalukan.
"Shut!" Panggil Rara kepada Lysa, ia bertanya kepada Lysa bagaimana tata cara masuk nya yang baik dan benar.
Lusa berdecih kesal lalu mengambil langka maju "assalamualaikum"
"Wassalamu'alaikum" jawab dari dalam rumah "eh Kelen (kalian) mau ketemu Kayla? Tuh dia di kamar tidor" ujar Ara menunjuk kamar Kayla yang kini pintu nya terbuka separuh.
Ke empat manusia itu tersenyum lalu mengangguk bersama dan mereka pun melepaskan sepatu mereka "yaudah wawak tinggal ke dapor dulu ya" sambung Ara lalu ia pun meninggalkan posisinya.
Mereka masuk kedalam kamar dan melihat Kayla yang tangah tertidur dengan pulas.
"Kay!" Panggil Rara kala ia tengah berjalan mendekati Kayla.
"Kay!" Kali ini Rara meninggikan Suara tapi Kayla juga tak bergerak.
Dan pada akhirnya "Kayla, woi bangon (bangun)! Nih mau enggak sop sama rendangnya dah kami bawain buat kau, Kay!" Rara berteriak di samping Kayla ketika ia ingin duduk.
"Pelan-pelan aja Rara Jan (jangan) gitu Kayla kan lagi Saket (sakit)" ujar Risah menegur Rara yang membangunkan Kayla seperti orang yang tengah ingin menagih hutang.
"Abesnya (abisnya) dia tidornya (tidurnya) kek babi mati sih dari tadi di panggilin enggak nyaot-nyaot (menyahut) gerutu Rara, Rara melepas tas nya lalu ia meletakkan nya di lantai.
"Namanya juga Saket (sakit) Ra, wajar lah agak payah di bangunin"
"Tapi enggak gini juga Ris" timpal Rara dengan alisnya yang menyatu "eh apa jangan-jangan Kayla mati?"
"Heh! Mulot (mulut) kau itu kalo ngomong asal jelpak ae"
"Ya buktinya dia enggak bangon-bangon (bangun-bangun)"
"Ih mana ada itu ko tengok itu dada masik naik turun, tanda nya di masih bernafas"
Rara menatap dada Kayla yang menarik turun lalu ia menggaruk dagunya "pingsan paleng?" Tebak Rara membuat Risah membulatkan matanya.
"Ehh panggel (panggil) mamak nya" ucap panik Risah setelah mendengar perkataan Rara.
Bisa jadi juga Kayla pingsan tapi sang ibu tak menyadarinya karena tengah asik di dapur, jalan pikiran Risah.
"Eh gimana nih" sambung Risah dengan sedikit panik
"Panggel (panggil) mamak aja lah" usul Rara tak kala heboh, tapi ketika itu ia hanya bercanda
"Uw ... !"
"Shuutt! udah Diem Recok (diam ribut) kali Kelen (kalian) loh" tegur Lysa dengan menepuk kan tangan di hadapan Rara dan Risah dan membuat kedua langsung terdiam.
"Hahhahahah" tawa itu keluar dari mulut Kayla setelah Lysa memarahi Rara dan Risah.
"Ih Mony*t lah"
"Ku kira ko udah pindah alam Kay"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Kisah Dari Kayla
Teen Fiction•Bahasa non baku •Banyak bahasa kasar dan kotor •ada beberapa part yang mengandung konten dewasa. •Ada beberapa part mengandung kata-kata kasar. •Bukan kisah nyata, tapi fiksi •author memakai dirinya sebagai castnya. Enggak suka? Skip! •2017-2020 Se...