Hari ini adalah hari dimana seperti biasa sang bendera merah putih di kibarkan, semua siswa dan siswi SMA/SMK S Laksmana para penghuni sekolah kini tengah lapangan mendengarkan pidato dari pak kepala sekolah dengan dengan malas, beberapa siswa bahkan ada yang berjongkok karena kelelahan dan juga kepanasan menunggu kepala sekolah itu selesai berpidato.
Panjang kali lebar pak Irwan itu berbicara di depan penghuni sekolah membuat beberapa siswa ingin berpura-pura kesurupan agar pidato itu cepat selesai.
Isi pidato itu hanyalah sebuah peringatan, hukuman dan juga informasi tentang hari raya kurban atau di sebut idul Adha.
Kabar-kabar yang dulu sempat tersebar bahwasanya akan mengadakan lomba masak kini di jelaskan dan konfirmasi oleh kepala sekolah itu dalam pidato nya.
"Kay pura-pura pingsan napa cepet Kay" bisik Reni yang tengah berdiri di samping nya.
Mendengar itu Kayla tersenyum simpul lalu menatap Reni sekilas "jangan aku berat yang gotong enggak akan kuat Alika aja yang enteng" balas Kayla membuat yang orang mendengar kalimat itu tertawa.
"Itu kenapa ketawa? ada yang yang lucu dari perkataan bapak" tanya tajam kepala sekolah itu membuat Reni dan yang lain yang tadi ikut tertawa itu langsung diam seketika.
"Lucu enggak senep iya kami denger bapak ngomong dari jam setengah sembilan sampe jam sembilan pak pak" gerutu Kayla membuat Reni yang tadi berwajah syok kini kembali tertawa.
"Shut!" Peringatan Dafa kepada Kayla dan lain dengan tatapan yang tajam nan mematikan agar bisa diam dan menikmati pidato dari kepala sekolah.
Hah? Menikmati di tengah sinar matahari yang tengah membakar ubun-ubun mereka, ok skip yang ada pidato itu masuk kanan keluar kiri.
Setelah Dafa tadi menegur nya Kayla hanya diam, hanya diam dan mendengarkan apa yang ia tak ingin dengar membuat Kayla menjadi bosan dan rasa ingin sekali Kayla berteriak dan pergi dari lapangan itu sekarang juga.
Pidato masih berlangsung dan mungkin akan selesai tiga hari ke depan, enggak canda. Membuat Kayla yang bosan pun akhirnya berinisiatif untuk menghilangkan kebosanan nya dengan cara mengikat ujung jilbab Rara dan juga Lysa lalu ia juga mengkaitkan dasi nya diantara ikatan jilbab Risah dan Lysa.
Melihat itu tingkah Kayla Reni langsung menyenggol Kayla dengan alis yang saling mengerut, Kayla hanya membalas Reni dengan tersenyum dan juga menaik turun kan alisnya.
Reni terkekeh lalu ia memanggil Risah yang berada di belakang Kayla dan memberi tau apa yang di lakukan Kayla.
Risah langsung berjinjit dan melihat aktivitas Kayla langsung memukul bahu Kayla, membuat Kayla meringis kesakitan.
"Sakit bele!" Pekik Kayla pelan menatap tajam sang pemukul.
"Kau nga ... " Ucapan Risah terhenti karena Dafa kembali menatap tajam dan juga mengisyaratkan Kayla dan Risah diam.
Kayla memajukan diri nya ke dekat Lysa dan Risah lalu ia melepas dasinya, Kayla terkekeh atas tindakan yang jahil itu, ketika Kayla sedang terkekeh Dafa kembali menatap nya dengan tajam membuat Kayla merubah ekspresi menjadi datar.
"Tanpa penghormatan khusus bubar barisan...."
"Jalan" sambung Kayla sembari berjalan di sela-sela Lysa dan Rara alhasil membuat Rara dan Lysa tertarik oleh Kayla.
"Eh monyong!" Pekik Rara.
"Kimak!" Maki Lysa
Kedua Manusi itu terkaget karena jilbab merek di tarik oleh Kayla sehingga mereka berjalan seperti kambing yang di tarik oleh tuan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Kisah Dari Kayla
Teen Fiction•Bahasa non baku •Banyak bahasa kasar dan kotor •ada beberapa part yang mengandung konten dewasa. •Ada beberapa part mengandung kata-kata kasar. •Bukan kisah nyata, tapi fiksi •author memakai dirinya sebagai castnya. Enggak suka? Skip! •2017-2020 Se...