7. SKDK😐

8 5 0
                                    

Azan berkumandang pertanda waktu sholat subuh sudah memasuki waktunya mendengar itu Kayla yang sedang tertidur pun langsung membuka mata kala mendengar suara azan dari masjid.

Kayla yang masih mengumpulkan nyawanya langsung melotot karena mendengar suara tambahan dari handphone nya.

"Omak sakaratul maut" lirihnya pelan sambil menatap layar handphonenya yang sudah bergambar baterai yang tinggal hanya satu batang saja.

Kayla bangkit dari tempat tidurnya lalu ia pergi mengambil wudhu dan Kayla pun melaksanakan sholat subuh, selesai itu Kayla langsung menyapu rumah dan seperti biasa ia beberes rumah.

Hingga pada akhirnya Kayla pun siap dengan seragam sekolahnya, Kayla berdiri di depan meja belajar untuk memilih buku mana yang menjadi mata pelajaran hari ini.

"Eh! Ini hari? Eh kok gini ehh!" Pekik Kayla yang langsung berlari keluar kamar dan mengambil handphone yang tadi ia cash.

Kayla menghidupkan handphone itu lalu dia pun langsung mencari kontak Risah dan langsung menelpon nya.

"RISAH! AKU PIKET CEPET DATENGNYA!" pekik Kayla kala telponnya di angkat.

"Iya iya Kayla jangan bengok-bengok juga" jawab Risah dengan santai.

"Yaudah cepet tak tunggu"

Kayla memutuskan sambungan telepon nya lalu dia pun melanjutkan aktivitas nya.

Tak lama Risah pun datang, sepeti biasa Risah mengelakson beberapa kali pertanda dia sudah sampai.

Sesampainya di sekolah Kayla langsung pergi ke kelas di sepanjang jalannya Kayla terus memperhatikan
Kelas nya, karena ia merasa ada yang berbeda di dalam kelas itu.

"Beh mantap!" Ucap Kayla ketika di depan pintu kelas melihat Basri sedang menyapu dan Dafa sedang mengangkat bangku untuk di letakkan di atas meja.

"Beh mantap beh mantep" ulang Basri dengan menye-menye Kayla terkekeh pelan lalu dia pun mengambil sapu di belakang pintu kelas kemudian ia pun membantu Basri menyapu dua lorong belum di sapu Basri atau lebih tepatnya Basri memang menyisakan untuk Kayla.

Basri Menjatuhkan sapu nya kala dia sudah selesai menyapu bagian depan nya "udah ya Kay jangan ko suruh-suruh lagi aku" tuntas Basri membuat Kayla hanya diam tak bergeming.

Setelah mengatakan itu Basri pergi dari kelas dan hanya menyisakan Kayla dan Dafa, tak ada percakapan di antara mereka hanya suara sapu yang kadang berbenturan dengan dinding ketika Kayla menyapu.

Dafa hanya duduk di atas meja guru sembari menatap kosong ke arah dinding di hadapan nya tanpa bergerak sedikit pun. begitu pun dengan Kayla, Kayla hanya fokus pada aktivitas nya tanpa menghiraukan Dafa yang tengah duduk di atas meja guru.

"Awas" ucap Kayla kala ia ingin menggeser meja guru untuk menyapu bagian bawah meja.

Mendengar itu Dafa menatap Kayla sekilas lalu Dafa pun mengedarkan pandangannya ke arah luar kelas dan ke arah lapangan dan kembali menatap Kayla, Kayla yang bingung melihat tingkah Dafa pun mengikuti arah pandang Dafa.

"Nengokin apa sih" batin Kayla yang tak melihat apa-apa kecuali Risah yang tengah duduk di parkiran dengan Arfan.

Suasana sekolah masih sepi apa lagi jam tujuh lewat lima belas ini masih terlalu pagi untuk masyarakat Laksamana datang.

Deg

Ketika Kayla tengah mengedarkan pandangannya Dafa tiba-tiba mencium ubun-ubun nya sehingga sang pemilik ubun-ubun itu kaget dan reflek menjauh.

Sebuah Kisah Dari KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang