11. SKDK😡

4 4 0
                                    

Kayla berjalan dengan santai ketika ingin masuk kedalam rumah nya, semoga saja sang ibu tak mengetahui peristiwa tadi Kayla takut jika harus berurusan dengan sang ibu.

Kayla berjalan dengan santai bahkan ia harus pura-pura tak terjadi apa-apa agar nanti sang ibu tak heran dan curiga

"Assalamualaikum" salam Kayla kala ia masuk kedalam rumah nya.

"Lama-lama kau makin kurang ajar ya Kay sama Abang mu" marah Ara dengan tiba-tiba membuat Kayla mendengar itu hanya diam berdiri di balik pintu rumah.

Ara berjalan mendekati Kayla "jangan kau piker mamak tau kelakuan kau ini dari Abang mu, enggak Abang mu enggak ada ngadu ke mamak tentang sikap kau yang udah kayak setan itu ke Abang mu, mamak tau kelakuan kau itu dari orang-orang yang belanja di kede tadi" pernyataan Ara, kini ia akan bener-benar memarahinya Kayla dengan se marah-marah nya berhubungan Bagas sedang pergi membelikan bakso untuk Kayla, kalau saja Bagas tau adiknya di marahi seperti ini maka Bagas akan membela Kayla dan juga melarang sang ibu untuk memarahi nya.

Kaya tak ingin mendengar perkataan sang ibu lalu ia pun berniat pergi dari tempat nya.

"Mau kemana?" Tanya Ara kala Kayla ingin melangkah pergi dari hadapan sang ibu "mamak belom siap ngomong Kayla!" Sungut Ara lalu ia menarik tangan Kayla sehingga Kayla kembali lagi kehadapan nya.

"Kenapa sih mamak selalu belain dia!" Sarkas Kayla.

"Mamak enggak belain Abang mu Kay! Tapi kelakuan kau yang lama-lama makin kurang ajar ke Abang mu" ucap Ara meluruskan apa yang Kayla tuduh tadi.

"Mamak enggak pernah ngerasain apa aku rasain Mak"

"Itu bukan alesan Kayla buat kau kurang ajar sama Abang kau, apalagi nuduh sama buat Abang mu rendah di mata orang Kayla!" Ujar Ara kian meninggi kan nada suara nya "dari dulu sampe sekarang Abang mu muter otak kek mana biar kau bisa maafin kesalahan dia, ngederngrin makian kau, dia rela ngebuang uang dia buat beli barang! Makanan kesukaan kau! biar bisa dapet maaf dari kau Kay! Tapi kau malah kek gini" Sarkas Ara.

Kayla hanya dan kembali diam mendengarkan perkataan ibu, "apa kau pernah miker kek ... "

"Enggak! Aku enggak miker kek mana dia. mau dia sakit, mau dia seneng, mau dia mati enggak! Aku enggak peduli" teriak frustasi Kayla.

"Kayla! Cuma karena satu kesalahan Abang mu yang enggak di sengaja sama dia kau sampe kek gitu Kay!"

"Suruh siapa dia ngebuat kesalahan itu" sinis Kayla.

"Asal ko tau Kay! Abang mu itu sayang kali sama mu dia rela kau maki setiap kali dia buat apa yang kau suka, otak sama hati kau kemana Kay! Sampe kau bisa sejahat itu ke Abang mu" nasehat Ara berusaha agar Kayla sadar selama ini ia telah bertindak tidak benar.

"jangan sampe mamak denger lagi kau ngemaki apa lagi marahin Abang kau, dia itu Abang kau dia itu sayang kali sama mu, jangan sampe Abang mu itu capek teros dia beneran ngebenci kau! Gara-gara kelakuan kau yang hampir kayak setan itu"peringatan Ara kepada Kayla setelah itu ia pergi.

Mendengar ancaman ibu nya itu pun bibir Kayla mulai bergetar dan air mata turun, ada sedikit rasa takut saat ini di hatinya jikalau perkataan ibu nya itu benar akan terjadi.

Takut jika Bagas benar-benar akan membenci nya dan juga tidak akan menganggapnya sebagai adiknya lagi.

Kayla terus menangis di dalam kamar sehingga membuat Bagas yang pulang dari membeli bakso pun langsung kembali khawatir akan keadaan sang adik.

"Kayla, kenapa dek, tangan nya masih Saket ya" tanya Bagas Kayla.

Mendengar suara itu Kayla terkejut dan langsung menghapus air mata dan ia mencoba menahan tangisannya dengan cara menutup mulutnya.

Sebuah Kisah Dari KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang