"yang mana charger nya?" Tanya Arfan yang Tiba-tiba saja Arfan muncul di balik jendela membuat Kayla dan Rara sedikit terkejut.
Risah tersenyum lalu ia merogoh laci meja nya untuk mengambil charger Arfan "ihhh Kayla hobi kali nabong sampah di laci loh"
Bukannya mendapatkan charger, Risah malah mendapatkan seonggok sampah kertas.
Kayla membulatkan bola mata kala melihat kertas yang ia robek tadi berjatuhan dari laci Risah.
Sial, ternyata tadi Kayla memasukan kertas itu ke laci Risah bukan ke laci nya, "maap maap namannya tadi males gerak" Kayla mengambil robekan kertas itu lalu mengumpulkannya.
"Setidaknya jangan ko koyak, ko kuwel aja Napa jadi agak rapi enggak berserak kek hidupnya si Rara"
"Ehhh awak dah diem loh, masih aja kenak!" Gerutu Rara ketika Risah membawa namanya dalam Omelan Risah.
Kayla mengejek Rara dengan memelet kan lidah nya kala Rara juga ikut terseret dalam Omelan nya Risah.
"Enah bang" Risah memberi charger Arfan dan Arfan pun mengambilnya.
"Makasih sayang" ucap Arfan dengan manis.
Risah membalas senyuman dari Arfan lalu ia melanjutkan aktivitas nya yang tengah makan.
Kayla menatap Rara sekilas lalu ia beralih menatap Lysa dan juga Risma, perasaan Kayla bimbang apakah ia harus bertanya sekarang, Apakah ini waktu yang tepat untuk bertanya "Em Ra?"
Risa dan Rara melirik Kayla dengan perlahan dan penuh tanda tanya?
"Siapa cowok mu sekarang Rara?" Tanya Kayla dengan santai.
Mendengar itu Rara yang ini memakan risol pun menghentikan niatnya ia melirik bergantian ke arah Lysa dan Risah yang tengah menatapnya, tampak jelas di wajah nya Rara ia sedikit gelisah namun ia mencoba tenang dengan cara menghembuskan nafas dengan tenang sembari menjawab pertanyaan dari Kayla "Ram..."
"Putusin!" Timpal Kayla dengan cepat membuat ketiga temannya langsung kaget. "Lagian tumben kali ko jadian enggak kabar-kabar ke aku? Napa?" Tanya Kayla dingin bahkan ia tak melihat Rara.
"A-aku" Rara menggantung ucapan nya, nada suaranya mulai bergetar, dan kini raut wajah pun semakin gelisah.
Pasti ada sesuatu yang di sembunyikan dari Rara, Kayla melirik Rara melalui ekor matanya pun semakin curiga atas hubungan asmara antara Rara dan Rama.
"Ni-niatnya mau ku kasih tau besok Kay"
"Kau dah jadian sama Rama sebulan! Teros ko mau ngasih tau aku kalo kau jadian Ama dia besok!" Teriak kayla.
Teriakan Kayla menjadi pusat perhatian di kelasnya, alhasil membuat nya menjadi tontonan.
Rara hanya mengangguk pelan sembari menundukkan kepalanya.
"Dah lupain itu, intinya ko potos Ama dia" tekan Kayla, Kayla tak mempermasalahkan jika Rara tak memberitahu kalau dia jadian dengan Rama, tapi yang terpenting Rara dan Rama harus putus.
"Kay, aku enggak mau putos sama Rama! Aku dah sayang Ama dia" ucap Rara.
Kayla melirik ke Rara dengan perlahan dan beberapa detik kemudian ia tertawa pelan "heh! Sejak kapan ko pacaran pakek hati Ra? Udahlah enggak usah aneh-aneh masih banyak di luar sana cowok yang ganteng" ujar Kayla lalu ia menggeleng pelan, dam ia menyeruput jus rasa jeruk nipis kesukaknya.
"Kay, cak ko ngertiin aku dulu! Aku beneran sayang sama dia Kay! Dia tuh baik Kay! Enggak neko-neko bener lah" Rara mencoba membujuk Kayla.
Kayla tersenyum lalu ia perlahan menatap Rara, lalu sedetik kemudian ia merubah ekspresi nya tatapan matanya yang kini menjadi tajam dan bibirnya yang tadi melengkung membentuk senyuman kini sinar, menjadi garis di saat ia menatap wajah Rara "Enggak! Kalo ku bilang enggak ya enggak! Putosi sekarang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Kisah Dari Kayla
Teen Fiction•Bahasa non baku •Banyak bahasa kasar dan kotor •ada beberapa part yang mengandung konten dewasa. •Ada beberapa part mengandung kata-kata kasar. •Bukan kisah nyata, tapi fiksi •author memakai dirinya sebagai castnya. Enggak suka? Skip! •2017-2020 Se...