SEVEN : PULANG

11.2K 723 4
                                    

"Kamu gak perlu takut, ada saya di sini. Saya yang bakal jagain kamu."

Aull terenyuh mendengar ucapan Alwan. Tiba-tiba saja ada perasaan hangat yang menjalar di hatinya.

"Makasih, ya, Pak. Dan maaf juga karena saya udah terlalu banyak ngerepotin."

"Gak perlu berterima kasih, saya ikhlas kok bantuin kamu."

Aull dan Alwan saling melempar senyum. Tidak dipungkiri, sepertinya tangan Alwan betah sekali mengelus lengan Aull. Entah pria itu tidak sadar atau memang sengaja.

"Pak." Aull yang ternyata sadar langsung menarik lengannya perlahan. Sementara Alwan malah jadi gelagapan sendiri. Bisa-bisanya dia kelepasan.

"Ma–maaf, tadi saya gak sengaja," kilahnya seraya menggaruk tengkuk yang tak gatal.

"Ka–kamu, sekarang makan, ya," lanjutnya lagi. Aull yang menyadari kegugupan Alwan pun tertawa pelan.

"Santai aja kali, Pak. Kenapa gugup gitu, sih," ujarnya sambil terkekeh kecil.

"Si–siapa yang gugup. Nih, kamu makan sendiri aja, sa–saya keluar dulu." Alwan menyerahkan kotak makan itu pada Aull, lalu berjalan cepat keluar.

Aull hanya menggeleng saja melihat kelakuan majikannya itu. Setelahnya dia pun mulai menyantap makanannya yang sudah dingin itu.

°°

"Maksud lo apaan tiba-tiba dateng bikin rusuh, hah?!" Alwan mendorong pelan gadis yang tadi membuat Aull celaka. Ya, Luna namanya.

"Al! Kamu sadar gak, sih! Aku tuh gak suka ngeliat kamu deket-deket sama cewek itu! Wajar dong aku marah, aku gak terima cewek itu gatel ke pacar aku!"

"Mimpi! Siapa yang lo bilang pacar? Hah?! Gak usah ngawur, deh! Selama ini kita gak pernah punya hubungan apa-apa, jangan ngarep!" bentak Alwan pada Luna. Terlihat jelas di mata pria itu dia sangat membenci gadis di hadapannya ini.

"Kamu kok ngomongnya gitu, sih. Kamu lupa? Kalo orang tua kita udah ngejodohin kita?!"

Alwan berdecak keras. "Udah berapa kali gue bilang sama lo dan keluarga lo itu! Gue dan keluarga gue MENOLAK keras untuk perjodohan gila yang kalian rencanain!" seru Alwan penuh penekanan.

Perlu kalian tau, sebelum ini keluarga Luna memang sudah merencakan untuk menjodohkan putri mereka dengan putra dari keluarga Haveea.

Berhubung Alwan adalah satu-satunya anak laki-laki yang terlahir di keluarga itu, akhirnya mereka memutuskan untuk menjodohkan Luna dengan Alwan.

Jika biasanya keluarga laki-lakilah yang datang untuk melamar, berbeda dengan mereka. Keluarga Lunalah yang mendatangi rumah Alwan untuk melamar pria itu.

Tentu saja, Alwan beserta keluarganya langsung menolak keras untuk menerima lamaran dari keluarga Luna.

Keluarga Haveea, secara turun temurun sudah memiliki janji untuk tidak menjodohkan anak-anak mereka. Maka dari itu, Papa dari Alwan langsung menolaknya tanpa pikir panjang.

Lagi pula, Alwan pun sejak awal memang tidak menyukai Luna. Sebenarnya hubungan mereka itu hanya sekedar senior dan junior di kampus mereka dulu. Luna yang baru pertama kali melihat Alwan pada saat itu langsung menjatuhkan harapannya pada Alwan.

Alwan sendiri hanya menganggap Luna angin lalu. Dia tidak pernah menyukai Luna, karena sikap gadis itu yang terlalu memaksa dan merepotkan. Alwan tidak pernah memberikan harapan padanya, tapi memang Luna saja yang berharap banyak.

Saat keluarga Luna tiba-tiba datang ke rumahnya untuk menjodohkan putri mereka dengannya. Alwan tentu saja ikut menolak mentah-mentah. Tapi, sayangnya penolakan yang dia berikan malah membuat Luna semakin menjadi.

҂ Babbysitter CEO Manja ҂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang