"Mengapa kau justru melakukan hal itu?"
Sebuah kalimat ditanyakan. Kala bayu berhembus tanpa titik asalnya. Meniup surai sang gadis yang tengah menatap lurus ke arah jumantara bernuansa biru.
"Aku tidak pernah suka dianggap lemah oleh orang lain," ujarnya lagi. Namun, si gadis masih bergeming. Menikmati keheningan yang memang sengaja ia ciptakan.
Kini matanya bergulir menatap ke arah lawan bicaranya yang sudah mencurahkan hal-hal yang memang ingin diucapkannya. Surainya berwarna lilac, yang merupakan warna kesukaan gadis itu.
"Apakah aku memerlukan sebuah alasan untuk melakukannya?"
Alih-alih menjawab, sang gadis justru berbalik bertanya. Menciptakan perempataan imajiner pada kening si lelaki yang menjadi lawan bicaranya sejak tadi. Diam, hening, sunyi. Itulah yang terjadi saat ini.
"Kau selalu seperti itu. Mengapa kau tak bisa berubah sama sekali?" Kesal, ia menendang sebuah batu berukuran sedang. Yang kemudian menjatuhkan diri ke dalam kolam ikan koi di depannya. Menciptakan riak air sebelum akhirnya benar-benar lenyap ke dasar kolam.
Gadis itu hanya terkekeh. Mengabaikan nada kekesalan di ucapan lelaki tadi. "Gomen ne. Aku memang orang yang seperti ini. Kau pun tahu tentang itu, 'kan?"
Sang lelaki mendecih. Merasa kesal karena ucapan gadis itu ada benarnya. Bahkan tidak dapat ia pungkiri lagi tentang kebenarannya.
"Hei."
Seraya mencengkeram erat pegangan kursi roda yang gadis itu duduki, ia menoleh pada lelaki bersurai lilac itu. Warna yang sama dengan selimut tipis yang tengah melekat pada tubuh sang gadis. Menghangatkan tubuhnya dari udara dingin di kala angin musim gugur bertiup.
"Jangan lupakan tentang aku, ya." Ia diam sejenak. Menatap ke arah cakrawala sebelum kembali kepada lelaki yang tengah menatapnya heran itu. Kemudian, bibirnya pun mengucapkan satu kalimat singkat yang cukup membuat dunia seolah-olah terasa berhenti bergerak.
"Meskipun aku telah tiada."
***
Yo minna!
Kuucapkan terima kasih karena sudah membaca dan juga vomment di ceritaku ini, entah yang keberapa(人´∀'*)
Tenang, ini masih prolog, jadi perjalanan kita masih panjang. So, stay tuned terus ya!(๑•ᴗ•๑)♡
I luv ya!
Wina🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
END ━━ # . 'Last Hello ✧ Haitani Brothers
FanficKala malam tiba, sang mentari bergerak pergi, menjauhi kalbu dalam hening. Bulan merangkak ke atas. Menjajakan dirinya di tengah kegelapan. Bunga tidur kembali muncul. Menyelimuti pikiranmu, menjaga alam bawah sadarmu. Itu pun kau indahkan. Tak memp...