Gadis itu membuka matanya perlahan. Berusaha menyesuaikan pandangannya dengan cahaya matahari yang memaksa masuk melalui celah tirai kamarnya yang tertutup.
Tubuhnya pun bangkit dari posisi tidur. Ia menguap hingga matanya sedikit berair. Dilangkahkan kakinya mendekati jendela kamarnya. Tirai yang sejak tadi malam menutupi jendela kini ia buka. Cahaya matahari pun kini menyinari kamarnya dengan leluasa.
Ia keluar dari kamar dan bergerak menuju dapur. Membuat sarapan singkat sebelum pergi ke kampusnya. Hari ini pun berlalu dengan sama. Seperti biasa. Tanpa ada perubahan sedikit pun. Seolah-olah memang telah diciptakan untuk terus seperti ini.
Apakah hal itu hanyalah pemikirannya belaka? Entahlah. Ia pun tidak tahu.
Namun, pemikiran tadi segera ia ralat. Ada satu hal yang berbeda. Yang berbeda ialah setiap malam ia selalu bermimpi. Mimpi itu tampak samar dan tak sepenuhnya ia ingat. Tetapi, gadis itu merasa jika mimpi itu membentuk sebuah alur yang hidup. Itulah yang ia pikirkan.
Gadis itu menggelengkan kepalanya. Ia tidak ingin memikirkan hal itu di kala hari masih terlalu pagi. Cukup fokus saja untuk pergi ke kampusnya hari ini.
Seusai meninggalkan rumahnya beberapa saat yang lalu, kini (Y/n) justru disibukkan dengan sepedanya. Sepedanya yang sudah tua itu saat ini malah membuat masalah. Rantainya yang terlepas dari tempatnya yang seharusnya menjadi masalah utama pagi ini.
Helaan napas gadis itu hembuskan. Entah mengapa, ia pernah merasakan hal yang sama dengan apa yang terjadi sekarang. Namun, lagi-lagi gadis itu mengabaikannya karena ia setidaknya sudah tahu apa penyebab dejá vù yang terkadang dirasakannya.
"Hei."
Mendengar seseorang yang memanggilnya, sontak gadis itu menoleh ke belakang. Mendapati dua orang lelaki dengan warna surai yang senada sekaligus merupakan warna kesukaan gadis itu. Lilac.
Gadis itu mengamati kedua lelaki itu sejenak. Memastikan jika ia tidak pernah melihat kedua lelaki di depannya itu di kampusnya.
Namun, pada akhirnya ia tetap menyahut, "Ya?"
***
Yo minna!
Akhirnya utangku lunas satu—
/keinget utang yang lain
Iyes, masih ada utang yang lain. Tapi gak tau kapan kelarnya. Secepatnya, tapi nggak tau kapan—🚶♀️
Aku ingin bilang terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kalian yang sudah meluangkan waktu untuk membaca juga memberikan vomment di ceritaku ini. Terima kasih!!˙˚ʚ(´◡')ɞ˚˙💓💓
Ingat, cerita ini merupakan cerita kolaborasi antara aku dengan Key si pemilik akun susukadaluarsa. Kalian pun harus dbaca karyanya ya!♡
Jangan lupa untuk cek book-ku yang lain juga! (ㅅ˙³˙)♡
I luv ya!
Wina🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
END ━━ # . 'Last Hello ✧ Haitani Brothers
FanfictionKala malam tiba, sang mentari bergerak pergi, menjauhi kalbu dalam hening. Bulan merangkak ke atas. Menjajakan dirinya di tengah kegelapan. Bunga tidur kembali muncul. Menyelimuti pikiranmu, menjaga alam bawah sadarmu. Itu pun kau indahkan. Tak memp...