0 2

81 8 0
                                    

CERITA INI HANYA FIKSI, BILA ADA KESAMAAN DALAM NAMA, TEMPAT, TOKOH, DAN SEBAGAINYA HAL ITU HANYA KEBETULAN BELAKA. 

Happy reading, uys~

---

"Dengar-dengar di lantai bawah ada penampilan dari boyband UNIT."

"Seriusan? Boyband yang lagi naik daun itu?"

Latisha yang sedang menutup pintu kamar rawatnya hendak keluar tidak sengaja mendengar percakapan dua orang pasien yang melewatinya.

'UNIT? Serius mereka ada disini?' batin Latisha, kemudian ia bergegas menuju ke lantai bawah untuk memastikan dengan matanya sendiri.

~Namun takdir telah berkata~

~Jalan kita harus berbeda~

Lantunan instrumen dan suara merdu para member UNIT memenuhi lobby rumah sakit, walau sedikit namun tetap terdengar ada beberapa orang ikut menyanyikan lagu yang sedang di bawakan.

'Wah, seriusan UNIT.' Ucap Latisha membatin lagi dengan raut wajah yang berbinar-binar seolah tak percaya dengan apa yang berada di depan matanya saat ini.

Latisha memutuskan untuk menetap dan menikmati penampilan dari boyband kesukaannya itu. Setelah beberapa saat ia melihat sekelilingnya, tampak mulai ramai orang-orang yang tertarik oleh penampilan UNIT.

Karena kondisi di sekitar yang kian ramai Latisha kesulitan untuk bergerak, ia berusaha untuk keluar dari kerumunan itu dan menyerah untuk melihat para member UNIT lebih lama lagi.

Ia pun berhasil keluar dari kerumunan itu namun keseimbangannya terganggu sehingga hampir terjatuh.

"Gapapa?" tanya seseorang dengan suara berat sambil memegang lengan Latisha yang terbalut baju pasiennya.

Latisha yang hampir jatuh ke arah depan, menoleh ke arah datangnya suara dan menemukan seorang lelaki yang tampak tak falimiar baginya.

"Oh, iya. Saya gapapa. Terima kasih." Ucap perempuan bersurai coklat tersebut segera berdiri dengan bantuan tiang infusnya dan sedikit membungkuk sebagai rasa terima kasih. 

Lelaki berambut hitam itu tidak terlalu mendengarkan ucapan Latisha, karena perhatiannya teralihkan oleh suara salah satu member UNIT.

"Kenapa ini rame banget?" tanya lelaki itu menoleh ke perempuan di hadapannya.

"Ada penampilan dari UNIT. Boyband yang sedang naik daun itu, Kamu tau itu?" jelas Latisha diiringi pertanyaan diakhirnya, dan dibalas anggukkan oleh lelaki itu sebagai jawaban.

"BTW ngomong santai aja, pake lo gue juga boleh kok. Gausah terlalu kaku gitu. Gue Rajendra." Ujar Rajendra lalu kembali melihat kearah para member UNIT.

Latisha sedikit mendongak saat melihat Rajendra, '185 cm?' batinnya asal berucap.

Lelaki jangkung itu menoleh kembali ke arah Latisha, "Nama lo?" tanyanya.

Perempuan bersurai coklat panjang itu tersadar dari lamunannya, "Oh, nama gue Latisha." Jawabnya sambil mengulurkan tangan kanannya.

Rajendra hanya melihat uluran tangannya Latisha, "Gausah salaman, kuno banget sih." Ucapnya sambil membuang muka dan kembali melihat ke arah para member UNIT.

Rasanya seperti ada pisau yang tertancap di dada Latisha. Wajahnya datar saat mengatakan itu, namun kata-katanya sangat menusuk hingga menembus tulang.

Dan rasa malu yang tak terbendung saat uluran tangannya diabaikan, wajah Latisha memerah. Lalu ia memutuskan untuk mengulurkan tangan sebelah kirinya untuk menyalami tangan kanannya yang sejak tadi terulur untuk mengurangi rasa malunya.

Kuebiko {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang