2 4

29 5 0
                                    

CERITA INI HANYA FIKSI, BILA ADA KESAMAAN DALAM NAMA, TEMPAT, TOKOH, DAN SEBAGAINYA HAL ITU HANYA KEBETULAN BELAKA. 

I hope you like it. Happy Reading, Guys~

---

Dua tahun kemudian

"Latisha! Udah siap belum?" seru Kinanti dari lantai bawah.

"Iya, ini udah siap." Balas Latisha dengan nada yang sedikit tinggi agar suaranya mencapai telinga ibunya.

Kini Latisha memutuskan untuk tinggal bersama orang tuanya dan kontrol ke rumah sakit tempat ia rawat inap dulu beberapa bulan sekali.

Kedua orang tuanya ingin Latisha tinggal di rumah sejak dulu dan hanya kontrol saja ke rumah sakit, namun karena mereka tahu ego Latika yang sangat tinggi membuat gadis itu benci dengan Latisha jadi mereka memutuskan untuk memisahkan mereka.

Alasan mereka tidak menjenguk Latisha secara langsung? Tentu saja mereka sering mengunjungi rumah sakit tempat Latisha di rawat, selain urusan bisnis mereka juga menyempatkan untuk menanyakan kabar anak gadis mereka itu kepada perawat kenalan mereka tanpa sepengetahuan Latisha, dan terkadang mereka juga melihat Latisha dari luar pintu tanpa berani menghampiri gadis itu.

Latisha dan kedua orang tuanya tiba di lapas remaja tempat Latika di tahan, setelah menunggu tak lama seseorang yang berbalut kaos hitam serta jeans itu menghampiri ketiga insan yang menunggu di depan mobil.

Dari kejauhan Latisha telah menebak itu adalah saudara kembarnya, gadis itu berlari menghampiri Latika dan memeluknya. Latika tersenyum kemudian membalas pelukan Latisha.

Keempat insan itu kembali ke mobil dan bergegas ke rumah sakit karena hari ini adalah jadwal Latisha untuk kontrol.

"Kabar Dareen gimana?" tanya Latika memecah keheningan di mobil itu.

"Baru keluar dari lapas yang pertama ditanyain Dareen nih?" goda Latisha, kedua orang tuanya tersenyum.

Latika menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Baik kok dia," jawab Latisha kemudian mendekati telinga kembarannya, "Latika masih suka sama Dareen?" bisik gadis itu dan Latika menggeleng sebagai jawaban.

"Move on tuh, hal yang sulit ya." Ucap Latika sambil melihat pemandangan di luar jendela.

Tanpa sadar mereka sudah memasuki pekarangan rumah sakit, Latisha mulai rindu dengan suasana dan hari-hari yang ia habiskan sepanjang hari begitu melihat rumah sakit itu lagi.

Gedung putih itu tempat pertama dirinya bertemu dengan Rajendra. Ia akui, ia menyukai Rajendra pada saat pertama kali lelaki itu menolongnya. Entah mengapa jantungnya berdegup lebih cepat saat ia menatap manik coklat gelap milik Rajendra, karena itu ia sering menghindari kontak mata langsung dengan lelaki itu.

Dua jam kemudian keluarga itu kembali ke rumahnya, Latika merebahkan dirinya di kasur king sizenya. Mulai hari ini Latika yang biasanya tidur sendiri di kamar itu, kini ditemani oleh saudara kembarnya.

Latika meregangkan tubuhnya setelah sekian lama ia kembali bertemu dengan kasur kesayangannya, Latisha yang sedang meletakkan tasnya di meja belajar tersenyum sambil menoleh ke belakangnya.

"Kalo Latika ga mau tidur bareng Latisha, Latisha bisa tidur di kamar tamu kok." Ucapnya sambil membereskan barang-barang dari tas yang ia bawa tadi, Latika yang masih rebahan menolehkan kepalanya.

"Hm? Kenapa? Padahal sejak Latika minta maaf, Latika negbayangin hidup bareng sama Latisha, tidur bareng sama Latisha, pergi ke mall sama Latisha, dan masih banyak lagi." Jelasnya yang membuat Latisha terdiam sejenak.

Kuebiko {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang