CERITA INI HANYA FIKSI, BILA ADA KESAMAAN DALAM NAMA, TEMPAT, TOKOH, DAN SEBAGAINYA HAL ITU HANYA KEBETULAN BELAKA.
I hope you like it. Happy Reading, Guys~
---
Ini adalah hari dimana Rajendra menginjakkan kakinya di sekolah barunya. Tepat sehari sebelum masuk sekolah semester baru, lelaki itu kecelakaan dan di rawat selama seminggu di rumah sakit.
Emilio adalah teman dekat Rajendra sejak SD dan teman-teman yang ikut menjenguk Rajendra itu dari sekolah lamanya.
"Oi, masuk juga lo akhirnya. Gimana kabar gebetan yang di RS, sedih dong sekarang ga sering ketemu." Ucap Emilio meledek Rajendra begitu ia merangkul lelaki berambut hitam itu.
Rajendra melihat lelaki gondrong disebelahnya dengan tatapan sinis, "Plis, ini masih pagi jangan bikin emosi." Ucapnya masih berusaha sabar.
Lelaki yang berjalan disebelahnya hanya cengengesan dan kemudian melanjutkan obrolan hingga sampai kelasnya, sedangkan respon Rajendra hanya ber-oh ria atau mengangguk-angguk karena baginya obrolan Emilio tidak ada menariknya.
Waktu pun berlalu, bel istirahat berbunyi dan murid-murid segera berhamburan ke kantin mencari makan siang mereka.
Rajendra dan Emilio berjalan menyusuri lorong setelah keluar dari kantin. Di tengah-tengah lorong, Rajendra menabrak seorang perempuan yang sedang membawa susu kotak dan nasi goreng yang dibungkus dengan mika.
Perempuan itu menjatuhkan susu kotak yang ia beli saat menabrak lelaki yang tidak ia kenal, untungnya susu kotaknya tak pecah sehingga Rajendra segera meminta maaf karena tidak sengaja menabrak gadis itu.
"Oh gapapa kok, kotaknya ga pecah juga." Ucap gadis itu sambil menerima susu kotak yang sudah diambil Rajendra, "Hm? Lo anak baru? Gue baru pertama kali liat muka lo." Lanjutnya sambil memiringkan kepalanya bingung.
Lelaki yang diajak bicara itu terdiam begitu melihat wajah gadis dihadapannya, sangat mirip dengan perempuan yang baru saja ia kenal.
Suasana menjadi canggung karena Rajendra yang tiba-tiba terdiam sembari melihat wajah gadis yang dihadapannya itu dengan intens, "Ah, iya. Dia baru masuk hari ini, soalnya kemaren kena musibah." Jelas Emilio memecah suasana canggung.
Gadis itu hanya ber-oh ria sebagai jawaban, ia merasa tidak enak karena sejak tadi Rajendra melihatnya dengan tatapan intens.
"Eum, kalo gitu gue duluan ya." Ucap perempuan bersurai hitam itu dengan wajah canggung dan segera meninggalkan kedua lelaki itu.
Rajendra terus melihat gadis itu sampai menghilang dari pandangannya, dan Emilio kebingungan dengan sikap yang tidak biasa sahabatnya itu.
Ia melambai-lambaikan tangannya tepat di depan wajah lelaki bersurai hitam itu, "Oi, kenapa lo daritadi?" ucapnya kini menempatkan wajahnya di depan wajah Rajendra.
Rajendra tersadar dan mendorong tubuh Emilio agar menjauh dari wajahnya, "Lo kenal namanya?" tanyanya masih melihat ke arah gadis itu menghilang.
"Hm? Nama gue Emilio Baron Mahavir." Jawabnya dengan polos, satu tamparan berhasil mendarat di kepala lelaki gondrong itu. "Bukan lo, kampret." Jawab Rajendra kesal.
"Oh, nama cewek tadi? Kalo ga salah sih Latika dari kelas XII IPA 3. Kenapa? Lo tertarik juga? Udah kayak playboy aja lo." Ucapnya yang kembali mendapat satu tamparan di kepalanya dari Rajendra karena asal bicara.
---
Latika menghampiri Dareen yang sedang fokus pada pelajarannya, "Dareen udah makan? Nih buat Dareen." Ucap Latika begitu berada di sebelah meja Dareen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuebiko {SELESAI}
Teen Fiction"Kamu pilih hidup atau mati?" "Mati." Bagi Dareen, Latisha adalah dunianya. Ia tak dapat hidup jika gadis itu benar-benar pergi dari dunia ini. Saudara kembar si gadis membencinya, atau rasa sakit yang ia rasakan saat tubuhnya drop. Apakah gadis i...