CERITA INI HANYA FIKSI, BILA ADA KESAMAAN DALAM NAMA, TEMPAT, TOKOH, DAN SEBAGAINYA HAL ITU HANYA KEBETULAN BELAKA.
I hope you like it. Happy Reading, Guys~
---
Rasa penasaran. Manusia dipenuhi dengan rasa keingin tahuan, berusaha untuk mencari jawaban atas berbagai pertanyaan yang muncul di benaknya. Rasa penasaran juga hampir sama dengan rasa lapar atau haus, semakin menahan rasa lapar itu maka akan semakin lapar. Sama halnya dengan rasa penasaran, semakin ditahan maka akan semakin ingin tahu jawabannya.
Itu yang terjadi pada Rajendra saat ini, ia sangat penasaran dengan sosok Latika yang wajah serta fisiknya sangat mirip dengan Latisha. Lelaki itu berpikir bagaimana cara untuk memancing Latika agar menjawab pertanyaan yang sejak kemarin sudah ada di benaknya.
"Sumpah, lo dari kemaren mikir apaan sih?" tanya Emilio teman sebangkunya yang sedang duduk santai dengan kaki berada di atas meja sambil memegang ponselnya. Tentunya ia berani duduk seperti itu karena sedang jam istirahat.
Lawan bicaranya tidak menjawab. Merasa diabaikan, lelaki gondrong yang rambutnya diikat itu mendaratkan satu tamparan tepat di lengan Rajendra.
"Woi! Serius amat mikirnya, ntar botak loh." Rajendra menoleh dan menatap lelaki yang menjadi teman sebangkunya itu dengan tatapan sinis seolah ia berbicara dengan matanya.
"Lo punya nomor Latika?" tanya Rajendra yang membuat Emilio terkejut, "Hah? Lo serius mau deketin dia?" ucap teman sebangkunya itu bertanya balik seolah tak percaya seorang Rajendra meminta nomor perempuan padanya.
"Bukan gitu, kampret. Ada hal yang bikin gue penasaran, makanya gue mau nanya dia." Jelas lelaki itu.
Emilio menatap Rajendra heran, "Lah? Kenapa lo ga ke kelasnya aja? Kan tinggal ke kelas sebelah."
Dua hari yang lalu
"Latika." Panggil Rajendra begitu melihat sosok Latika yang berjalan di lorong sekolah.
Gadis itu tidak menanggapi panggilan Rajendra, malah terlihat ia berjalan lebih cepat dari biasanya menuju kelasnya.
Saat jam istirahat, Rajendra melihat masuk ke dalam kelas XII IPA 3. Ia mencari Latika di kelasnya, namun walau sudah mengedarkan pandangannya ke seluruh kelas ia tetap tidak melihat batang hidung gadis bersurai panjang itu.
"Ada Latika?" akhirnya ia bertanya pada dua perempuan yang baru saja ingin beranjak keluar dari kelas. Kedua perempuan itu menggeleng sebagai jawaban dan berlalu keluar.
'Dia lagi ngehindarin gue ya?' ucapnya membatin dan segera kembali ke kelasnya.
Waktu pulang sekolah lelaki itu menunggu di depan kelasnya, karena Latika pasti melewati kelasnya untuk menuju ke lantai bawah.
Namun hingga tidak ada lagi yang melewatinya, lelaki itu tetap tidak melihat sosok Latika. 'Masa udah pulang duluan sih?' batinnya lagi dan ia mencoba mengecek kelas IPA 3 terlebih dahulu dan hasilnya nihil, sudah tidak ada orang di dalamnya hanya ada suara detikan dari jam dinding yang ada di kelas itu.
Keesokan harinya Rajendra tetap mencari Latika di seluruh sekolah pada saat jam istirahat, namun tetap tidak menemukannya. Ia sudah bertanya pada ... yang merupakan ketua kelas XII IPA 3 soal Latika masuk atau tidak.
"Masuk kok dia, kemaren juga masuk. Kenapa? Lo nyariin dia?" jelas lelaki itu bertanya di akhir dan Rajendra mengangguk sebagai jawaban.
"Gue ga tau dia dimana. Yang gue tau terakhir dia masih di kelas, trus gue di panggil walas dan pas gue balik ke kelas dia udah ga ada." Ucap ... lalu berpamit karena urusannya dengan walasnya sebelum ini belum selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuebiko {SELESAI}
Teen Fiction"Kamu pilih hidup atau mati?" "Mati." Bagi Dareen, Latisha adalah dunianya. Ia tak dapat hidup jika gadis itu benar-benar pergi dari dunia ini. Saudara kembar si gadis membencinya, atau rasa sakit yang ia rasakan saat tubuhnya drop. Apakah gadis i...