[ 24 ]

441 63 4
                                    

快乐阅读!

"Hah, kita pindah? Kok tiba tiba banget pa?" Kairi yang masih berumur 13 tahun itu bertanya kepada ayahnya,

yang baru saja memberitahunya tentang rencana mereka untuk pindah negara. "Ada masalah yang papa harus urus nak, kamu tenang saja ya.." jawab si ayah.

"Yasudah deh.." Kairi hanya pasrah. Walau ia sebenarnya tidak pengen pindah, ia yakin bahwa ada sesuatu yang sedang terjadi di kehidupan si ayah.

Karena itu, daripada marah-marah, Kairi hanya diam. Terus, Suna gimana? Kairi ingin sekali bertanya kepada orang tuanya tentang keluarga Suna, namun ia yakin dengan bertanya, ia akan membuat orang tuanya semakin pusing.

Satu tahun berjalan dengan "cukup lancar" di negara, tempat asing yang baru. Walaupun Kairi tidak memiliki teman, itu tak apa.

Kairi selalu saja dianggap sebagai orang "asing" karena sosoknya yang begitu berbeda dari yang lain. Penampilan, pengetahuan, bahkan bahasanya. Tapi Kairi tidak peduli.

Kairi hanya berpegang kepada janji ayahnya; balik ke Jepang. Hanya itulah yang membuat Kairi semangat menjalani hidup setiap hari.

Pasti bingung kan? Kalau masalah pindah tempat, LDR juga pasti bisa, asalkan benar-benar saling percaya dan mencintai. Bertemu bisa esok hari.

Tidak, bagi Kairi itu adalah sebuah hal yang mustahil. Daripada berpegang, menurutnya mendingan menunggu dan kembali. Toh, kalau emang benar-benar mencintai,

kapan pun itu pasti akan bersatu lagi. Dua hal yang sama namun beda perspektif. Walaupun rumit, itulah seorang Misato Kairi.

♡☆♡

"Kairi masih mau kembali ke inarizaki? Yakin tidak mau yang lain?" Tanya sang ayah, yang sedang menyetir mobil.

Ia menyuri pandang melewati cermin mobil, untuk melihat putrinya yang begitu cantik sedang menatap keluar jendela, mungkin sedang nostalgia?

"Yakin pa. Kairi mau bertemu dengan Suna lagi." Tentu saja, hubungan Kairi dan Suna Rintarou saat kelas 8 itu sebuah rahasia. Karena takut kedua orang tua mereka marah.

Namun sekarang, mereka sudah dewasa. Dan karena rasa rindu Kairi sudah dipendam bertahun-tahun, matanya menjadi berbinar-binar saat menyebutkan nama Suna.

"Ohayou gozaimasu. Kalau masih ingat, namaku Misato Kairi. Senang ketemu sama kalian lagi, hehe." Salam Kairi.

Ia senang bertemu dengan semua teman-temannya yang dulu, teman-teman yang dirindukannya. Namun, matanya mengelilingi kelas yang sudah heboh, untuk mencari Suna.

Disaat mata Kairi melihat sosok Suna, rasanya Kairi jatuh cinta, lagi. Suna sudah berubah begitu banyak. Badannya keliatan kekar dan mekar, dirinya terlihat jauh lebih tinggi.

Namun yang tak berubah darinya adalah wajahnya yang menawan. Dan rambutnya. (。・ 3 ・。)

Jika harus jujur, Kairi kecewa dengan Suna yang terlihat begitu dingin, bahkan saat Kairi memperkenalkan dirinya. Apa Suna sudah lupa tentang dirinya?

Sepanjang kelas, Kairi yang duduk di ujung belakang kelas hanya bisa menatapi Suna tanpa henti.

Ia begitu ingin menghampiri dan berbicara dengan Suna, namun tidak bisa. Tentu saja, karena kelas sialan ini :(

Jam makan siang. Kairi keliling sekolah untuk mencari Suna. Kantin tak terpikir olehnya karena dulu, saat masih SMP,

Suna kalau makan tidak di kantin. Biasanya, ia duduk di bench lapangan basket, atau di kelas, intinya dimana pun selain kantin.

Karena sudah menyerah mencari Suna, Kairi memutuskan untuk ke kantin dan makan siang saja. Ia sudah menjanji dirinya untuk berbicara dengan Suna seusai sekolah.

"Eto, Misato-san?" Sapa sebuah suara dari belakang Kairi, namun karena sedang tidak fokus, Kairi tak menyadari bahwa ada yang menyapanya. Setelah dicoel, akhirnya ia sadar.

Kairi tidak mengenali orang itu. Perempuan yang manggilnya terlihat sedikit lebih pendek darinya, namun sepertinya mereka seumuran. "Eh maaf gue gak tau namamu, tapi salken ya hehe!"

"Namaku (fullname), boleh panggil (name) aja!" Keduanya saling menjabat tangan. (name) cantik juga ya! Pasti murid baru, pas SMP Kairi tidak pernah melihat perempuan ini.

"Namamu bagus, (name)! Kelas mana kamunya?", "11-B, sama kau hehe.", "EH?! Maaf tadi gak liat!".

"Misato-san sudah makan?" Tanya (name), membuat Kairi menggeleng kepala, "Gak dapet meja, mungkin nanti aja makan bentonya.."

"Kalau mau ambil aja mejaku! Ada tempat duduk, jadi Misato-san mungkin bisa makan disana!". Untung saja ada yang se-baik diri (name).

"Eh seriusan? Makasih ya (name), kebetulan sih, sebenarnya gue lapar." Kairi melompat kesenangan di hatinya, karena tidak harus kelaparan. Kalau balik ke kelas kan, jauh. Jadi ya gitu deh.

Kairi diperkenalkan ke "teman-teman" (name), dan tentu saja, ada beberapa wajah yang begitu familiar dimatanya.

Seperti Osamu, Atsumu, dan Akagi. Oh, dan Kita-san! Apa Kita-san masih dicap sebagai "tuan sempurna, idaman semua wanita"?

Misato duduk ditempat yang ditunjuk (name), tapi bisa-bisanya ia baru sadar bahwa tempat itu disebelah Suna. Suna Rintarou.

"Rintarou-chan?" Panggil perempuan itu, membuat Suna, yang daritadi secara sengaja membuang muka, berbalik ke perempuan itu. "Hai Kairi-san." Balas Suna.

"Rintarou-chan?" Panggil Kairi dengan kalem, membuat pria disebelahnya balik dengan pelan, "Hai Kairi-san." Benar-benar dingin dia sekarang.

Kenapa bukan Kairi-chan, apa benar? Suna sudah melupakan Kairi? Atau gimana?

"(name), ayo." Suna langsung berdiri, berjalan keluar kantin bersama (name). Wah, pasti mereka benar-benar dekat. Dulu, Suna sangat selektif dengan teman-temannya.

Kairi menatap satu-satu cowok yang duduk dimeja itu, cukup kecewa karena ia merasa dirinya seolah-olah tak dianggap. Seolah-olah ia tak ada disana.

"Kalau sudah selesai, kau siap siap saja untuk kelas." Kata Kita, membuat Kairi mengangguk. "Masih ingat gue, Kita-san?" Tanya Kairi, hanya sebuah candaan.

Cuman bikin kecewa aja, Kita menggelengkan kepalanya, "Maaf, tidak. Kita beda tingkatan dan tidak pernah berbicara. Baru pertama kali saya mendengar namamu".

Kairi hanya senyum malu, tidak bisa berkata-kata lagi. Wajarlah, Kita, tuan sempurna ini selalu berkata jujur, dirinya tidak berbohong sekalipun.

Sebelum meninggalkan meja, Kairi berbalik kearah anggota-anggota voli itu, berharap bahwa setidaknya, salah satu dari kembar Miya itu akan berbicara dengannya.

Jujur saja, Atsumu tidak bisa diharapkan karena keduanya hanya sebatas kenal nama. Namun Osamu? Padahal dulu mereka dekat, bahkan, Osamu seringkali jalan-jalan bersama Kairi dengan Suna.

♡☆♡

Setelah semua pelajaran selesai, Kairi kembali semangat. Waktunya mencari dan berbicara kepada Suna.

Sosok pria yang ingin ia temani bicara terlihat meninggalkan kelas, dan Kairi pun dengan cepat mengatur semua barang-barangnya, dan mengikuti dari belakang.

Dari semua hal yang membuatnya kecewa hari ini, bagian sinilah yang membuat Kairi tertohok. Suna, memegang tangan (name), sambil berjalan keluar sekolah bersama-sama.

Rintarou-chan sudah punya orang lain..

tehee
gitu deh :(

Everything | Inarizaki ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang