[ 09 ]

938 124 4
                                    

快乐阅读!

hai semua!! sebelum baca ceritanya, ini ada sesuatu yang gue mau bilang. sini siapa kalau baca cerita harus pake lagu? karena gue gitu hehe :p

jadi, ini gw ada bikin playlist buat kalian denger sambil baca series ini yaa! tinggal di screenshot terus scan ke spotify <3 semoga suka!

jadi, ini gw ada bikin playlist buat kalian denger sambil baca series ini yaa! tinggal di screenshot terus scan ke spotify <3 semoga suka!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa, sudah satu bulan berjalan, dan diriku masih saja di dunia haikyuu ini. Emangnya gua betulan tinggal selama-lamanya disini kah? Kan biasanya bakal pulang?

6:35. Sudah waktunya gua makan pagi biar gak telat dan harus ditungguin Kita. Yosh! Jika gue bakal pergi suatu hari ini, maka waktu yang tersisa tak akan ku sia-siakan. Tapi alangkah baiknya jika gue bisa tinggal disini sih.

♡☆♡

"Selamat pagi murid-murid Inarizaki semua. Hari ini, ada pengumuman nih mengenai studi tur buat SMA tahun ini." Langsung saja se-aula berteriak liar. Kecuali gua, yang gak tau apa pun. Eh, dan Suna juga, kang muka datar seperti biasanya.

"Ini kenapa sih Sun?" Suna yang daritadi melongo menjawab, "Pokoknya yang ginian yang paling ditunggu-tunggu." Singkat, padat, dan jelas.

"Tahun ini, seperti tahun-tahun lainnya, studi tur akan diadakan di Kobe. Yang sudah pernah ikut pasti sudah tahu, jadi sekarang kalian bentuk kelompok yang isinya lima orang.

Kalau sudah, silahkan pilih satu ketua kelompok lalu ketua kelompok akan menulis nama-nama anggota di kertas, yang kemudian dikumpulkan ke wali kelas masing-masing. Sekian."

Langsung saja, semuanya langsung mencari dan membentuk kelompok, namun gue masih duduk. Pasti yang cowo-cowo bakalan sama teman-teman mereka, kan—

"(name), satu kelompok ya." Suna menyenggol bahuku dengan lembut, membuatku mengangguk. Untung saja, si Suna nawarin.

"Kita-san, gue udah sama (name) sama Samu. Mau join gak?" Kita berbalik ke arah-arah anggota klub voli lainnya, sebelum menerima tawaran Suna.

"Kalian bentuk sendiri ya, gua join sama mereka. Ini masih kurang satu lagi, siapa yang ma—", "GUE JUGA JOIN KALIAN." Tiba-tiba saja Atsumu, yang tadinya duduk di paling ujung, berdiri di tengah-tengah kesempitan ini. "Okay, kita udah penuh ya."

Kita, Aran, dan lain-lainnya berdiskusi tentang bagi kelompok, kecuali Atsumu dan Osamu karena mereka sedang berdebat. "Kalau lo bingung, tanya gue aja. Aneh loh, daritadi lo diem-diem mulu." Kata Suna, membuka percakapan.

"Emangnya lo tau kita mau ngapain?" Soalnya kan Suna daritadi kayak gak merhatiin. "Ya tau lah, kan gua udah pernah ikut ginian tahun lalu." Oh iya juga ya, lupa aja tiba-tiba.

Suna hanya menggeleng kepala dan tersenyum, mungkin sedang memikirkan betapa bodohnya diriku ini. Atau mungkin bukan ya? Gak tahu, Suna tidak bisa ditebak. Namun, alasan aslinya diriku sedang diam-diam adalah malam itu.

malam itu, jam 10
"(name), sebenarnya bakalan lebih seru kalau hanya aku dan kamu." Gua hanya bisa berdiri disana, karena terkejut dengan kata-kata yang baru saja dia katakan.

Namun karena tidak ingin membuat situasi yang canggung dengan Suna, "Kapan-kapan lagi kalau gitu haha, kan tadi pas pas-an doang ketemu mereka."

Suna mengeluarkan senyuman kecil, yang genit. "Malu ya?" Tanyanya, dengan sengaja. Sangat aneh, diriku hanya bisa berdiri dengan pipi merah terbakar karena malu, tidak seperti biasanya. Bisa aja ya Suna ini.

"Gak! L-lo pulang aja udah malem, bye!" Langsung saja diriku mendorongnya dari pintuku, lalu menutupnya. "Yaudah, malem cantik."

Suna Rintarou, tingkah lakunya mulai aneh ya?

♡☆♡

"Psst.. (name). Woi berhenti ngehalu entah apa, ini udah mau balik! Woii!" Gue ngeliat kedepan, eh ternyata Atsumu. "Iyaa" balasku.

"Habis ini makan siang kan?" Osamu nanya, yang kemudian dijawab dengan Kita, "Iya. Kalian deluan aja ya, soalnya gua mau kumpul kertas nama kelompok dulu. Omimi, Aran, sini aja kertasnya."

Akhirnya, Aran dan Omimi memberi Kita kertasnya, kemudian gua dan lain-lainnya jalan ke kantin. "(name), gua ada ide yang bagus." Atsumu senyum, membuatku sedikit curiga.

"Apa itu?", "Gimana kalau lo beliin gue makanan, terus gue beliin lo makanan?" Hmm, bagus juga. "Oke, makanan apapun boleh kan?" Tanyaku, mengkonfirmasi. Atsumu mengiya-kan, akhirnya kami berdua menaruh botol minum di tempat duduk dan membeli makanannya.

Semoga aja Atsumu gak beliin gua yang gak gue suka, tapi maaf aja ya Tsum, GUE BELIIN LO SAYURAN YANG BANYAK. Sayuran yang banyak karena Atsumu jarang sekali dan tidak suka memakan sayur, kata Osamu.

"Makasih buu." Langsung saja gua jalan kembali ke meja kami, dan menunggu Atsumu yang sedang berjalan kearahku, dengan baki di tangannya. "Loh? Tumben lo makan sayuran semua" kata osamu yang sudah mulai memakan onigirinya, saat ia melihat baki yang kupegang berisi banyak sekali sayuran.

"Hehe, ini buat Atsumu. Kita tukaran entar." Tawaku, membuat Osamu tertawa. "Ide yang bagus." Katanya. Suna yang duduk di paling ujung, jauh dari kami, hanya bisa melihat.

"HEH KOK PUNYA GUA KAYAK GINI SEMUA?!" Teriak Atsumu saat melihat isi bakinya. Nasi, tahu, tempe, sayur kol tumis, cap cay, dan jus mangga. "EMANG PUNYA GUA APA?" Balasku, berdiri dan mengintip baki yang dipegang cowok itu buat gue.

Sushi, kecap sushi, gorengan tempura, dan ocha dingin. Wow, sangat berbeda. "GAK ADIL INI." Atsumu mulai ngambek. "Hehe" gua mendorong baki buat Atsumu kedepan, tempat duduk dia, dan mengambil baki dari tangannya.

"Rasain Tsum, makanya. Lo harus banyak makan sayur." Tambah Osamu, melahap onigirinya dengan santai. "DAN LO HARUS MAKAN YANG LAIN SELAIN ONIGIRI! HMPH, NGACA LO SAMU!" Balas Atsumu, yang kemudian terpaksa memakan varian makanan sehat itu dengan berat hati.

tehee
maaf kalau bosan, sebenarnya disini pengen
cuman bagian pengumuman dan nextnya
langsung ke Kobe, tapi kan pendekan :( jadi
yaudah deh, tambah"in aja wkwk. next bakalan
seru, janji nihhh.

Everything | Inarizaki ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang