[ 29 ]

440 83 7
                                    

Hai semuanya! Sebelum mulai ceritanya, aku ada info singkat saja ini, sekalian butuh polling kalian hehe.

Jadi, aku ada rencana mau release buku baru, lebih tepatnya buku pertama dari series/project. Kalian maunya versi Atsumu, Akaashi, atau Suna deluan nihh? Boleh tulis di conversation akun aku, atau reply langsung disini <3

Selain itu, gue juga mau bilang terima kasih BANGET, karena reads book ini mencapai 3k! Tidak ada kata-kata yang tepat buat ngejelasin betapa bersyukur dan senangnya aku ini :) terima kasih buat yang rajin comment, vote, dan masih lanjut support. I <3 u!

♡☆♡

Misato Kairi : hai sunn

Misato Kairi : maaf blm ngomong sm u disekolah T^T

Misato Kairi : btw, kata papa i besok kita dinner bareng hehe gasabarr

Suna : g bs, maaf

Misato Kairi : eh kenapa?

Suna : ad janji sm org

Misato Kairi : padahal papa kangen skli sm kamuu

Suna : gbisa

Misato Kairi : klo gitu malam ini ajaa ya, g ada alasan kann

"Sialan." Batin Suna, kasar sekali. Sebenarnya ia benar-benar tidak ingin datang, tapi kalau bokap Suna tahu, pasti ia akan dipaksa.

Gawat, sepertinya tidak ada jalan keluar ini. "Kayak tertekan amat daritadi." Osamu yang sedang meminum susu daritadi melirik-lirik temannya. "Ya, gimana kaga.."

"Emang kenapa?" Tanya Osamu, jadi penasaran. "Bertengkar sama (name)?", "Bukan gitu lah." Suna sebenarnya agak ragu untuk curhat ke Osamu,

karena belakangan ini (name) dengan Osamu jadi semakin dekat, dan pastinya kalau menyangkut hubungan (name) dan Suna, jika dilihat dari situasi sekarang, kemungkinan besar Osamu bakal bocor ke (name).

"Cuman lagi sensi aja sih." Bohong Suna. Walau diluar Osamu itu percaya, didalam ia tidak percaya. Malah, kecewa sama Suna yang selama ini ia anggap sebagai teman baiknya.

Rasanya seperti Suna mulai tertutup, padahal dulu hal sekecil apapun itu dicerita ke Osamu. Bukan salah (name), Suna masih seperti itu bahkan saat (name) dan Suna berpacaran. Baru belakangan ini saja.

Setidaknya, begitulah menurut Osamu.

♡☆♡

"(name), hari ini gue pulang duluan ya, ada acara keluarga masalahnya hehe." (name) mengangguk kemudian berjinjit untuk mencium pipi pacarnya.

"Hati-hati ya. Jangan lupa untuk ramah biar lo gak dibilang jutek HAHA." Tawa (name), bercanda. Namun, Suna sudah berjalan pergi. Sudahlah; mungkin ia tak sabar untuk bertemu dengan para anggota keluarga.

Belum sempat kesepian, (name) sudah dihampiri teman-temannya. "Kalau gitu, kau kita bawa pergi ya!" (name) terkejut, balik kebelakang, hanya untuk melihat sosok Osamu dan Atsumu.

(name) diam sejenak, kemudian menjawab ajakan kembar Miya, "Gak dulu deh, aku pengen mager."

"Kalau sama Suna gak pernah mager!" Teriak Atsumu, membuat jametnya semakin kelihatan. Lain cari kalau sama Suna, itu karena biasanya sehabis sekolah,

Suna sama (name) nongkrong ke apartemen (name). Walau tidak selalu, banyaknya seperti itu. Karena keduanya lebih suka duduk-duduk, makan, dan nonton saja.

"Yah, padahal pengen kita traktir makan malam." Bisik Osamu dengan pelan. Mendengar hal itu, mata (name) langsung terbuka besar, langsung berbinar-binar dan (name) jadi semangat.

"Oke, boleh!" Senyum (name), yang berdiri diantara Osamu dan Atsumu, kemudian merangkul leher keduanya. "Ayo!" Ajak (name) dengan semangat.

Osamu hanya bisa tertawa karena sahabatnya yang begitu senang ketika ingin ditraktir.

Sebenarnya, awalnya mereka ingin mentraktir (name) dan Suna, tetapi pas Suna diajak katanya ada acara makan malam bersama keluarga. Jadi ya sudah, pacarnya aja yang dibawa. (#^ω^)

♡☆♡

Setelah beberapa jam berjalan-jalan keliling mall tidak jelas bersama Atsumu dan Osamu, perut ketiga besties itu sudah bunyi, tandanya mereka sudah lapar.

Jadi sekarang, disinilah mereka bertiga. Duduk kalem sambil menunggu steak yang mereka pesan untuk datang.

Tapi jujur saja, sekarang sudah pukul 8 malam, artinya wajar saja kalau mereka sudah kelaparan karena main ke mallnya sampai lupa waktu.

"Gila sih kalian.." bisik (name), sambil melirik-lirik tamu yang lain. "Mahal banget, emang bokap nyokap kalian tau bilang kalian traktir teman ke tempat mahal gini?" Tanya (name), jadi rasa tidak enak.

"Tau kok! Dikasih credit pula, gegara mereka lagi anniversary, katanya pengen berdua jadi kita disuruh main keluar aja tuh." Kata Atsumu, ceria.

Ya ampun. Rasa tidak enak dan malu memakan (name) hidup-hidup. Malu, tentu, karena tamu-tamu lain semuanya mengenakan pakaian yang sopan, kemudian muncullah mereka bertiga.

Masih mengenakan seragam sekolah.

"Ini makanannya, kak." Akhirnya, pelan yang tadi mencatat pesanan mereka kali ini kembali dengan hindangan di baki. "Ittedakimasu!".

Walau seperti tak tahu malu, ini adalah makanan terenak yang (name) pernah makan semenjak isekai! Dagingnya begitu juicy dan lebar! Tanpa nasi pun, (name) kenyang hanya dengan daging.

"Ahh! Enak sekali! Thanks ya, kembar bobrok!" Kata (name), berterima kasih namun ia tidak lupa untuk mencantumkan panggilan lucu dibelakang.

"Gila, masih pengen nambah ni gua.." kata Osamu, masih ngiler dengan makanan yang baru saja ia konsumsi.

Tumben sekali, Atsumu tidak membalas Osamu dengan perkataan yang pedis. Dan tentu saja, Osamu dan (name) bingung hingga keduanya melirik ke Atsumu,

yang sedang melirik dua orang yang berjalan kelur dari ruangan dengan tulisan "VIP". Osamu dan (name) juga secara reflek melirik kearah dua orang yang berjalan keluar dari ruangan itu,

berjalan terus hingga sampai ke balkon restoran dilantai 20 ini. "Itu bukannya Suna ya?" Tanya (name), yang menebak pria itu adalah pacarnya karena dari model rambutnya yang unik.

"Perempuan itu siapa ya? Keluarganya?" Tanya (name), lagi. Tapi anehnya, dimata (name), perempuan itu tampak tidak asing.

"Bukan, itu adalah Misato-san." Balas Osamu.

tehee
mau marah juga susah, mana
suna juga harus ikut cuman agak
gimana sih :,)

Everything | Inarizaki ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang