[ 26 ]

457 70 12
                                    

快乐阅读!

Sudahi galaumu, sekarang waktunya untun kita mencuci mata dan hati dengan cogan di kamp voli.

"Bangun, bangun, bangun!" Teriak coach keras, membuat semuanya bangun seketika. Aelah, padahal baru juga (name) tertidur.

Eh, gak jadi. Rasanya begitu cepat tapi ternyata sudah satu jam. "Mata mu bengkak.." kata Suna, membuat (name) tertawa. "Hehe, makanya! Karena lagunya galau."

Suna terkikik kecil, karena merasa lucu saat (name) menangis hanya karena lagu. Setelah semyanya turun dari bis, kopor-kopor ternyata sudah diangkat turun semuanya,

sehingga hanya perlu mencari kopor masing-masing. "Sini, punyamu kuangkatkan." Suna langsung mengambil kopor (name) dari tangan perempuan itu.

"Ayo." Kata Suna, membuat (name) mengangguk. Berarti Suna beneren sayang sama (name) kan? Biar mantan dia balik, dia sudah lupa kan?

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH!!!!!!!!!!!" Batin (name).

Kenapa berteriak? Begini, disaat mereka memasuki lapangan voli, langsung saja semua karakter-karakter lainnya bermunculan didepan muka (name).

Tidak! Kali ini bukan hanya di layar, benar-benar didepan matanya. Langsung saja, semua mata tertuju kepada murid-murid inarizaki, termasuk (name).

Tapi eh– tunggu dulu! Perasaan fukurodani punya dua manager perempuan. Kenapa tidak ada?

"Selamat datang!" Salam coach nekoma, yang kemudian berbincang-bincang sebentaran dengan coach inarizaki. "Oh, oke oke makasih ya."

Coach inarizaki balik ke murid-muridnya, "Kalian main sehabis makan siang, jadi untuk sekarang kalian pergi ke dorm didepan dulu, atur-atur barang kalian, terus nanti 15 menit lagi kembali ya."

"Hai!" Balas murid-murid inarizaki serentak. Yah, padahal (name) masih pengen tinggal disana buat melihat mereka satu-satu.

♡☆♡

"Ini air mu, Tsum." Atsumu yang sudah kehausan daritadi langsung menghabiskan satu botol. Tapi latihan dari jam 3 ke jam 6 pasti lelah sih.

Bahkan Suna yang biasanya terlihat biasa-biasa saja juga kali ini terlihat pasrah. Ralat, semuanya terlihat lelah, bahkan tim-tim lainnya.

Pastilah, karena disinilah perkumpulan tim-tim terhebat menurut (name). (name) juga lelah kok, lelah sport jantung karena seiisi lapangan cogan semua.

Sakusa, Kuroo, Kenma, Bokuto, Akaashi, dan lain-lain. Bahkan, tadi (name) sempat berinteraksi mereka karena membantu untuk mengisi botol-botol tim lain.

Singkatnya, (name) satu-satunya yang bisa membantu disana, satu-satunya manager, satu-satunya perempuan. 🌚

Suna tentu saja kesal karena melihat pacarnya membantu tim lain. Apa lagi, daritadi mata Bokuto berbinar-binar saat melihat (name). Bisa bahaya kan. "Sayang, sama gue terus ya." Pinta Suna.

Menurut (name), lucu sekali sih kalau Suna kayak begini. Padahal biasanya biar saat (name) bersama Atsumu, Osamu, dan lain-lainnya, Suna biasa-biasa saja. Mungkin, sekarang tidak karena ia tidak percaya dengan orang-orang ini.

"HEY HEY HEY! Namamu (name) kan! Aku Bokuto! Salam kenal!" Bokuto menghampiri (name) dan Suna, muncul entah dari mana.

"Oh iyaa, salken Bokuto!" Keduanya saling berjabat tangan, membuat Suna kesal. Bisa-bisanya Bokuto tidak memperkenalkan diri ke Suna juga, bahkan "tidak melihat" Suna.

Everything | Inarizaki ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang