[ 16 ]

673 99 27
                                    

快乐阅读!

Sebelum mulai ceritanya, kepo tapi kalian harus jawab ya! Bisa bahasa inggris atau kaga? Ini ada hubungannya dengan ceritanya, jadi bakalan membantu banget kalo kalian jawab ye, hehe!

♡☆♡

Kedua anak SMA itu hanya berdiri disamping keduanya dengan hening, sampai-sampainya suara jangkrik terdengar jelas.

"Gitu deh.." Suna melihat kesana kemari, karena dia juga malu karena situasi yang canggung ini. Padahal, sebelum-sebelumnya mereka tidak pernah secanggung ini, bahkan disaat pertama kali mereka bertemu, mereka tidak pernah terjebak dalam situasi seperti ini.

Tiba-tiba, Suna terpikir suatu ide, dimana kalau dirinya beruntung, mungkin ia bisa memenangkan hati perempuan itu malam ini.

"Mau nanya dong." perempuan itu mengangkat kepalanya dan menatap mata Suna, sambil menunggu pertanyaannya. Seketika, Suna langsung rasa gugup.

Merancangkan semua dikepalanya begitu mudah, membayangkannya juga mudah, namun saat dilakukan kenapa sulit sekali?

"Kamu suka sama Kita-san ya?" Tanya Suna, tiba-tiba saja menjadi seorang pengecut, karena gugup ia tak mengungkapkan perasaannya langsung. "Gak lah.." Jawab (name).

Jujur, (name) agak kecewa juga kan karena sudah berasumsi bahwa Suna akan menanyakan tentang perasaan (name) untuknya, bukan untuk Kita-san. "Oh, gitu.. Kalian dekat pake banget soalnya."

Canggung. Lagi. Suna tidak menyangka bahwa dirinya akan setegang ini saat akan menyatakan perasaannya, padahal tadi pagi pas ngasih tau ke Atsumu sama Osamu biasa aja itu.

"Eh i-itu, sebenarnya.. gua suka sama lo." (name) yang terkejut bahwa setelah bertanya Suna langsung mengatakannya secara refleks melihat pujaan hatinya. Jujur, sebenarnya tidak mau ketawa tapi setelah melihat betapa merah merona muka Suna, (name) tertawa terbahak-bahak membuat Suna semakin merah lagi.

Ya, Suna juga sadar kok bahwa pipi dia merah merona. Dan lebih sedihnya lagi, dia tidak bisa melakukan yang lain karena takut malah jadi salting. Kalau itu temannya, mungkin si lambe turah sudah berkata kasar. Untung saja, itu adalah pilihan hatinya.

Eh ralat, kan hanya (name) yang bisa membuatnya semerah itu.

Mereka duduk di kursi yang kebetulan ada pas-pas dibelakang mereka, disebelah lampu jalan yang terang. Sungguh romantis sih kisah ini berdua.

"Lo belum jawab gue. Lo suka ama gua, atau gak?", "Y-ya suka lah! Kalau ga suka udah aku b-bilangin dari awal!" Kali ini, (name) yang menjadi merah merona. Suna hanya tertawa gemas melihat perempuan itu,

dan karena khilaf, ia mencubit pelan pipi (name). Sudahlah, semakin merah itu si (name). "Sebenarnya gua udah suka sama lo dari waktu-" (name) berhenti berbicara, saat menyadari bahwa dirinya hampir mengakui bahwa ia suka dengan Suna sejak di dunia nyata.

Ya tidak sih, awalnya kan suka semuanya, tapi sekarang, mata (name) hanya terbuka untuk Suna seorang diri. Walau itupun baru beberapa hari yang lalu :D Bisa-bisanya (name) dulu oleng sana sini..

"Dari pas lo pegangin tangan gue, pas kita main itu- Yang naik turun sama Atsumu.." (name) memutuskan untuk berbohong. Eh, bukan bohong juga sih, itu kan beneren?

"Kenapa lo gak bilang aja dari awal?" Tanya (name), "Habis, lo sih, kayak suka sama Kita-san atau gak si kembar. Jadinya gua gak yakin" Balas Suna, dengan sedikit nada kecewa. Namun, tak lama, raut dan suara kecewa itu tergantikan oleh senyum, dimana kemudian Suna memegang tangan (name), membuat (name) bingung.

"Hm?" (name) menatap tangan mereka yang saling berpegangan. "Kita pacaran ya."

♡☆♡

Pagi hari disambut oleh sirene keras yang terdengar sampai sekompleks, dan matahari yang bersinar begitu terang, membuat tenda oranye (name) dan teman-teman menjadi sedikit neon. (name), sebagai kakak kelas di tenda itu,

tentu saja, membangunkan adik-adik kelasnya, walau dirinya sendiri masih mengantuk. Alhasil kerja keras (name) menyuruh ketiga perempuan lain itu untuk ganti baju, akhirnya mereka berempat keluar dari tenda dan berkumpul ke tengah-tengah tempat itu.

"YAAA! SELAMAT PAGI SEMUA! GIMANA TIDURNYA? PASTI MASIH NGANTUK KAN? AYO SEMUA, SEKARANG KITA JOGGING KELILING SINI! BARIS YANG RAPI DAN IKUT MR YA!" Dengan itu, guru yang tadi berbicara menggunakan toa itu membimbing murid-muridnya untuk jogging, mengikuti dia dari belakang.

"Pagi, cantik." Tiba-tiba saja Suna muncul dari belakang (name), membuat (name) sedikit terkejut, tetapi saat mengingat kata-kata yang digunakan untuk menyapa, perempuan itu langsung jadi malu.

Bener-bener sih, kalau pacaran sama Suna tuh hati harus siap jedag jedug, karena bakalan digodain terus. "HEH SUNA! JANGAN TINGGALIN GUA MENTANG MENTANG LO SEKARANG UDAH ADA PACAR!" Teriak Osamu, yang langsung berlari dengan cepat kearah kita berdua.

Gak mikir sih ini, si Miya abu teriak-teriak kayak gitu kan banyak murid lain yang dengar. Jadi pada tau deh, tentang hubungan (name) dan Suna yang baru diperbaharui kemarin malam.

"Bodoamat." Suna teriak balik ke Osamu, sebelum megangin tangan (name) dan narik, berharap (name) bisa menyesuaikan temponya. Akhirnya, (name) sudah pasrah kehabisan nafas, tapi tentu saja, Osamu masih lanjut mengejar mereka.

Akhirnya, Suna langsung menggendong pacarnya dengan bridal style, kemudian dibawa lari dengan kencang. Wajar belum lelah, kan mereka berdua itu anak voli.

"SUNA AWAS AJA YA KALAU GUA JATUH!!!!!!" teriak (name) yang takut jika saja Suna tidak sengaja menjatuhkan dirinya itu menepuk bahu pacarnya dengan pelan. Suna mah, terlalu kencang. 🌚

Tapi tenang saja, tak mungkin Suna menjatuhkan pacarnya yang sangat ia sayangi, tak mungkin dirinya menyakiti pacarnya yang manis itu.

Sekarang tak disakiti karena bagian angstnya nanti ;)

tehee
uda dua hari berturut" ini
gue update :D bentar lagi mau
open book baru deh MUEUDHWH

Everything | Inarizaki ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang