[ 27 ]

437 70 4
                                    

快乐阅读!

Yang belum vote di vote ya, jangan jadi silent reader bikin w nangis aja (/'Д)/

"Eto.." sebuah suara muncul dari belakang (name), membuat (name) balik kearah belakang, terkejut. "Kenma-kun!" Reflek saja, kata-kata itu keluar dari mulut (name).

Keduanya terdiam sejenak, sebelum Kenma membuka pembicaraan lagi, "Kau tau namaku?" Tanyanya, sedikit bingung. Oh benar-benar (name).

"Eh, tadi kudengar teman mu yang kalau tidak salah namanya Kuroo itu memanggilmu dengan Kenma! Hahahaha..." (name) memaksakan tawa palsu, berharap agar situasi ini tidak begitu canggung untuk Kenma yang pemalu.

"Ohh.. begitu." Katanya, tidak ingin membuat kontak mata dengan (name). "Ada butuh apa?" Tanya (name).

Pasti saja kan, Kenma itu butuh sekali dengan sesuatu sehingga ia memanggil orang lain untuk melakukan, bukan ia sendiri.

"Apa kau tau cara menggunakan mesin air hangat itu?" Tanyanya, pelan dan lembut sekali. "Ohh, mungkin sekitaran lima menit lagi sudah bisa digunakan, kok." Balas (name).

Jantung (name) berdebar cepat sekali, gara-gara husbunya di dunia nyata ini. Dari dulu, (name) sudah demen sekali sama Kenma. Dari dunia nyata maksudnya!

"Oh, kalau begitu bisakah kau membantuku untuk mengambil air panasnya nanti?" Tanya Kenma, membuat (name) menangguk "Boleh kok."

(name) kembali ke ruang diantara dapur dan ruang makan, intinya ditempat mesin itu berada, sambil duduk, menyandarkan tangan di meja kecil yang ada disana.

Karena tadi Kenma meminta tolong kepada (name), (name) pikir bahwa Kenma mau pergi kemana atau lagi sibuk, tapi ternyata sibuk main game.

Sudahlah, dimaklumi saja. "K-kau main game?" Tanya Kenma tiba-tiba, tidak melepaskan pandangannya dari gamenya. "Tidak.." balas (name).

Langsung saja diam. Ya ampun Kenma setidaknya (name) dibalas dengan "oh" atau apa begitu kan..

"Eh air panasnya udah tuh." Kata (name) setelah mendengar suara beep kecil dari mesin airnya. "Ambilin ya." Sudah, senyumin aja (name) :) Dianggap istri kok, bukan babu.

"Kok lama?" Oh tidak. (name) langsung berbalik kearah suara yang menyambut, suara milik pacarnya. "Mesinnya harus ditungguin ternyata, ini udah kok." (name) mengangkat jelas pertama yang sudah terisi,

menunjukkannya kepada Suna sebelum memberi gelas itu ke Kenma. "Makasih.. kamu siapa?" Kenma pause gamenya, lalu balik kearah Suna.

"Suna Rintarou." Jawab Suna, yang sekarang sudah berdiri disebelah (name), memegang tangan pacarnya. Kenma yang menyadari bahwa perempuan itu,

dipegang Suna langsung paham. Ya ampun, padahal Kenma hanya pengen berteman. "Makasih ya..", " (fullname), panggil (name) aja." Balas (name),

langsung saja Suna mengeratkan pegangannya, menatap pacarnya dengan tajam. "Ok, (name)." Kenma berjalan pergi sambil melambaikan tangan secepatnya,

takut dengan Suna yang galak :( "Itu setternya nekoma, yang maniak game." Kata Suna tiba-tiba, melepaskan tangan (name) begitu Kenma pergi, agar (name) bisa mengisi gelasnya dan mengambil permen karamel.

"Iya.." Balas (name), masih terngiang-ngiang dengan Kenma yang baru saja ia temui. Secara fisik, didepan mata. Bahkan berbicara dengannya.

"Aku ini pacar mu loh!" Suna memeluk erat (name) dari belakang, membuat (name) terkejut tapi tertawa. Lucu saja sih Suna ini.

"Hahaha, iya iya~" (name) memberi Suna segelas air hangat kemudian mengambilkan permen karamelnya. "Tumben lo pengen ya ginian?" Tanya (name).

"Emang." Balas Suna singkat, karena sudah pengen mengisap permen dan meminum air hangat tersebut.

Sekarang, tersisa mereka berdua di lantai 1. Yang lain sudah di kamar, ada yang sudah tidur, ada yang bercerita, dan ada juga yang 🌚. Canda.

♡☆♡

"Kau yakin? Nanti kalau terciduk bagaimana!" (name) bergerak tidak nyaman diantara pelukan Suna.

Bukannya ngomong, Suna malah membalikkan badan (name) dengan begitu mudah kemudian mengecup kening kekasihnya dengan lembut.

"Tinggal gue bilang lu takut sendirian mah." Jawab Suna. Sudahlah, anggap saja itu masalah masa depan, intinya sekarang tidur dulu sama Suna.

Kalau dipikir-pikir, ini bukan pertama kalinya tapi entah kenapa (name) masih begitu gugup dan malu untuk tidur bersamanya. Padahal mereka tidak macam-macam kok (*. .)⁾⁾

"Peluk gue juga. Masa cuman aku yang meluk kamu?" (name) pelan-pelan menyelipkan tangannya dipinggang kekasihnya, malu-malu. Suna mengeluarkan cekikan kecil karena gemas dengan (name) yang malu-malu.

Padahal biasanya (name) kayak jagoan. ( ³Д³)ノ

"Udah tidur ya, good night sayang." Suna mengelus rambut (name) dengan lembut dan beberapa menit kemudian, dua-duanya tertidur sambil berpelukan.

Ini adalah "tidur ternyaman" yang dirasakan (name) di dunia haikyuu ini, tidur yang nyenyak tanpa banyak berpikir tentang esok hari, dimana ia bisa menghilang kapanpun.

tehee
ga bisa tulis fluff akunya
('_')

Everything | Inarizaki ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang