15

164 19 4
                                    

"Serius Ray lo pernah pacaran sama Rican, sepupu lo?" Tanya Megan mencoba menyakinkan.

"Iya" jawab Ray singkat

"Berapa lama pacarnya?, Ganteng gak?, Gantengan mana kepin ato dia?, Anak mana?, beda berapa taun?" Semua mangajukan pertanyaan kepada Ray kecuali Kevin.

"Has astaga kenapa jadi merembet pertanyaan nya!" Ketus Ray

"Yaa jawab aja Ray gua juga kepo!" Saut Megan

"Oke oke aku jawab biar memuaskan rasa kepo kalian!" Jawab Ray

"Pertama aku pacaran satu setengah taun, waktu itu masih SMP kelas sembilan  putusnya pas aku mau naik kelas sebelas" sambung Ray

"Terus" saut Kevin

"Ternyata kepin sangat kepo!" Ucap Fajar mengejek

"Bacot lu Jay!" Balas Kevin

Ray menjawab pertanyaan yang terlontarkan kepadanya.

23.30
Mereka sudah lelah bermain, semua terbongkar di permainan ini, semuanya.

Beberapa dari mereka sudah ada yang terlelap di kamar itu, mereka tidur ramai ramai.

Ray tidur dibawah mengikuti yang lainnya, Kevin yang melihat Ray merebahkan diri dibawah menegurnya.

"Heh lu ngapain tidur di bawah?" Kevin

"Lah kenapa?" Ray

"Kan ini kamar lo, ya lo tidur di atas lah!" Kevin

"Lah tulul yang punya rumah siapa, ya berarti ini kamar siapa?" Balas Ray.

"Ya tapi kan gua ngasih buat lo, lagian juga lo bakal jadi yang punya!" Ucap Kevin

"Idih ngimpi bangun atuh!" Saut Ray

"Kenapa sih gak mau Masih teringat mantan?" Tebak Kevin

"Sok tau dah, semua udah selesai kali!" Jawab Ray

"Btw kenapa lo putus?" Tanya Kevin, mengubah posisinya menjadi duduk.

Ray ikut duduk, ia mencoba menceritakan masa lalunya Kepada Kevin.

Flashback on

"Ray tolong ambilkan stempel mba di toko Priyan, bawa aja tuh motornya!" Pintah perempuan lebih tua dari Ray

"Iyaa mba bentar" jawab Ray

Ray mengeluarkan motor milik kakak sepupunya itu,

"Mba langsung ambil aja kan gak bayar?" Tanya Ray

"Gak Ray langsung ambil aja!" Jawab kakak Ray

Ray melajukan motornya menuju tempat yang dituju.
Sekitar sepuluh menit Ray sampai di tujuan, ia mengambil stempel yang diminta, setelah dapat ia memutuskan untuk pulang.

Perjalanan yang melewati tempat nongkrong orang Balikpapan, Ray seperti melihat lelaki dengan perawakan tinggi kurus dengan jambul khas yang dikenali Ray, lelaki itu sedang duduk dibangku bersama perempuan yang bersandar di bahunya.

Ray yang merasa mengenali mencoba mendekati, tapi tidak begitu dekat, ya pria itu Rican bersama perempuan lain. Ray yang melihat itu langsung melajukan motornya untuk pulang.

Sampai dirumah, ia memarkirkan motornya, masuk dan memberikan barang yang di minta oleh kakaknya. Setelah memberikan itu Ray berlari menuju kamar mandi.

Ranny kakak sepupu Ray yang melihat Ray seperti ingin menangis mencoba mengikutinya, diruang tengah saat Ray hendak ke kamar mandi, ia di halangi anak berusia tujuh tahun.

Don't always a dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang