44

101 6 0
                                    

Ray tak kembali ke tempat berkumpul sendirian, ia terus membuntuti Kevin.

"Udah balik sana!, ngapain ngebuntutin gua?" Kevin ketika membalikkan badannya.

"Gak mau takut!" Ray

"Astaga apa yang ditakutin, disini manusia semua ay!"

"Justru itu, makanya takut" Ray membulatkan matanya

" Ya udah ayo anak kicik!" Kevin mengacak rambutnya Ray.

"Mas ko!" Ray kesal

"Gak bisa baikin sendiri tau, gak mau tau baikin sekarang!"

"Iya iya anak kecil!" Kevin merapikan rambut Ray.

Datang perempuan, melihat kegiatan mereka.

"Bucin kok sama anak kecil, keliatan pedo tau!" Nyinyir perempuan tersebut.

Kevin dan Ray melihat kearah perempuan tersebut.

"Bodo amat!" Kevin

"Yang cewek juga, masih baru legal, dekat kok sama om om!"

"Panas? Kipas say!" Kevin

"Putus dari gua, dapat gandengan kok anak kecil, bocil lagi!" Perempuan tersebut ternyata mantan Kevin yang tadi sebagai penyanyi.

"Gak ada urusannya sama lo ya, gua mau deket sama siapa aja!" Kevin meletakkan es krim yang ia ambil tadi, tangannya menutup telinga Ray.

"Dih rendahan Banget mau sama om om!" Fatasya salah satu penyanyi ibu kota, yang menjadi mantan Kevin.

Datang Fajar yang hendak mengambil es krim.

"Weh apa nih?, Ada reuni mantan?" Fajar

"Lah Ray ngapain lu tutupin kuping Nya?" Fajar

"Oh Ray namanya, bocil rendahan yang mau sama Om om!" Fatasya.

"Gak papa bocil, yang penting tulus, gak kayak lo penyanyi ibu kota terkenal sih, tapi sayangnya lo lebih gampangan!" Fajar.

"Heh tau apa lo, atlet lambe!"

"Lah emang nyata ya, buktinya lo deket sama Kevin, taunya main belakang sama pengusaha, hahaha bilangin orang murahan tapi gak ngaca, gak punya kaca ya?" Fajar mode julid.

"Hah! Anjir awas lo pada ya!" Fatasya pergi meninggalkan mereka.

Kevin melepaskan tangannya dari telinga Ray.

"Kenapa ditutup telinga ku?" Ray

"Anak kecil gak boleh denger pembicaraan orang dewasa!" Fajar

"Udah ayo balik kita makan, laper gua denger amanat tadi!" Kevin mengambil kembali es krimnya.

**

Acara apresiasi selesai, mereka kembali ke bis, kevin berjalan berdampingan dengan Ray.

"Mas ko ayoo cepat aku capek!" Ray menarik tangan seseorang, menuju bis

Kevin yang melihat Ray menarik seseorang tapi bukan dirinya, sedikit kesal.

"Ay woy!" Panggil Kevin

"Udah ayoo mas ngobrol nya nanti aja di bis aku lelah letih lesu ini!" Ray masih berjalan terus tidak melihat tangan siapa yang ia gandeng

Sampai di depan bis, ketika hendak naik

"Loh kok bukan mas ko Kevin?" Ray terkejut.

Don't always a dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang