Happy Reading.
Malam ini saat nya acara resepsi pernikahan Jihan dan Adit mereka sekarang berdiri di atas panggung dekorasi pernikahan dengan Gaun cantik yang di gunakan Jihan dan Setelan jas yang di gunakan Adit membuatnya nampak gagah. Malam ini mereka kan menjadi raja dan ratu semalaman.
Pernikahan yang mewah ini membuat semua para tamu undangan terpukau apalagi dengan dekorasi panggung. Makanan yang menggunggah selera perut dan sajian musik yang mendatangkan beberapa artis penyanyi terkenal.
"Jihan happy wedding sahabat aku tercinta semoga cepet di kasih momongan ya biar kita bisa jadi aunty" ujar Maya yang datang bersama Naura dan suaminya.
"Ya ampun baru juga nikah yaudah lahh doain yang terbaik ya" ujar Jihan membalas pelukan kedua sahabat nya.
"Hehh kak Adit jagain sahabat gue awas lo nyakitin dia" ujar Maya kepada Adit.
"Cerewet lo" ujar Adit kepada Maya.
"Biarin pokoknya sampai tau Jihan nangis karena lo lihat aja"
"Yaudah ayo turun selamat buat kalian atas pernikahan nya" ujar suami Naura.
"Makasih pak Devan" jawab Adit menjabat tangan suami Naura. Setelah itu kedua sahabatnya Maya turun di ganti dengan kedua sahabat Adit siapa lagi kalau bukan David dan Alvin. Yang masing masing membawa istrinya.
"Wahhh selamat Bre atas pernikahan nya" ujar David merangkul Adit.
"Semoga cepet dapet momongan ya, inget ntar malam jangan kasar kasar kasihan Jihan" ujar Alvin menaik turunkan alisnya kepada Adit.
"Ckk ngomong apa sihh lo" ujar Adit menimpali Alvin dengan malas.
"Mbak Jihan selamat ya atas pernikahan nya" ujar Syifa istri Alvin.
"Semoga cepet dapet momongan sama semoga langgeng pernikahan nya" ujar Syafira istri David.
"Iya makasih ya atas doa nya" jawab Jihan. Dia memang mengenal Syafira dan Syifa karena dulu Jihan sering berbincang bersama jika kedua sahabat Adit dulu main ke rumah nya.
"Nggak nyangka lo sama Jihan akan jadi bagian dari kita" ujar Syifa.
"Iya mending Jihan dari pada mbak Sintia" ujar Syafira.
"Udah jangan bicarain orang kebiasaan banget cewek kalau udah ngumpul pasti gosip, yaudah ayo kita ke sana dulu makan" ujar Alvin dan mereka pun turun dari panggung.
"Mas kata mas Alvin tadi maksudnya apa kamu main kasar?" Tanya Jihan kepada Adit.
"Nggak usah di pikirin gak penting" jawab Adit dan Jihan hanya memanyunkan bibirnya kesal karena Adit tidak memberitahu nya.
"Mas Adit selamat ya atas pernikahan nya" ujar Sintia yang naik ke panggung sendiri.
Adit menolah ke sumber suara dan langsung memeluk pinggang Jihan dengan posesif. "Iya makasih" jawab Adit singkat.
"Puas lo bikin gue sedih" ujar Sintia kepada Jihan di sebelah Adit.
"Kamu pergi sekarang atau aku panggilin satpam buat narik kamu paksa" ujar Adit kepada Sintia sedangkan Jihan memegangi lengan Adit merasa takut.
"Lihat aja gue sama mama gak akan bikin hidup lo tenang dan bahagia sama Adit"
"Tolong pergi jangan mengacaukan acara kita" tekan Adit menggengam pergelangan tangan Sintia dengan keras.
"Lepasin" ujar Sintia nelepas paksa tangan Adit dari pergelangan tangan nya "Inget kata kata gue tadi" ujar Sintia kepada Jihan lalu pergi turun dari panggung.
Adit menoleh ke arah Jihan dia tau Jihan merasakan takut dengan kehadiran Sintia. Jihan sudah terbiasa dengan satu minggu ini tanpa gangguan dari Sintia dan mama nya. Jika di pertemukan kembali seperti ini Jihan merasa takut seperti memiliki trauma yang mendalam atas kejadian beberapa minggu akhir akhir kemarin atas perlakuan mama dan Sintia.
"Udah nggak perlu di fikirin kamu aman sama aku" ujar Adit kepada Jihan dan Jihan menganggukan kepalanya paham.
Setelah beberapa Jam acara resepsi pernikahan pun akhirnya selesai Jihan dan Adit langsung menuju ke kamar mereka. Dan saat ini Jihan dan Adit menuju lift untuk naik ke lantai 30 kamar private untuk mereka berdua.
"Mas pelan pelan jalan nya aku gak bisa jalan cepet" ujar Jihan kepada Adit yang sejak tadi berjalan mendahului Jihan.
"Ckk jangan lama lama Jihan aku mau istirahat capek semua badan ku"
"Iya tunggu kaki sakit tauk hils nya ketinggian" ujar Jihan bersandar di dinding hotel sambil mengangkat gaun nya dan melihat kaki nya yang memerah.
"Siapa yang nyuruh kamu pakai hils" ujar Adit lalu mendekati Jihan dan menggendong tubuh Jihan dengan ala bridal style hingga sampai di Lift.
"M-mas m-mau ngapain" ujar Jihan yang terkejut ia langsung melingkar kan tangan nya di leher Adit.
"Biar kamu gak capek" jawab Adit lalu masuk ke dalam lift.
Di dalam lift hanya ada mereka berdua di sana Jihan menatap wajah Adit dari bawah sungguh sangat tampan wajah kakak iparnya nya ini ehh maksudnya suaminya ini iya dulu kakak ipar tapi sekarang suaminya.
"Mas tau kalau mas ganteng gak usah di lihat sampai begitu" ujar Adit yang merasa Jihan memperhatikan nya dari bawah.
"Ihh pede banget" jawab Jihan kepada Adit.
"Bukan pede memang begitu kenyataan nya" jawab Adit dan Jihan memukul dada Adit kecil.
"Mas memang kamu gak keberatan gendong tubuh aku?" Tanya Jihan.
"Nggak, tubuh kamu seperti kapas tidak berasa makanya makan yang banyak biar gemuk" jawab Adit membuat Jihan kesel.
"Ihhh tubuh aku juga berisi ya gak sekurus itu sampai gak berasa" ujar Jihan tak terima jika dia di hina kurus karena jelas jelas tubuh Jihan cukup berisi lebih berisi dari Sintia.
"Nggak percaya kalau belum lihat" jawab Adit sekenanya.
"Oke bentar lagi aku lihatin"
"Serius?"
"N-nggak" jawab Jihan gugup dia hanya keceplosan tadi dan tidak mungkin dia akan memperlihatkan tubuhnya begitu saja kepada pria walaupun Adit suaminya sekarang tetapi kan Jihan belum siap untuk itu.
"Nyali sekecil biji kurma aja sok nantangin"
"Ihh kok kamu nyebelin sihh mas, kayaknya dulu gak gini kamu"
"Setiap manusia pasti memiliki perubahan"
"Iya kamu berubahnya cepet banget"
"Kamu kira aku bunglon"
"Emang, kamu sama kak Sintia gak jahil gini kenapa sama aku jahil gini mesum lagi" jawab Jihan.
"Kalau mesumin kamu itu enak gak akan baperan beda sama kakak kamu. Udah bukain pintu nya aku gak bisa bukak" jawab Adit dan ternyata mereka tiba di depan kamar Jihan pun mengulurkan tangan nya dan membuka pintu dengan kartu akses.
Setelah pintu terbuka Adit masuk ke dalam dan menggunakan satu kaki nya untuk menutup pintu kamar. Adit menjatuhkan tubuh Jihan perlahan di atas ranjang dan baru akan bangun kakinya tergelincir hingga Adit jatuh di atas tubuh Jihan membuat kedua benda kenyal milik Jihan dan Adit itu menempel tak sengaja.
*****
Wahh apa tuhh yang nempel😂😂
Simak di part berikutnya guys hari ini aku akan upload dua part dan sabar ya buat kalian.Semoga kalian suka sama cerita aku, makasih juga yang udah vote kalian ufah mendukung aku walau masih beberapa tapi gapapa aku sayang kalian semua😚😚
Thank you guys
Jangan lupa vote dan komen
⭐💬Rabu, 29 September 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Iparku Suami Ku (END)
General FictionFOLLOW SEBELUM BACA!! biar tau kalau pas update. ⚠️JANGAN JADI SILENT READER 😓 Mampir kalau kepo. Banyak typo bertebaran mohon di maklumi😚 Bagaimana jika kamu menikah dengan kakak ipar mu sendiri? Apa kamu senang atau sedih? Ini cerita tentang kak...