Happy Reading.
Keesokan harinya Adit dan Jihan pulang pagi pagi sekali setelah subuh karena hari ini Adit harus ke kantor memimpin meeting untuk proyek besar perusahaan nya. Berat memang tapi Adit melakukan ini untuk keluarga nya dan anak juga istri adalah alasan Adit untuk selalu kuat menjalankan hari hari nya.
"Kalian gak mau sarapan dulu?" Tanya Bunda kepada Adit dan Jihan yang sedang berpamitan.
"Nggak usah bund kita nanti aja pasti di rumah bibi juga masak" jawab Adit yang menggendong Fino yang masih terlelap.
"Beneran, yaudah kalian hati hati ya" ujar bunda.
"Iya bund"
"Yaudah bund, ayah kita pamit dulu assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" setelah itu Adit dan Jihan menuju ke mobil Adit mempersilahkan Jihan untuk masuk terlebih dahulu ke dalam mobil lalu memberikan Fino kepada Jihan setelah itu barulah Adit memutari mobilnya dan masuk ke tempat kemudi. Adit pun menjalankan mobilnya menuju ke rumah mereka, mereka pulang pagi karena Adit yang harus kekantor walau bisa saja Adit berangkat langsung dari rumah orangtuanya tetapi karena baju kerja Adit sudah tidak ada yang tersisa di rumah orang tua nya akhirnya membuat mereka harus pulang ke rumah sepagi ini.
Sesampainya di rumah Jihan langsung beres beres dan mengganti pakaian nya dengan daster santai beruntung dia sudah mandi tadi di rumah mertuanya jadi tinggal ganti baju dan mulai melakukan pekerjaan nya sebagai istri.
"Mau kemana?" Tanya Adit yang baru masuk ke kamar.
"Mau masak lahh terus beli sayur di depan bentar lagi" jawab Jihan.
"Beli sayur rapi banget"
"Rapi apa mas aku cuman pakai daster begini rapi dari mana"
"Itu pakai skincare segala"
"Ya masa aku keluar rumah gak pakai bedak atau apa emang kamu mau di ejek tetangga ihh itu istrinya pak Adit kucel banget keluar rumah berasa kayak pembantu lebih pas nya dari pada istri pak Adit. Mau kamu di ejek gitu?"
"Yaudah biarin juga gapapa kan yang penting kamu cantik di mata aku"
"Gak usah ngegombal dehh mas masih pagi juga, udah kamu jagain Fino awas janga sampai ganggu anak nya aku mau masak nanti kalau anaknya bangun kamu yang tanggung jawab aku gak bisa masak kalu Fino bangun"
"Iya iya gak aku gangguin"
Jihan baru akan keluar dari kamar tetapi tangan nya di cegah oleh Adit.
"Apa lagi mas keburu siang aku masaknya nanti kamu gak sempet sarapan gimana?"
"Kamu cantik yang, makin cinta aku"
"Ya Allah mas Adit ihh udah lahh gombal terus inget umur udah tua gak cocok gombal begini"
"Biarin gak ada yang tau juga selain aku sama kamu"
"Terserah kamu mas, udah ya aku mau masak"
"Cium dulu"
"Nggak males"
"Yaudah gak akan aku lepasin kamu" ujar Adit bukan melepaskan tangan Jihan dia malah memeluk Jihan denga erat.
"Mas kamu kenapa sihh kok jadi gini?" Tanya Jihan yang bingung semalam nangis nangis putus asa sekarang pagi pagi manja juga tengil.
"Kenapa gapapa" jawab Adit.
"Yaudah lepasin mas aku mau masak"
"Gak akan aku lepas sampai kamu cium aku"
Jihan menghela nafas lalu membalikan tubuhnya menjadi berhadapan dengan Adit dan memberikan kecupan di pipi kanan Adit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Iparku Suami Ku (END)
General FictionFOLLOW SEBELUM BACA!! biar tau kalau pas update. ⚠️JANGAN JADI SILENT READER 😓 Mampir kalau kepo. Banyak typo bertebaran mohon di maklumi😚 Bagaimana jika kamu menikah dengan kakak ipar mu sendiri? Apa kamu senang atau sedih? Ini cerita tentang kak...