42.

28.7K 1.6K 26
                                    

Happy Reading.

Setelah mendapat telfon tadi papa Wijaya dan yang lain segera menuju ke rumah sakit dan saat mendapat telfon tadi mereka mendengar kabar bahwa Rose dan Sintia mengalami kecelakaan  saat di perjalanan. Awalnya mereka tidak ingin ikut campur masalah kedua wanita itu lagi tetapi mama Diana mengingatkan bahwa bagaimana pun juga Rose dan Sintia pernah menjadi bagian keluarga Wijaya.

Sesampainya di rumah sakit Papa Wijaya bersama yang lain langsung menuju ke ruangan rawat mama rose dan Sintia yang ternyata masuk ke dalam ruang UGD. Papa Wijaya dan yang lain menantikan dokter yang di dalam menangani kedua wanita itu sambil sedikit bertanya tanya bagaimana bisa mereka berdua mengalami kecelakaan.

"Pa sebaiknya papa dan yang lain bisa pulang saja ke rumah kalian harus siap siap untuk nanti berangkat ke Yogyakarta biar Adit yang mengurus ini" ujar Adit kepada papa Wijaya.

"Nggak usah Dit kalau bisa malah kamu saja yang pulang kan kamu Berangkat nanti malam sama Jihan" jawab papa Wijaya.

"Lagian pa ngapain sihh nunggu di sini mereka juga kan udah bukan siapa siapa kita buat apa kita peduli dia aja belum tentu peduli sama kita" jawab Johan.

"Johan jangan gitu sayang mereka juga keluarga kita dan mereka kan juga pernah merawat Jihan adik kamu sampai saat ini" ujar mama Diana.

"Merawat apaan kalau Jihan aja tersiksa dulu" jawab Johan.

"Udah lahh kak bener kata mama, lagian mama Rose juga pernah baik sama Jihan" jawab Jihan

"Masih aja belain wanita gak tau diri itu, capek ngomong sama mama sama Jihan hatinya terlalu lembut" jawab Johan membuat papa Wijaya tertawa mendengar ucapan Johan.

Ceklek...

Pintu ruang UGD terbuka dan tampilah seorang dokter menggunakan jas putih yang melekat di tubuhnya dengan masker yang baru ia buka saat keluar dari ruangan itu.

"Dok bagaimana keadaan pasien di dalam"

"Apa anda keluarga dari pasien?" Tanya dokter itu membuat papa Wijaya ingin dengan tegas mengatakan 'bukan' tetapi tertahan oleh Johan.

"Bukan dok, mereka berdua gak punya keluarga kita cuma orang yang bantu mereka aja" ujar Johan membuat Adit menahan tawanya karena Johan yang menggerutu di akhir katanya. "Ya kali keluarga, ngakuin mereka aja gue ogah keluarga dari mana"

"Baik kalau begitu saya akan memberi tahu keadaan pasien, kedua pasien di dalam Alhamdulillah baik baik saja dan kehendak tuhan mereka masih di berikan keselamatan oleh Allah, tapi sayangnya salah satu pasien mengalami lumpuh total di karenakan kecelakaan tadi menimbulkan syaraf yang bermasalah karena sebuah benturan keras pada pasien"

"Yaudah ayo pa segera urus aja administrasi nya keadaan mereka gk penting juga buat kita" ujar Johan lagi.

"Kak Johan jahat banget sihh?"

"Ya emang gak penting kan Ji"

"Sudah sudah, baik dok nanti kita bicara kembali masalah ini saya akan mendatangi anda lagi nanti, sekarang saya akan urus admin nya terlebih dahulu"

Setelah itu barulah mereka mengurus Admin untuk Rose dan Sintia karena papa Wijaya tau antara Rose atau Sintia mungkin tidak akan bisa membayar biaya rumah sakit karena mengingat mereka sudah tidak punya apa apa lagi.

Setelah urusan di rumah sakit telah selesai Adit dan Jihan memutuskan untuk pulang karena mereka harus menyiapkan diri mereka untuk nanti malam akan terbang ke Bali.

****

Malam harinya Jihan dan Adit sudah berada di bandara dan mereka akan menaiki pesawat yang akan mengantar mereka menuju ke bali. Adit dan Jihan berangkat ke bali di antar oleh sopir setelah mengantarkan Fino ke rumah Bian abang Adit.

Kakak Iparku Suami Ku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang