Happy Reading.
Pagi hari ini Jihan bangun dari tidurnya seperti pagi biasanya dia terbangun dari tidurnya di karenakan perut nya di pagi ini kembali tidak nyaman dan menimbulkan rasa mual. Sudah satu minggu belakangan ini Jihan selalu terbangun dari tidurnya di karenakan mual, tetapi setiap kali Jihan memuntahkan isi perutnya lagi lagi yang keluar hanya cairan bening dari mulut Jihan.
"Mual lagi yang?" Tanya Adit dengan suara serak khas bangun tidur.
"Iya mas" jawab Jihan.
"Yaudah nanti siang kita ke dokter ya, kamu gak usah masak istirahat aja biar bi Asri yang siapin sarapan nya" ujar Adit lalu membantu Jihan kembali masuk ke kamar.
Adit perlahan menuntun Jihan dan mendudukan di kasur lalu bersandar di sandaran kasur.
"Mas kamu siap siap aja hari ini kamu ada meeting kan?" Tanya Jihan yang memang tau pekerjaan Adit.
"Yaudah aku mandi dulu, kamu gapapa beneran?"
"Iya mas gapapa aku siapin baju kamu ya"
"No, kamu istirahat aja biar aku ambil senidir"
Setelah itu Adit langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya sedangkan Jihan hanya memainkan handphone nya tetapi bukan kebiasaan Jihan seperti ini hanya diam dan tidak melakukan aktivitas apapun, akhirnya Jihan memilih turun dari kasur dan menyiapkan baju kantor Adit.
Sedangkan Adit yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung menghentikan aktivitas Jihan yang baru saja mengambil dasi Adit di tempatnya.
"Sayang aku udah bilang biar aku sendiri yang ambil kamu kalau di bilangin nurut dikit kenapa sihh yang" ujar Adit kepada Jihan tetapi dengan masih menggunakan nada yang lembut.
"Aku gak bisa diam aja mas" jawab Jihan yang tetap menyiapkan keperluan Adit
"Iya udah kamu duduk aja aku yang akan siapin ini sendiri"
"Tapi mas—"
"Sayang nurut sama aku"
"Hmm oke" akhirnya Jihan mengalah dan kembali duduk di kasur memperhatikan Adit yang melanjutkan aktivitas Jihan lalu mengganti pakaian nya di hadapan Jihan tanpa ada rasa malu dan canggung seperti awal pertama kali mereka menikah.
Setelah Adit sudah rapi dengan pakaian kantornya, Adit pun turun dari kamarnya bersama Jihan yang sangat ingin kelur dari kamar karena menurut Jihan akan sangat bosan berada di kamar saja.
"Sayang nanti siang waktu jam makan siang aku akan pulang kita makan siang bersama dan setelah itu kita ke dokter ya" ujar Adit
"Mas tapi aku gapapa lohh kayaknya cuman masuk angin" ujar Jihan kepada Adit.
"Nggak mungkin masuk angin sampai mual di tiap pagi terus seingat aku kayaknya kamu telat datang bulan"
"Hmm yaudah iya aku nurut"
"Dari tadi kek nurutnya" ujar Adit lalu melanjutkan sarapan pagi nya di temani Jihan.
"Pagi ma, pa" sapa Fino yang baru saja turun dari kamarnya.
"Pagi sayang" jawab Adit juga Jihan.
"Pagi pagi udah ganteng begini mau kemana?" Tanya Jihan kepada Fino anaknya.
"Mau jalan jalan sama om Johan" jawab Fino.
"Jalan jalan kemana?" Tanya Adit.
"Kak Johan semalam telfon mas katanya mau ngajakin Fino jalan, kata kak Johan dia mau ketemu sama gebetan nya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Iparku Suami Ku (END)
General FictionFOLLOW SEBELUM BACA!! biar tau kalau pas update. ⚠️JANGAN JADI SILENT READER 😓 Mampir kalau kepo. Banyak typo bertebaran mohon di maklumi😚 Bagaimana jika kamu menikah dengan kakak ipar mu sendiri? Apa kamu senang atau sedih? Ini cerita tentang kak...