17.

53.3K 3K 76
                                    

Happy Reading.

Malam ini keluarga Jihan dan keluarga Adit duduk di satu meja yang sama karena mereka akan makan malam bersama merayakan kelulusan Jihan yang mendapat lulusan terbaik seuniversitas.

Keadaan cukup canggung di sini apa lagi Jihan yang seperti tak di anggap oleh keluarga nya. Malam ini seperti reaunian keluarga mantan istri walau Adit yang terus menggenggam tangan Jihan tak sedikit pun ia melepasnya.

"Jihan selamat atas kelulusa dan penghargaan yang kamu dapatkan hari ini" ujar papa Jihan.

"Iya makasih pa, ini juga atas berkat doa dari papa, mama, kak Sintia" jawab Jihan.

"Gak usah kepedean lo gue gak pernah sudi doain lo" jawab Sintia.

"Ya jelas Ji dia gak doain kamu dia aja jarang sholat" jawab kak Nia istri Bian.

"Sayang" tegur Bian kepada istrinya.

"Ehh gak usah sok tau lo, gue sama lo itu sama. Sama sama menantu gak bisa masak"

"Lahh gue gak bisa masak tapi udah lumayan bisa di ajarin adik ipar gue nahh lo udah gak bisa masak pakai bangga lagi" ujar Nia kepada Sintia.

"Sintia cukup" ujar papa nya. "Maaf pak Riyan atas kelakuan Sintia"

"Tidak apa apa pak santai saja yasudah kalau gitu kita makan dulu ya, ayo pak Wijaya silahkan makan, ibu Rose, Sintia ayo di makan" ujar papa Riyan.

"Gedeg banget tau Dit sama mantan istri kamu" bisik Nia kepada Adit.

"Bukan cuman kakak, gue juga kali" jawab Adit yang juga malas kepada Sintia.

"Bunda coba dehh ini kan udang kesukaan bunda kan" ujar Sintia memberikan olahan udang kepada bunda.

"Maaf ya bunda sekarang gak boleh makan udang" ucap Nia menjauhkan olahan udang dari bunda.

"Bunda coba ini dehh, ini opor kesukaan bunda" ujar Sintia lagi yang memberikan opor kepada bunda.

"Aduhh Sintia kamu makan aja dehh, bunda tidak suka makanan yang bersantan" ucap Nia.

"Lagian lo ngapain sihh ikut ikut urusan gue, gue kan cuma mau ngasih yang terbaik buat bunda karena gue tau kedua mantu bunda sekarang itu gak bisa tau apa kesukaan bunda kan, bunda bisa lihat kan sekarang mantu terbaik bunda yang mana?"

"Cukup Sintia, kalau kamu datang kesini cuman buat cari ribut lebih baik kamu pergi" ujar Adit kepada Sintia yang sudah muak kepada Sintia.

"Mas jangan gitu dia kakak aku mas" ujar Jihan kepada Adit.

"Apa masih pantas dia di sebut kakak?"

"Adit sudah Adit, kamu tidak sepantasnya meninggikan suara kepada Sintia dia juga pernah berada di sisi kamu pas saat kamu susah dan sekarang kamu tidak menganggapnya lagi saat sudah senang" ujar mama Rose kepada Adit.

"Untuk apa saya menganggap dia, dia hanya mantan istri saya dan sekarang yang saya anggap hanya Jihan bukan wanita pelacur seperti dia"

Plakk...

"JAGA UCAPAN KAMU MAS, DIA KAKAK KU" ucap Jihan yang menampar Adit karena tidak suka dengan ucapan suaminya itu.

"Astaghfirullahaladzim Jihan" Nia langsung menarik Jihan dan menjauhkan nya dari Adit. "Dek istighfar dia suami kamu" ujar Nia kepada Jihan.

"Kamu lihat. Sekeras apapun kamu membencinya, sejahat apa pun perilaku kamu ke Jihan dia tetap membela kamu sampai dia rela menampar saya dihadapan semua orang karena demi membela kakak nya yang tidak tau diri" jawab Adit.

Kakak Iparku Suami Ku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang