04.

75.2K 4.2K 59
                                    

Happy Reading.

Setelah Adit dan Jihan mencari tempat yang pas untuk berbicara akhirnya mereka menentukan berbicara di pelataran taman di depan cafe setelah Jihan ijin sebentar keluar dari cafe untuk berbicara dengan Adit kepada Vio teman nya.

"Mas Adit mau bicara apa mas?" Tanya Jihan kepada Adit yang duduk di sebelahnya.

Bukan nya menjawab Adit menyingkirkan poni rambut Jihan dan melihat luka lebam di sana "Kening kamu kenapa Ji?" Tanya Adit kepada Jihan.

"Gapapa mas, udah jangan bahas aku tadi mas Adit mau bicara apa?"

"Ji, mas adit punya satu rumah kontrakan di sana gak ada yang nempatin kalau mas Adit minta kamu tinggal di sana kamu mau?"

"Lohh kok mas Adit nawarin ke aku, aku kan udah tinggal sama mama sama papa di rumah sama kak Sintia jugak"

"Jihan, mas tau semua apa yang di lakukan mama sama Sintia setelah mas pergi dari rumah keadaan makin parah kan Ji. Kamu sampai babak belur gini kemarin mimisan, luka luka sekarang lebam kayak gini apa kamu gak kasihan sama diri kamu Ji?"

"Mas Adit tau dari mana kalau aku mimisan kemarin?"

"Gak penting mas tau dari mana. Tapi yang penting mas khawatir sama kamu Jihan, mas udah anggap kamu sebagai adik mas sendiri dan kamu—"

"Mas Adit udah ya gak usah mentingin aku gak usah kasihan sama aku apalagi khawatir. Gak sepantasnya kamu sampai nyuruh aku tinggal di rumah kontrakan kamu mas aku cuman adik ipar mu itu aja"

"Jihan, mas gak bisa trus diam liat kamu di sakitin, di siksa sama mama sama Sintia"

"Mas Adit udah ya jangan khawatir kan aku, aku baik baik aja, sekarang Jihan yang mau bicara sama mas Adit"

"Bicara apa?" Tanya Adit.

"Mas Adit yakin mau cerai sama kak Sintia, apa gak bisa mas rujuk aja sama kak Sintia?"

"Nggak bisa Jihan, surat cerai kita udah keluar nanti mas akan antar surat ini ke rumah sekalian mau bertemu sama papa"

"Mas kasihan kak Sintia dia akan jadi Janda kalau cerai sama mas Adit"

"Dia bisa cari cowo lain Ji, tapi apa kamu gak kasihan sama mas?. Mas udah terlanjur sakit hati Ji di tuduh seperti itu, belum lagi kelakuan kakak kamu yang tidak kamu tau di belakang kakak dia punya pacar Ji asal kamu tau"

"Nggak mungkin mas, kak Sintia itu cinta sama kamu"

"Apa yang gak mungkin Jihan, kamu aja yang gak tau gimana kelakuan kakak kamu"

"Mas Adit gak boleh nuduh tanpa bukti"

"Bukti? Kamu bilang bukti kan?" Adit mengeluarkan handphone nya dari saku celana nya dan menunjukan beberapa foto di handphone nya. Foto dimana Sintia dan seorang pria masuk ke hotel dan foto kedua dimana Sintia mencium pria itu dan banyak lagi foto lain nya.

"Ya ampun mas maaf aku bener bener gatau, aku fikir mas Adit—"

"Udah Ji gak usah di bahas, pikirin tawaran mas tadi buat kamu tinggal di rumah kontrakan milik mas" setelah itu Adit kembali masuk ke dalam cafe begitu juga Jihan.

*****

Malam harinya seperti biasa jihan pulang pada pukul 22.00 dan malam ini rumahnya sudah nampak sepi dan Jihan langsung menuju ke kamar dia beruntung karena malam ini dia tidak lagi mendapatkan siksaan entah kenapa tiba-tiba saja rumahnya menjadi sepi mungkin orang-orang rumahnya sudah pada tidur.

Jihan membersihkan diri terlebih dahulu dan setelah selesai Jihan akan tidur di ranjangnya tetapi baru saja akan naik ke ranjang nya pintu kamar Jihan di ketuk.

"Papa, mama, kak Sintia" ujar Jihan yang terkejut tiba tiba saja Keluarganya berada di depan kamar.

"Nihh puas lo bikin gue cerai sama Adit" ujar Sintia melemparkan surat cerai dari pengadilan agama ke wajah Jihan.

"Kak aku tadi udah bicara sama mas Adit dan aku udah mencoba bujuk mas Adit agar kalian tidak cerai"

"Ohh jadi lo ketemu sama Adit di luar, bagus udah sampai mana tahap persiapan pernikahan lo sama Adit hah?. Dasar lo pelakor, perusak hubungan orang, dasar lo Jalang gatel" Ujar Sintia membuat Jihan bingung dan terkejut.

"Pernikahan apa kak?" Tanya Jihan yang bingug.

"Adit tadi kesini dia kasih surat cerai Sintia dan dia bilang kalau dia mau nikah sama kamu. Kamu memang wanita ulat bulu gatal sama suami orang. Kamu seharusnya mikir dia suami kakak kamu" ujar mama nya.

"Apa? Ma sumpah ma Jihan gak tau apa apa ma, Jihan gak mau nikah sama mas Adit" ujar jihan yang memang dia tidak akan mungkin menikah dengan kakak iparnya maaf maksud nya mantan kakak iparnya.

"Sudah berhenti, ini sudah malam. Kita bahas besok saja lagian kalian ini suka sekali ribut" ujar papa nya da menyuruh semua nya masuk ke dalam kamar masing masing.

"Ya allah apa lagi ini, gimana mungkin mas Adit bilang seperti itu sampai dia mau nikahin aku" ujar Jihan mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan nya lalu kembali menutup pintu kamarnya dan mencari letak handphone nya.

Setelah mendapatkan handphone nya Jihan langsung mencari nomor yang akan ia hubungi yaitu Adit.

"Hallo mas Adit assalamualaikum" salam Jihan saat telfon tersambung.

"Waalaikumsalam ada apa Ji?"

"Maaf mas aku ganggu malam malam, tapi ada sesuatu yang ingin aku bicarakan sama mas Adit"

"Jihan ini sudah malam lebih baik bicarakan besok saja, kita ketemu di cafe tempat kerja kamu biar mas yang kesana"

"Aku besok gak kerja mas, kita ketemu di tempat lain aja, nanti aku sharelock tempat nya assalamualaikum"

Setelah itu jihan matikan telepon sepihak dia tidak kuat lagi dengan apa yang dia rasakan. Sudah cukup lelah dia selalu disiksa, dipukuli, ditampar dan bukan hanya fisik yang terluka tetapi hati Jihan juga terluka.

Dia terluka karena ucapan-ucapan mama dan kakaknya yang selalu membuat hatinya terluka dan perlakuan perlakuan dari kakak dan mamanya yang membuat dia lelah untuk melakukan hidup seperti ini.

Apalah daya bagi Jihan, dia hanya bisa menangis dan mengeluh kepada allah walaupun dia tahu allah tidak suka melihat hambanya banyak mengeluh, tapi jujur jihan sudah lelah dengan semua ini dia selalu meminta petunjuk agar diberikan jalan yang tepat untuk terhindar dari kehidupan yang seperti ini.

Jika ingin melawan sebenarnya Jihan bisa tetapi dia tidak mau dikatakan kacang lupa kulitnya bagaimanapun juga mamanya dan kakaknya juga papanya merekalah yang sudah merawat Jihan dari kecil hingga sekarang. Maka dari itu Jihan tidak ingin membalas perbuatan kejam mereka dan memilih untuk diam saja walau sebenarnya jihan sudah lelah dengan ini semua.

*****

Hai guys gimana dengan cerita kedua aku?
😁😁

maaf kalau banyak typo karena masih coba belajar untuk lebih baik dalam menulis cerita😊😊

Semoga kalian suka dengan cerita aku😊

Jangan lupa vote dan komen⭐💬

💞💞💞

Jum'at, 24  September 2021

Kakak Iparku Suami Ku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang