Happy Reading.
Siang ini Adit dan Jihan pulang kerumah Adit setelah bermalam di hotel. Adit mengatakan kepada Jihan bahwa setelah dari hotel mereka akan tinggal di rumah orang tua Adit.
Sebenarnya Adit ingin beli rumah sendiri untuk ia tinggali tetapi bundanya melarang karena besok bunda dan ayahnya akan keluar kota, jadi dari pada di biarkan kosong akhirnya sementara Adit yang menempatinya dengan Jihan.
"Mas ini rumah kamu?" Tanya Jihan kepada Adit melihat rumah yang mewah di hadapan nya.
"Ini rumah ayah sama bunda, gapapa kan kalau tinggal di sini dulu sampai bunda sama ayah balik" ujar Adit kepada Jihan.
"Iya gapapa mas aku ikut apa kata mas Adit aja" jawab Jihan kepada Adit.
Adit tersenyum lalu merangkul Jihan dan mencium kening Jihan. "Yaudah ayo masuk, bunda sama ayah sudah menunggu" jawab Adit lalu membawa Jihan masuk ke dalam rumah orang tuanya.
"Assalamualaikum" salam Jihan dan Adit bersamaan saat masuk ke dalam rumah orangtuanya.
"Waalaikumsalam kalian sudah datang" jawab bunda nya yang berada di ruang tengah sedang menonton tv.
"Iya bund, ayah mana?" Tanya Adit kepada bundanya yang tidak melihat posisi ayahnya.
"Ayah lagi di ruang kerja nya" jawab bundanya.
"Adit ke ayah dulu bund" jawab Adit kepada bundanya meninggal kan Jihan bersama bundanya berdua.
"Jihan sudah makan belum?" Tanya bunda nya kepada Jihan.
"Sudah bunda tadi sebelum pergi Jihan makan dulu sama Mas Adit"
"Ohh iya sayang besok kan bunda mau ke Medan bunda titip rumah sama titip Adit ya dia itu susah kalau di bangunin tidurnya kamu kan sekarang istrinya nanti kamu tanya sama Syifa jadwal Adit tiap harinya soalnya Adit itu sering molor capek bunda yang ngingetin dia terus"
"Iya bunda pasti jihan akan jaga rumah sama jaga Mas Adit"
"Kamu beda banget sama kakak kamu, dulu setiap kakak kamu kesini dia selalu langsung masuk ke kamar Adit gak pernah bicara sama bunda"
"Hmm bunda udah tau kenapa alasan mas Adit cerai sama kak Sintia?"
"Tau"
"Bunda Jihan minta maaf ya atas kelakuan kakak Jihan, Jihan juga gak nyangka kalau kakak main pria di belakang mas Adit. Jihan juga baru tau tadi dari mas Adit"
"Kamu gak perlu minta maaf Jihan semua sudah takdir, dan kamu gak perlu minta maaf atas apa yang gak kamu lakuin lagian kan udah ada kamu yang gantiin kakak kamu"
"Iya bunda"
"Kata Adit kamu bisa masak?" Tanya binda kepada Jihan.
"Bisa bunda tapi kalau di bandingin sama masakan bunda jauh rasanya" jawab Jihan kepada bunda.
"Masa sihh emang kamu pernah makan masakan bunda?"
"Hehe belum sih bund tapi Jihan yakin pasti lebih enak punya bunda"
"Yaudah gimana kalau sekarang kita bikin kue buat cemilan karena nanti malam anak bunda yang pertma datang namanya Bian kakak nya Adit, kamu tau?"
"Hmm kalau ketemu langsung gatau sihh bund cuman namanya gak asing"
"Yaudah nanti bunda kenalin tapi ingat jangan kepincut sama Bian nanti suami kamu marah"
"Bunda ada ada aja kan udah ada mas Adit mana mungkin Jihan kepincut sama kakaknya"
"Hahaha iya bunda bercanda yaudah ayo bikin kue bareng"
"Ayo bund" jawab Jihan lalu menuju ke dapur bersama bunda. Saat di dapur bunda masih bingung ingin membuat apa akhirnya Jihan mencoba berinisiatif memberikan saran untuk bunda nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Iparku Suami Ku (END)
General FictionFOLLOW SEBELUM BACA!! biar tau kalau pas update. ⚠️JANGAN JADI SILENT READER 😓 Mampir kalau kepo. Banyak typo bertebaran mohon di maklumi😚 Bagaimana jika kamu menikah dengan kakak ipar mu sendiri? Apa kamu senang atau sedih? Ini cerita tentang kak...