part 11

8 2 0
                                    

Malam yang di penuhi dengan moment dimana kita mengikat hati dengan pilihanannya sendiri. Tanpa ada kata menolak dalam hatinya mereka sama sama mencintai dan saling menyukai satu sama lain, maka itulah mereka terikat dalam sebuah ikatan sakral dengan perantara cincin tunangan mereka.

Mereka menikmati moment moment itu dengan tampak manis dan menyala dalam setiap lembar demi lembar moment hari dimana mereka akan menjadi moment kehidupan yang panjang dalam setiap kisah dan jenis bab yang mereka jalani, baik dari guncangan kejamnya kehidupan serta bahagiannya orang yang merasakan betapa berharganya pasanganmu nantinya.

Malam tlah berlalu layaknya sapuan angin yang menusuk hawa hawa dingin, sehingga membuat pori pori kulit yang tadinya menghangat sekarang nampak berdiri sesuai irama layaknya angin membuat tubuhnya merasakan hawa dingin pada malam hari.

Keesokkan paginya........

Apartemen jaehyun

Mentari begitu bersinar menyambut sang raja, serta ratu dalam sebuah kehidupan yang nantinya berisi lembaran demi lembaran takdir yang tak menentu dalam setiap permasalahan konflik di dalamnya.

Mereka bersiap siap ingin pergi ke sekolah dengan membawa ikatan berstatus tunangan.
Mereka telah tinggal bersama karena mereka mendapati saran dari kedua orang tua masing masing.

Akan tetapi namja tampan itu masihlah bergelud dengan selimutnya dan juga bantalnya untuk menyusuri duniannya sendiri.
Kemudian sang gadis yang tengah tidur terpisah itu sedang terbangun karena mentari sudah terbit di ufuk barat.

Gadis itu bangkit dari tidurnya dan membereskan tempat tidurnya itu dengan sangat nampak rapi dan bersih. Kemudian ia mandi terlebih dahulu serta berpakaian rapi layaknya anak sekolah dengan rambut ikalnya.

Di rasa gadis itu sudah mandi serta berpakaian rapi, kemudian ia turun ke bawah dan memasak di dapur. Untuk memasak makan.

Ia memasak dengan penuh cinta dan juga rasa,ia juga memasakkan jaehyun, ia calon suaminya itu yang kelak akan menjadi pendamping hidupnya itu.

Setelah di rasa ia sudah selesai memasak semua bahan makanan yang tadinya mentah di sulap menjadi makanan yang enak dan juga lezat sehingga siapa mencium masakkannya itu akan lapar dan ingin lagi dan lagi.

Ia membangunkan sang tunangan alias calon suaminya itu agar turun ke bawah, namun siapa di sangka sang tunangan tengah bergelud dalam selimut di kamarnya itu.

"jae,bangun jae? "ujar sang kekasih pada namja itu, yh siapa lagi kalau bukan soo ra.

Tak ada balasan, atau gerakan sang tuannya, ia pun berusaha mengoyangkan tubuh bongsor namja itu tapi tak kunjung terbangun dari tidurnya.

Namun ia menemukan cara lain tuk membangunkan sang empu dari mimpi panjangnya itu, ia mendekatkan dirinya kepada sang namja itu, lalu ia membisikkan sesuatu tepat di telinga namja itu.

"jae bangun ini sudah pagi, ayo bangun siap siap mandi dan sarapan "bisik soo ra pada sang kekasih jung jaehyun. Tepat di di telinga sang kekasih belahan jiwanya.

"eung" leguh jaehyun dalam tidurnya, karena ia mendapatkan suara soo ra tepat di telinga membuat ia terbangun dari tidurnya.

Jaehyun pun terbangun dari tidurnya, dan ia terduduk sambil mengembalikan nyawanya yang masih belum ke kumpul, lalu melihat soo ra dengan tatapan melas.

Soo ra yang merasa di tatap seperti itu jadi antara salting dan malu. Melihat sang kekasih menatapnya begitu melas.

"kenapa kamu menatapku seperti itu jae? Apa aku salah memakai seragam atau make up? Ujar soo ra pada jaehyun, dan ia menyadari bahwa sedari tadi soo ra menyadari jaehyun menatapnya.

MALAIKAT PELINDUNGKU [ JAEHYUN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang