part 9

8 4 0
                                    

Soora pov

Malam yang gelap nan sepi, malam yang penuh bintang, dan malam yang penuh dengan keramaian kota. Malam yang sunyi nan hampa layaknya kehidupan. Akan tetapi apa yang  sedang mereka lakukan. Di malam yang sunyi ini

Soo ra tak bisa tidur karena membayangkan lulaby dalam delusi bagaimana ia merasa bersyukur karena telah di cintai oleh sosok namja yang tak pernah berada dalam bayangannya. Bayangan bayangan namja itu selalu mengisi ruang dan waktu untuk menempati hatinya.

Soo ra end pov

Jaehyun pov

Sementara jaehyun, namja itu juga sama tak bisa tidur karena ia membayangkan betapa malaikatnya pujaan hatinya, tuhan telah memberikan anugerah terindah baginya. Akan tetapi bayangan gadis itu terus menerus tergambar layaknya lukisan dan tak mau ia hapus dalam hati serta tatapan mata itu pada sang kekasih pujaannya.

Malam yang terasa begitu menusuk hawa. hawa dingin yang sangat dingin ketika salju turun, bukan berarti mereka tak bisa tidur hanya saja mereka tenggelam dalam lullaby satu sama lain orang yang mereka sayangi dan cintai dalam satu suasana namun di tempat yang berbeda.

Salju yang dingin mengantarkan mereka ingin mendapati moment dimana mereka bersama saling mengenggam dan saling memberi kehangatan serta cinta setulus dan akan jadi kenangan di hidup mereka.

Malam telah berakhir mengikuti bayangan serta menyelam dalam mimpi mereka dan mereka tertidur dalam lingkaran mimpi yang mereka berdua harapkan.

Jaehyun end pov

Pagi hari

Matahari begitu bersinar dan membawa sejuta cahaya dan binar di pagi hari agar manusia di bumi ini merasakan kebahagiaannya sendiri dalam penuh lika liku ke hidupan.

Mentari pagi yang bersinar terang membawa hari cerah, mentari pagi berjuang dan membantu untuk memulai suatu yang baru dalam kisah demi kisah tanpa celah.

Mereka pun bangun di pagi hari dengan suasana dan tempat yang berbeda. Mereka bangun dari tempat tidur masing masing.

Jaehyun pov

Di pagi hari sang ibu sudah terbangun dari tidur panjangnya. Dan bergegas membangunkan sang suami untuk sarapan pagi, begitu pula dengan sang buah hati mereka.

Tak lupa ia juga di bangunkan sang ibu untuk segera bergegas ke kamar mandi dan berganti baju serta turun ke bawah.

Setelah ia menuruni anak tangga. Ia menuju ke arah dapur di sana sudah terdapat papanya, sementara adeknya baru saja turun dan menghampirinya. 

Ia pun duduk di samping sang adek dan menikmati sarapan paginya dengan kidmat tak ada suara detingan jam,  hanya suara detingan sendok, garpu dan sumpit. Hanya keheningan yang terdapat dalam satu ruangan .

Namun selang beberapa lama mereka memecahkan keheningan tanpa adanya suara.

"nak bagaimana sekolahmu kemaren? " ujar sang kepala keluarga yaitu siwon. 

"baik pa "ujar jaehyun sekenanya kepada sang papa.

"oh ya jae, kemaren yeoja itu siapa namanya?, ibu lupa "ujar yoona pada jaehyun. Sedangkan jaehyun masih loading apa yang barusan ibunya tanyakan. Dan selang beberapa lama ia ingat apa maksud ibunya itu.

"ahh.... Iya aku ingat , nama dia soo ra ibu"ujar jaehyun pada ibunya yoona.

"so-soo ra?  Bukanya itu teman kecilmu jaehyun? Yong rim? "ujar siwon pada jaehyun yang tak salah dengar bahwa nama gadis itu mengingatkannya pada masa kecil mereka sekaligus tetangga mereka.

MALAIKAT PELINDUNGKU [ JAEHYUN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang