"Kamu serius, pernah ketemu Fariz?" tanya Nisa sambil menghentikan makannya.
Terlihat rasa penasaran dan guratan kerinduan di wajah Nisa.
"Iya Nis, gua ketemu Fariz di seberang kantor Iwan, waktu hari pertama gua masuk kerja," jawab Rommy.
"Terus, dia ngomong apa aja Rom?"
"Enggak banyak yang diomongin Fariz saat itu. Dia cuma bercerita sedikit tentang kasus yang ia tangani, dan itu semua berhubungan dengan Iwan."
"Fariz, anggota KPK?" tanya Nisa penasaran.
"Iya Nis, Fariz bekerja di KPK sebagai seorang penyidik, dan sekarang lagi menangani kasus yang menimpa Iwan!" tegas Rommy.
"Dia percaya kalau Mas Iwan bersalah?"
"Entahlah Nis. Fariz cuma bilang, kalo dirinya yakin Iwan tidak melakukan gratifikasi, apalagi korupsi. Tapi bukti-bukti yang ia dapat, menunjukan kalau Iwan melakukan itu semua," jelas Rommy sambil menghembuskan napasnya.
Pandangan Nisa nanar mendengar jawaban dari Rommy. Entah kenapa hati kecilnya berkata, bahwa akan ada peristiwa besar yang akan menimpa Fariz maupun Kakaknya.
"Apa Fariz bertanya tentang aku? tentang anaknya?" tanya Nisa lagi.
"Enggak Nis. Tapi dari sorot matanya, gua yakin, kalau dia sangat merindukan elo, merindukan anaknya."
Nisa menghempaskan tubuhnya ke sandaran kursi. Makanan di hadapannya tidak ia sentuh. Rommy berusaha pemahami perasaan Nisa. Di satu sisi, ia sangat ingin bertemu dengan Fariz, tapi di sisi lain ia tidak ingin membuat Kakaknya kecewa.
"Nis, kita harus bantu Fariz, ngebantu Iwan, untuk nyelesain permasalahan mereka!" ucap Rommy tegas.
"Gimana caranya Rom?"
"Jujur, saat ini gua belum tahu caranya Nis. Gua akan pikirin cara terbaik untuk menyelesaikan ini semua, tapi gua butuh bantuan elo."
Nisa menganggukan kepalanya, ia siap untuk membantu Rommy. Mencari jalan keluar dari permasalahan yang terjadi.
"Aku siap Rom!" ucap Nisa tegas.
"Thank's Nis."
"Sama-sama Rom," ucap Nisa sambil berdiri.
"Aku jalan dulu ya Rom," lanjutnya.
"Loh, mau kemana? Makanan elo juga belum abis tuh."
"Udah siang Rom, aku mesti jemput Dika dan nganterin beberapa pesanan kue kering ke pelanggan aku."
"Ok Nis. O iya, untuk sementara waktu, kita harus rahasiakan ini semua ya."
Nisa mengangguk pelan dan berpamitan, meninggalkan sebuah café, tempat ia bertemu dengan Rommy. Rommy melanjutkan makannya sambil berpikir keras, mencari cara terbaik untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Permasalahan yang rumit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kisah - Love, Hate & Friendship
Genel Kurgu[ Complete] "PERSAHABATAN TAI!!!" teriak Iwan dengan penuh amarah. Ikrar Iwan, Fariz dan Rommy untuk menjadi sahabat selamanya, lebur terbakar di bawah langit senja berwarna kemerahan karena kebodohan yang dilakukan Fariz. Iwan meninggalkan ikatan y...