part 7

655 81 17
                                    

***

setelah percintaan panas mereka di dalam air, kini keduanya tengah menikmati makanan yang al bawa ketika pulang tadi.

dengan diam yuki menikmati makanan nya, sedangkan al, lelaki itu tidak henti nya memperhatikan yuki.

entah kenapa al tidak bisa melepaskan wanita di depan nya, yuki selalu membuat nya ingin lagi dan lagi.
berbeda dengan wanita wanita sebelum nya, yang al butuhkan hanya untuk sekali, tapii.. yuki.. al pun tidak pernah merasakan ini sebelum nya.

merasa jika al terus memperhatikan nya, yuki pun mengangkat wajah nya, lalu menatap al dengan kesal.

" kenapa !"  sungut yuki karena merasa tidak nyaman dengan pandangan al.

al tersenyum, lalu menggeleng " ngga.. emang nya kenapa ?"

" dihh.. orang lo yang ngeliatin gue terus, apa ? kenapa ? yang tadi belum cukup ? masih kurang ?" cerocos yuki, membuat al hanya semakin tertawa.

ahh.. kenapa yuki terlihat sangat menggemaskan.
al bangkit dari duduk nya, lalu mencodongkan tubuh nya dan menicum kening yuki.

seketika yuki terdiam dengan mata yang membulat, tunggu.. kenapa jantung nya tiba tiba berhenti berdetek seperti ini.

beberapa kali yuki mengerjapkan matanya, berusaha mengumpulkan kembali kesadaran nya. apa yang lelaki itu lakukan, astagaa...

yuki langsung menoleh ketika ia berhasil tersadar, namun al sudah tidak ada di tempat nya, lelaki itu pergi ketika kesadaran yuki pergi entah kemana.

haaaiisss.. siallll.

dengan kesal, yuki pun ikut pergi, meninggalkan makanan nya yang belum habis.

------------

kabur dari yuki, al pun langsung mengunci pintu kamar nya. ahhh.. sungguh al tidak bisa menahan dirinya, yuki terlihat sangat menggemaskan, dan ia tidak tahan untuk tidak mencium wanita itu.

al menjatuhkan tubuh nya dikasur, dengan senyuman yang masih bertahan di bibir nya, juga bayangan yuki yang saat ini memenuhi isi kepala tampan nya itu.

drrrttttt.. drrrtttt..

getaran ponsel di samping nya, membuyarkan lamunan al, lelaki itu langsung meraih ponsel nya, dan mengerutkan kening nya heran begitu melihat nama yang tertera di layar ponsel nya.

yukii.. untuk apa wanita itu menelfon nya ? pikir al sebelum lelaki itu memilih untuk menggeser tombol hijau nya.

" hehh .. kenapa lama banget angkat telfon nya " jerit yuki di sebrang sana.

al langsung menjauhkan ponsel nya dari telinga, dan merengut kesal. wanita itu tidak ada sisi lembut nya.

" kenapa ?" tanya al dengan malas.

" tooloonginn guee .."

al terdiam, berpikir sesaat.. dan mencoba menerka, takut yuki hanya mengerjainya karena ingin membalas dendam masalah tadi.

" lo denger gue kan !" jeritan yuki kembali al dengar dan kali ini al hanya menghela nafasnya.

" ga usah teriak bisakan ?"

" gue teriak aja lo ga nyaut apa lagi kalo suara gue pelan "

" terserahhh looooo.. " karena kesal, al pun langsung memutuskan sambungan nya.

memang nya dia tidak bisa berbica baik baik padanya ? kenapa harus selalu bersikap kasar ? memang nya ia semenyebalkan itu.

mencoba mengabaikan yuki, al memejamkan matanya, mengistirahatkan tubuh nya agar besok pagi ia kembali fress.

sementara yuki yang sedang kesal, kini bertambah semakin kesal.
al mematikan sambungan telfon nya secara sepihak. tidak tau apa jika saat ini yuki memang benar benar membutuhkan pertolongan lelaki itu.

yuki tidak sengaja terkunci di toilet ketika akan mencuci wajah nya, dan sekarang bagaimana ia akan keluar.

yuki kembali menekan ponsel nya untuk menghubungi al, tapi ponsel lelaki itu sudah tidak bisa di hubungi.

karena kesal yuki pun melemparkan ponsel nya dengan kencang, sehingga membuat ponsel itu terbelah menjadi dua, yuki sudah tidak perduli lagi, ia benar benar kesal.

yuki terduduk, menyandarkan tubuh nya di dinding yang dingin, ia tidak ingin lagi berteriak ataupun berusaha untuk keluar dari dalam nya.
rasa nya benar benar melelah kan.
hingga sebuah dobrakan pada pintu itu membuat nya terkejut.

kini al berdiri di hadapan nya dengan kedua tangan yang tersilang didada..
lelaki itu menatap nya sebentar lalu beralih menatap ponsel yuki yang tergeletak disana.

pandangan al kembali mengarah pada yuki, al tidak habis pikir dengan isi otak kepala wanita itu, bisa bisa nya yuki merusak ponsel nya seperti itu, selain keras ternyata yuki juga wanita yang mudah emosi dan bisa menghancurkan apa pun.

tidak ingin berdebat dengan yuki, al pun membalikan tubuh nya dan melangkah pergi. meninggalkan yuki yang masih terdiam di sana.
.

.

.

pagi pagi sekali, yuki sudah rapih dengan setelan nya. hari ini ia akan berangkat sebelum al bangun. bukan nya apa , yuki hanya masih kesal dengan sikap al semalam, seharus nya ia yang marah, tapi kenapa justru lelaki itu yang terlihat menjengkelkan.

ahh.. sudah lah, yuki tidak ingin merusak hari ini dengan memikirkan al.

yuki baru saja membuka pintu nya untuk pergi, tapi suara deheman di belakang nya membuat langkah yuki terhenti.

" mau kemana ?"

dengan malas, yuki pun berbalik, dan lelaki itu sudah berdiri di hadapan nya .

" mau kerja lah.. lo pikir mau kemana !  "

"  bikinin gue sarapan " yuki melongo, terkejut dengan apa yang al katakan.

" kenapa ? jangan lupa semalam gue nolongin lo "

yuki mengepalkan tangan nya, dan menahan nafas nya yang memburu.
astagaa.. tidak bisa kah sehari saja mood yuki membaik.

yuki menatap al tajam, namun setelah nya hanya bisa menuruti keingin lelaki itu, bagaimana pun juga yuki tidak ingin berhutang budi pada nya.

dengan langkah yang di hentak hentakan, yuki menuju dapur, melempar tas nya asal, dan mulai mengeluarkan apa saja yang ada di dalam kulkas.

sementara al, lelaki itu terus mengikuti pergerakan yuki dengan alis terangkat satu, merasa ragu jika wanita itu bisa masak.
namun di lihat dari bagaimana yuki mempersiapkan bahan bahan makanan membuat al heran.
seorang wanita seperti yuki, apa kah bisa memasak ?

" mau makan apa ?"  tanya yuki tanpa berbalik menatap nya.

al mendekat, dan kini berdiri di samping yuki untuk melihat wanita itu masak " terserahh "

mendengar suara al yang sangat deket, dengan malas yuki pun menoleh dan mendengus begitu melihat al yang berdiri di samping nya .

" mau ngapain ?"

" gue mau liat ".

yuki diam, mengangkat kedua tangan nya di dada " kenapa lo ga mandi aja ? "

" nanti aja, gue mau liat lo masak dulu, siapa tau lo kasih racun di makanan gue "
yuki melebarkan matanya , apa yang barusan lelaki itu katakan ! yang benar saja ! apa dia segila itu ? untuk apa juga yuki meracuni nya.

tidak ingin kembali membalas perkataan al, dengan kekesalan nya yuki langsung berbalik, kembali mempersiapkan bahan bahan untuk keperluan masak nya.
tidak perduli dengan lelaki itu, anggap saja al hanya patung.

dan yuki pun mulai memasak dengan di temani al yang hanya berdiri melihat nya.







salam dari saya sang penulis amatir 😜😜

STRANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang