part 13

548 81 5
                                    

***

yuki menyeret koper nya, setelah lebih dari 9 jam, akhirnya mereka sampai di nergi dengan julukan negri sakura.

yuki menghirup dalam aroma segar yang menyentuh indra penciuman nya, yuki tersenyum, sejenak melupakan beban yang sedang menumpuk di dalam pikiran nya.

" ehh yukk, itu marcell " seru febby sambil melambaikan tangan nya ke marcell.

yuki menoleh, dan melihat pria itu kini berjalan mendekat.
" welcome girls " sapa marcell dengan senyuman khas nya.

sesaat yuki menatap lelaki itu, terlihat jelas raut lelah di wajah nya, namun bagaimana bisa lelaki itu masih tersenyum lebar seperti ini.

marcell dan febby adalah dua orang yang selalu ada untuk nya, hanya mereka keluarga yang yuki punya, bagaimana mungkin yuki tidak merasa sedih ketika melihat mereka yang ikut sedih karena nya.

marcell menoleh, langsung mengambil alih koper yang yuki bawa, dan terdiam menatap wanita itu.

marcell tersenyum, lalu menarik yuki kedalam dekapan nya.
" kita akan selalu ada buat lo " bisik marcell sambil menepuk nepuk pelan punggung yuki, memberikan sedikit dukungan untuk sahabat nya.

melihat yuki menangis dalam dekapan marcell, membuat febby tidak bisa menahan dirinya, wanita itu pun ikut menangis lalu berhambur ikut memeluk yuki. dan ketiga nya saling merengkuh, saling menguatkan satu sama lain.

dan marcell hanya tersenyum, melihat kedua sahabat nya yang menangis dalam dekapan nya. sungguh marcell sangat beruntung karena memiliki yuki dan febby, kedua wanita itu udah seperti adik baginya, dan marcell sangat menyayangi keduanya.

------------------

yuki menarik masuk koper nya ke dalam villa, sementara febby dan marcell pergi untuk membeli makanan.

yuki berjalan dengan pandangan nya menatap sekitar, dan tempat ini masih sama dengan terakhir kali yuki datang, ternyata marcell mengurus nya dengan baik.

yaa.. villa ini adalah milik nya, yang dua tahun lalu yuki beli, pertama kali yuki melihat villa ini, ia langsung terpesona.

di depan villa itu terdapat pohon sakura yang berdiri kokoh di sudut kanan, dengan bunga yang begitu lebat dan sangat cantik, membuat yuki harus rela menjual mobil kesayangan nya pada waktu itu.

yuki berjalan membuka pintu belakang, dan disana sebuah kolam ikan dengan air yang begitu jernih membuat yuki tersenyum, yuki mendekat dan melihat banyak ikan koi yang seakan menyambut kedatangan nya.

" kii.. ayo makan dulu " seruan febby membuat yuki tersadar dari keterpesonaan nya pada koi.

yuki langsung menoleh, dan berjalan meninggalkan tempat itu.

" kalian yakin ga mau tinggal di tempat gue aja ? " tanya marcell yang masih saja terus membujuk mereka untuk tinggal di tempat nya.

" gakk cell, kita di sini ajaa " sahut yuki

" tau nihh.. lagian juga dari sini ketempat lo tuh ga jauh.. kenapa ribet banget sih " sungut febby yang membuat marcell menatap nya kesal.

bukan nya apa, marcell hanya ingin mereka tetap di dekat nya, bagaimana pun juga marcell sangat mengkhawatirkan keduanya, dan jika mereka tinggal bersamanya otomatis marcell akan dengan mudah mengawasi dan menjaga mereka.

merasa pasrah, marcell hanya bisa membuang nafas nya, lalu memilih mengeluarkan beberapa bungkus makanan mentah dan memasukan nya ke dalam kulkas.

yuki melirik tidak selera pada beberapa makanan yang sudah tersaji di meja, entah kenapa selara makan nya tiba tiba saja hilang, karena yuki memang tidak begitu menyukai makanan jepang. dan untung nya masih ada sushi, mungkin yuki hanya akan memakan itu.

" cell, lo beli cup noodle kan ?" yuki melirik marcell yang masih sibuk dengan kantong blanjaan nya.

" banyak, udah gue susun di lemari "

mendengar jawaban marcell yuki pun langsung tersenyum lebar..

setiap kali wanita itu datang ke jepang, marcell memang harus menyediakan mie cap itu untuk yuki, karena yuki sangat menyukai nya.
.

.

.

sementara di tempat lain, alvin mahendra, lelaki itu di sibukan dengan beberapa pekerjaan yang menumpuk, karena kepergian nya ke bogor, sementara sang sekertaris belum juga kembali dari cuti nya.

al menyandarkan tubuh nya, rasanya sangat melelahan kan, dan al ingin beristirahat sejenak dengan memejamkan matanya.

namun tiba tiba saja, pikiran nya justru menyeret ia pada wanita itu, yaa.. yuki, kini al memikirkan wanita itu.
sedang apa dia disana ? apakah yuki merasa kesulitan ? bisakah dia mengatasi masalah nya ? semua pikiran itu menyeruak masuk ke dalam otak al, di tambah dengan masa lalu yuki yang kini sudah al ketahui, semakin membuat al mengkhawatirkan wanita itu.

brraaakkkk..

suara pintu yang di buka sangat keras membuyarkan lamunan al, lelaki itu membuka matanya dan langsung menoleh pada seseorang yang dengan berani masuk tanpa ijin dari nya.

al terdiam, dengan menatap tajam seseorang yang kini sudah berdiri di hadapan nya.

" ngapain lo kesini !"

" kamu sengaja ya.. kemaren ninggalin aku di bogor ?"
al mendengus, membuang pandangan nya kesal.

memang nya dia siapa ?

melihat al yang lagi lagi mengabaikan nya, membuat allysa kesal, wanita itu mengepalkan tangan nya dengan kuat, namun bibir nya di paksakan tersenyum.

lysa berjalan mendekat, lalu duduk begitu saja di pangkuan al, dengan tangan yang langsung melingkar pada leher nya, al melebarkan matanya, merasa terkejut dengan apa yang wanita itu lakukan.

" ayoo lah all.. jangan sok jual mahal, bukan kah sangat menyukai tubuh ku "

al berdecih, lalu menatap wanita itu dengan jijik.

" all .." seru kevin yang membuat mereka langsung menoleh, sementara kevin nampak terkejut, karena fokus pada ponsel nya ia sampai tidak menyadari dan langsung masuk begitu saja.

ahh.. kevin merasa menyesal sekarang, bisa bisa al mengamuk padanya " sorry boss " ujar kevin, lalu berniat pergi sebelum suara al menghentikan niat nya.

" vinnn.. "
kevin kembali menoleh, dan menatap al.

tidak ingin membuang kesempatan, al pun langsung memberikan kode pada kevin untuk membawa wanita itu keluar, dan untungnya saja kevin langsung mengerti.

dengan tersenyum lebar, kevin berjalan mendekat " ayoo.. nona, kau tidak di butuhkan disini " ujar kevin sambil menarik kasar tangan lysa, yang membuat wanita itu melebarkan matanya terkejut.

" all.. alll.. " teriak allysa yang di seret keluar oleh kevin.

al kembali menyandarkan tubuh nya, melegakan sekali.
untung saja kevin datang tepat waktu.

.

.

.

" yukii.. astagaa, bisa ga sih lo berhenti makan mie cup itu " sungut febby kesal

sementara wanita itu nampak acuh dan tidak perduli dengan kekesalan febby.
yang membuat febby semakin gusar dan ingin sekali berteriak memaki sahabat nya.

bagaimana tidak kesal, seharian ini saja yuki sudah menghabiskan delapan cup mie, dan tidak ingin memakan yang lain nya. febby hanya khawatir pada wanita itu, bagaimana jika maagh nya kambuh, jelas saya febby tidak ingin melihat yuki sakit lagi.

febby membuang nafas nya pasrah, lalu menjatuhkan tubuh nya di sofa sambil terus menatap yuki yang tengah mengerjakan pekerjaan nya sambil terus memakan mie.










salam dari saya sang penulis amatir 😜😜

STRANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang