part 9

599 82 5
                                    

***

hari semakin gelap, dan mereka belum juga sampai di villa, padahal mereka sudah berjalan hamir satu jam lebih.

yuki menghentikan langkah nya, ia sudah tidak kuat lagi, kaki nya benar benar sakit.

sambil berjongkok, yuki mengatur nafas nya.

al menoleh, ikut menghentikan langkah nya, dan menatap yuki yang terlihat kelelahan.
membuat al tidak tega melihat nya, al berjalan mendekat, lalu menjulurkan tangan nya ingin membatu wanita itu.

" ayoo keburu malem "

yuki mendongak, dan menatap uluran tangan al " ga.. gue ga kuat lagi, lo duluan aja sana " ujar yuki dengan menggelengkan kepalanya.

"  ayoo.. gue gendong " ujar al lagi.
yuki diam, ia menatap al mencari kebenaran di mata lelaki itu.

sedangkan al yang melihat yuki terdiam pun menghembuskan nafas nya, dan tanpa menunggu persetujuan dari yuki, al langsung menarik wanita itu dan menggendong nya, yang membuat yuki terkejut.

" al.. lo ngapain ?" seru yuki

" diemm.. kalo lo ga mau gue banting di sini "
dan seketika yuki langsung terdiam, merasa takut dengan ancaman al, yuki tidak ingin badan nya pun ikut merasakan sakit, cukup kaki nya saja yang sakit sekarang.

 kalo lo ga mau gue banting di sini "dan seketika yuki langsung terdiam, merasa takut dengan ancaman al, yuki tidak ingin badan nya pun ikut merasakan sakit, cukup kaki nya saja yang sakit sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dalam gendongan al, yuki tersenyum. ternyata lelaki itu tidak terlalu menyebalkan.
dan sebenar nya al juga lelaki yang cukup perhatian, dan yuki tidak berbohong soal itu.

" all.. "

" hhmm.. "

" emang nya, lo ga suka banget ya sama wanita itu ?"

" wanita yang mana ?" bukan nya menjawab, al malah kembali bertanya membuat yuki mendengus.

yuki sangat yakin, jika lelaki itu hanya berpura pura tidak mengerti.

" ga jadi.. " karena kesal, yuki pun tidak ingin kembali bertanya.

al menahan senyum nya, ahh.. kenapa yuki selalu bertingkah menggemaskan seperti itu.

tidak ada lagi percakapan di antara mereka, suasana pun kembali hening, al mempercepat langkah nya, agar cepat sampai di villa.

namun, tiba tiba saja langit mengeluarkan isi nya, membuat al maupun yuki terkejut.
yaahhh.. seharusnya mereka tidak heran jika hujan akan turun secara tiba tiba, bukan kah saat ini memang sedang musim hujan, dan juga bogor.. kota hujan.

" all.. hujann " ujar yuki sambil mengeratkan pegangan nya di leher al.
membuat al merasa sedikit sesak, namun lelaki itu hanya diam, dan lebih fokus mencari tempat yang bisa ia jadikan untuk berteduh.

dan betapa beruntung nya al, di depan sana ia melihat sebuah gubuk kecil, al tersenyum, lalu buru buru membawa yuki kesana.

al menurunkan yuki dari gendongan nya, sambil melihat lihat al melepaskan jas nya dan memberikan nya pada yuki, yang membuat wanita itu terdiam atas perlakuan al.

sementara lelaki itu fokus memperhatikan sekeliling nya, gubuk itu sangat kecil, cukup muat untuk dirinya dan yuki, dan tetap saja karena banyak lubang di atap gubuk membuat air tetap masuk ke dalam nya.

al mengalihkan perhatian nya, dan kini menatap yuki yang masih terdiam dengan jas masih tergenggam di tangan wanita itu.

al menghela nafas, sambil mengambil kembali jas nya, dan memakaikan nya di tubuh yuki.
" bukan nya di pake, malah bengong.. ntar lo sakit yukii "

yuki mendongak, kembali menatap al, lelaki itu terlihat sangat tulus, dan baru kali ini yuki merasakan sebuah ketulusan  dari seorang pria.
dan jujur saja yuki merasa sedih.. perlakuan al, sekaligus mengingatkan ia dengan ayah nya.

bahkan saat ini, mata yuki pun sudah memanas. dengan cepat yuki mengalihkan pandangan nya, jangan sampai ia menangis di depan al.

namun yuki salah, lelaki itu sudah melihat nya. al melihat ketika mata yuki mulai memerah dan berkaca kaca, dan entah kenapa al sangat tidak suka ketika melihat yuki sedih seperti ini, rasanya menyesakan.

dengan lembut, al menarik yuki, membawa wanita itu masuk kedalam dekapan nya. dan memberikan pelukan hangat untuk yuki, walaupun al tidak tau apa yang sebenar nya terjadi, al hanya ingin sedikit menenangkan wanita itu.

yuki tidak bisa menghindar, apa lagi menolak, pelukan al sangat hangat dan membuat nya nyaman, walaupun yuki juga masih bingung, kenapa dengan hanya ia memeluk lelaki itu semua kegelisahan di hati nya lenyap begitu saja.
padahal dulu yuki selalu mencari cara, cara yang ampuh untuk membuat hati nya tenang, dan yuki tidak pernah menemukan itu. dan sekarang.. yuki menemukan nya.

yuki memejamkan matanya, dengan tangan yang semakin melingkar erat di pingang al, yuki sudah tidak perduli lagi.. yang terpenting saat ini adalah hati nya dan rasa nyaman nya.

sementara al, lelaki itu tersenyum begitu yuki menerima pelukan nya, dan ikut mengeratkan pelukan nya di tubuh yuki, rasanya sangat nyaman.

.

.

.

setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya brandon dan febby sampai di villa tempat al dan yuki menginap.

brandon mengeluarkan payung nya, dan dengan terburu buru berlari mengelilingi mobil untuk membantu febby.

" pak brandon gaapa, biar saya lari saja " ujar febby merasa tidak enak.

brandon menggelang, lalu meraih tangan febby " setelah hitungan ke tiga, kita lari ok "

dan febby pun hanya mengangguk, walaupun sebenarnya ia merasa canggung sekali.

satuu..

duaa...

tigaaa..... dan tepat di hitungan ketiga, keduanya pun langsung berlari dengan payung kecil di tangan brandon yang tidak cukup untuk memayungi tubuh mereka berdua. al hasill mereka pun tetap kebasahan.

brandon tertawa, begitu pun dengan febby.
" kamu ga terlalu basah kan ?" tanya brandon sampil melihat tubuh yuki.

" ngga, bapak sendiri bagaimana ?"

brandon tersenyum lalu menggeleng.

" yaudah, ayo masuk "
ajak brandon dan mulai membuka pintu nya, di ikuti oleh febby yang berjalan di belakang.

febby menoleh kesegala arah, dan mengerutkan kening nya karena villa ini nampak sepi, dimana yuki ?

" pak brandon, apa mereka belum pulang ?"

brandon menoleh dan mengangguk " sepertinya begitu, mungkin masih ada pekerjaan yang belum selesai "

febby pun menghembuskan nafas nya, padahal ia sangat merindukan wanita itu, dan ingin langsung memeluknya.

dengan lemas, febby melepaskan jaket nya yang basah, lalu menyandarkan tubuh nya pada sofa.

semantara brandon, lelaki itu langsung menuju dapur, entah apa yang akan lelaki itu lakukan.

awal nya febby ingin mengabaikan nya, ia merasa sangat lelah, namun melihat lelaki itu yang sepertinya akan membuat sesuatu, membuat febby tidak enak. dan dengan malas, febby pun mendekati brandon.

" pak brandon mau buat apa ?" tanya febby setelah ia sampai di samping lelaki itu.

brandon menoleh, lalu tersenyum pada febby " ini.. bikin susu jahe "

febby mengerutkan kening nya, merasa tidak percaya jika lelaki itu bisa membuat nya.
" emang pak brandon bisa buat nya ?"
dan jelas saja pertanyaan febby membuat brandon tertawa " hahahha.. kalau saya ga bisa, saya ga mungin bikin ini febby "

dan febby pun hanya merutuki kesalahan nya, pertanyaan bodoh macam apa itu.. astaga febby, dan kini febby merasa sangat malu.








salam dari saya sang penulis amatir 😜😜

STRANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang